Sukses

Izin Medco Keruk Minyak di Libya Diperpanjang

"Medco berhasil memperoleh tambahan periode eksplorasi sampai dengan September 2014," kata Presdir Medco Lukman Mahfoedz.

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) baru saja memperoleh tambahan waktu eksplorasi minyak dan gas (migas) di Area 47 Libya. Hal itu merupakan kompensasi yang diperoleh Medco dari situasi force majeure akibat revolusi.

"Pada 10 September 2013, Medco berhasil memperoleh tambahan periode eksplorasi sampai dengan September 2014," kata Presiden Direktur Medco Lukman Mahfoedz dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/9/2013).

Kompensasi ini diberikan, di samping persetujuan perpanjangan dua tahun periode appraisal yang telah diperoleh sebelumnya untuk melaksanakan program appraisal terhadap temuan yang tersisa di Area 47, sebagai kelanjutan persetujuan komersialisasi yang diperoleh pada Desember 2011.

"Program appraisal ini akan menjadi dasar pengembangan proyek tahap 2," terang Lukman.

Sebagai informasi, pengembangan proyek tahap-1 yang sedang berlangsung adalah untuk memonetisasi cadangan migas 300 juta barel setara minyak (mmboe) melalui pembangunan fasilitas produksi sebesar 50 ribu barel minyak per hari dan gas sebesar 50 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

Perseroan juga telah kembali beroperasi di lapangan sejak awal tahun ini dan sedang melakukan uji sumur pada sumur B2 yang sempat terhenti karena revolusi 17 Februari 2011.

Medco berencana mengebor 28 sumur eksplorasi sepanjang tahun ini hingga 2014. Program ini terdiri dari 11 sumur di Indonesia dan 17 sumur di area operasi internasional, yaitu Area 47 di Libya, Blok 82, 83 dan Blok 9 Malik di Yaman.

Perseroan dan mitra-mitranya mengalokasikan anggaran eksplorasi tahun 2013 sekitar AS$ 120 juta dan sampai dengan Juli 2013 realisasi penggunaan anggaran telah mencapai di kisaran US$ 50 juta.

"Medco berharap mendapatkan cadangan baru sejumlah 130 juta barel setara minyak (mmboe) dari kegiatan eksplorasi pada akhir 2013," tutur dia. (Ndw)

 

Di Indonesia, MedcoEnergi berhasil dengan penemuan gas dari Matang-1 di Blok A, Aceh pada bulan Mei 2013. Pengujian menyimpulkan temuan gas pada tingkat 25 MMSCF per hari dengan kandungan H2S rendah dan 15% CO2. Rencana tindak lanjut saat ini sedang dilakukan sampai akhir tahun 2013 untuk mendefinisikan penemuan ini lebih baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.