Sukses

Produk Makanan dan Minuman Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar

Produk makanan jadi dan minuman menjadi salah penyumbang terbesar terhadap inflasi Oktober 2013.

Produk makanan jadi dan minuman dinilai menjadi salah satu penyumbang terbesar, yaitu sebesar 0,55% terhadap inflasi Oktober 2013.  Hal itu karena para pedagang telah menggunakan produk bahan baku yang sudah naik.

"Faktornya pertama bahwa makanan dan minuman olahan ini menggunakan bahan baku yang pada 2-3 bulan sebelumnya, di mana saat itu belum terjadi kenaikan, sehingga September belum naik, karena itu masih menggunakan stok lama, sekarang menggunakan produk yang bahan baku sudah naik," ujar Wakil Menteri Perdagangan, Bayu  Krisnamukti di Gedung Kementerian Perdagangan, Rabu (6/11/2013).

Tidak hanya itu, pengaruh yang lain yaitu terkait pola penjualan setiap tahunnya dalam menyambut hari raya Idul Fitri. Dengan pola pedagang selalu mempersiapkan stok sebanyak mungkin sebelum itu,  karena tingkat konsumsi masyarakat saat Lebaran menjadi meningkat.

"Kedua bagian dari strategi para penjual dan pedagang di sekitar Lebaran ada yang mencoba menjaga kenaikan harganya kemudian disesuaikan setelah September," tutur Bayu.

Sedangkan untuk bahan komoditi, komoditi cabai merah memberikan kontribusi inflasi terbesar terhadap inflasi Oktober sebesar 0,18%.
Jika dibandingkan denganOktober di tahun-tahun sebelumnya inflasi sebesar 0,09% tahun 2013 ini menjadi yang paling rendah.

Hal itu dilihat dari  Oktober 2008 terjadi inflasi 0,45%. Pada Oktober 2009 terjadi inflasi 0,19%, kemudian Oktober 2010 0,6%, kemudian 2011 terjadi deflasi dan inflasi 0,16% di Oktober 2012. (Yas/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini