Pemerintah Umbar Janji Atasi Lonjakan Pengangguran

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2014, pemerintah berupaya meyakinkan masyarakat terhadap kekhawatiran peningkatan jumlah pengangguran di Tanah Air. Pemerintah berharap program-program perlindungan sosial yang sudah dicanangkan dapat menyerap angkatan kerja dan mengurangi angka pengangguran.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, beberapa tahun terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan
peningkatan pengangguran sekitar 150 ribu jiwa.
 
Data BPS sendiri menunjukkan Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkanjumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2013 berkurang 3,2 juta dibandingkan Februari 2013. Sedangkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,39 juta orang dari total 118,19 juta angkatan kerja.

"Peningkatan sekitar 150 ribu orang sejak beberapa tahun terakhir, tapi kami yakin akan bisa segera mengatasinya," tegas Hatta di Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Dia mengatakan, pemerintah serius menekan angka pengangguran melalui program-program perlindungan sosial, terutama pembangunan infrastruktur pedesaan dengan anggaran Rp 7,2 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013.

"Pembangunan infrastruktur pedesaan diyakini menyerap tenaga kerja yang besar, serta program kluster Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena mampu menggerakkan ekonomi masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Hatta menambahkan, investasi baik yang akan dan segera berjalan akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat.

Dia mengakui, telah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 44 ribu orang dari beberapa industri yang terpaksa dilakukan lantaran kenaikan upah tenaga kerja secara signifikan.

"Ke depan kami akan mengembangkan kebijakan baru atau stimulus bagi perusahaan yang tidak melakukan PHK. Jadi semacam insentif perusahaan," tuturnya.

Upaya ini, tambah dia, merupakan langkah pencegahan perusahaan melakukan PHK sekaligus mendorong industri-industri di tanah air untuk menyerap tenaga kerja. "Jadi kebijakan pemerintah sungguh memperhatikan pengangguran," pungkas Hatta. (Fik/Ndw)