Sukses

1,9 Juta Lowongan Pekerjaan di Eropa `Ludes` Empat Tahun Lagi

Setiap tahunnya, berbagai perusahaan di Eropa kehilangan 130 ribu pekerjaan di bidang teknologi informasi, keuangan, dan sektor lainnya,

Setiap tahunnya, berbagai perusahaan besar di Eropa  kehilangan 130 ribu pekerjaan di bidang teknologi informasi (IT), keuangan, dan sektor lainnya. Hal ini karena banyak lowongan pekerjaan dialihkan ke luar negeri, ke sejumlah lokasi yang biaya bisnisnya lebih murah.

Dengan demikian, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (21/8/2013), data terbaru tenaga kerja Eropa menunjukkan sebanyak 1,9 juta lebih lowongan pekerjaan tak akan tersedia lagi pada 2017 mendatang.

Bisnis luar negeri ditambah dengan perkembangan teknologi canggih berpotensi menggeser sejumlah pekerjaan di Eropa. Selain itu, pertumbuhan bisnis zona Eropa yang lambat dapat menghapus setengah dari pekerjaan back office yang sudah tersedia sejak 2002. Dari 4,2 juta pekerjaan di bidang layanan usaha yang pada 2002 akan berkurang sebanyak 46% atau sekitar 1,9 juta pada 2017 nanti.

"Kami memiliki gambaran buruk bagi banyak orang Eropa yang mencari pekerjaan di bidang keuangan perusaan, IT, atau area bisnis lainnya," ujar Managing Director The Hackett Group, Rashpal Hullait.

Dia lalu menjelaskan, berkembangnya pasar tenaga kerja di luar negeri dan matangnya operasi layanan bisnis global dengan mudah menghapus banyak lowongan pekerjaan yang biasa tersedia.

Laporan yang disusul dengan membaiknya data ekonomi di negara-negara zona Eropa membuat kawasan tersebut bisa bebas dari resesi. Menurut data statistif Uni Eropa, bulan lalu, tingkat pengangguran di zona tersebut merosot untuk pertama kalinya selama lebih dari dua tahun terakhir.

Kawasan tersebut juga menujukkan pertumbuhan 0,3% pada kuartal II dibanding kuartal sebelumnya. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari prediksi para analis yang menargetkan peningkatan hingga 0,2% saja.

Sementara itu, The Hacket Group memproyeksi 137.800 pekerjaan di bidang bisnis akan hilang pada 2013. Pengurangan lowongan pekerjaan tahunan akan terus meningkat setiap tahunnya. Menurut laporan peruahaan tersebut mengatakan, sekitar 59 ribu lowongan pekerjaan tak tersedia pada 2017.

Meski berkurangnya ketersediaan pekerjaan merupakan kabar buruk bagi warga Eropa, tapi pengiriam tenaga kerja ke luar negeri lebih efektif bagi bisnis tertentu.

"Upah tenaga kerja yang lebih rendah di luar negeri khususnya di bidang layanan bisnis akan sulit ditemukan di dalam negeri," ujar pihak The Hacket Group seperti tertulis dalam laporan tersebut. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.