Sukses

Pemerintah Harap Norwegia Tingkatkan Investasi di RI

Indonesia mengharapkan manfaat dari perjanjian Indonesia-Eropa agar tercipta keseimbangan bagi kedua pihak.

Indonesia mengharapkan manfaat besar dari perjanjian  Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA). Oleh karena itu, perundingan IE-CEPA dapat memutuskan win-win solution.

"Indonesia harus mendapatkan keuntungan yang lebih dari perjanjian IE-CEPA, mengingat negara-negara anggota EFTA memiliki kekuatan dan kelebihan sebagai pemasok kelas dunia," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (4/12/2013).

Ia menekankan, perundingan IE-CEPA harus win-win solution. Akselerasi percepatan perundingan IE-CEPA dapat ditempuh melalui kerja sama bilateral yang lebih dalam dengan negara-negara anggota EFTA, utamanya Norwegia sebagai salah satu anggota EFTA.

Sekretaris Negara untuk Kementerian Luar Negeri Norwegia, Morten Hoglund menyampaikan dukungannya terhadap upaya-upaya dari kedua pihak untuk segera mencapai kesepakatan dalam perundingan IE-CEPA.

Bayu menekankan, pentingnya EFTA dalam meningkatkan kerja sama investasi dari yang sudah mereka lakukan di Indonesia.

Putaran perundingan ke-9 rencananya diselenggarakan pada Mei 2014 di Indonesia.  Untuk memulai pembicaraan kerja sama itu, kedua Menteri merencanakan untuk melakukan pertemuan lanjutan pada awal 2014 di Norwegia, sebelum pelaksanaan forum energi dunia pada April 2014 di negara itu.

Norwegia sebagai salah satu negara penghasil produk-produk perikanan dan pengelola energi dunia diharapkan dapat lebih mendorong dan meningkatkan kerja sama, baik investasi maupun peningkatan kapasitas industri di Indonesia.

Kerja sama investasi, utamanya energi terbarukan dan energi lainnya diharapkan dapat menjadi pendorong dalam menyelesaikan isu-isu perundingan IE-CEPA yang belum terselesaikan agar tercapai keseimbangan dan keuntungan bersama dalam perundingan itu.

Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurthi dan Sekretaris Negara untuk Kementerian Luar Negeri Norwegia, Morten Hoglund melakukan pertemuan bilateral pada Rabu (3/12/2013).

Pertemuan itu membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara dalam kerangka Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive Economic Partnership Agreement.

Sebagai informasi, Norwegia menempati posisi sebagai pasar tujuan ekspor terbesar ke-68 dan negara asal impor terbesar ke-47 bagi Indonesia.

Pada periode Januari-Oktober 2013, total perdagangan di antara kedua negara sebesar US$ 247,8 juta atau turun 11,1% dibandingkan dengan periode sama tahun 2012 senilai US$ 278,7 juta. Rata-rata pertumbuhan perdagangan Indonesia-Norwegia dalam lima tahun terakhir sebesar 17,5%

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini