Sukses

Merpati Ingin Sekali Angkut Daging dari NTT

PT Merpati Nusantara Airline (MNA) tengah menunggu jawaban dari RNI terkait permintaan sewa angkut daging dari sentra daging di NTT.

PT Merpati Nusantara Airline (MNA) tengah menunggu jawaban dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terkait permintaan sewa angkut daging sapi beku melalui jalur udara dari sentra peternakan di Nusa Tenggara.

"Kami sudah memberikan informasi ke RNI untuk bekerjasama mengangkut daging dari Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT)," ungkap Direktur Komersial MNA, Sutan Banuara di Jakarta, seperti ditulis Minggu (28/7/2013).

RNI, sambung dia, telah mengajukan permintaan angkutan daging sapi beku sebanyak 50 ton dari NTT dan 10 ton daging per bulan dari NTB.
 
"Kapasitas pengangkutan pesawat kami dari NTT mencapai 2 sampai 3 ton per hari. Jadi kami yakin bisa mengakomodir kebutuhan tersebut untuk dikirim ke Jakarta," tuturnya.
 
Meski begitu, Sutan belum bisa memastikan waktu RNI bakal merealisasikan mendatangkan daging dari kedua sentra peternakan itu menggunakan pesawat Merpati.

"Belum tahu, tapi kami sudah melayangkan surat kepada RNI. Kami masih menunggu (jawaban) dari mereka dan katanya RNI sedang melakukan kajian persiapan," jelas dia.
 
Sebelumnya RNI pernah memastikan bakal menggandeng Merpati untuk mendistribusikan daging sapi beku dari Kupang menuju Jakarta.

Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro, menuturkan, potensi kapasitas angkut mencapai 500 ekor sapi atau setara dengan 100 ton daging sapi. Sehingga per tahun diharapkan sebesar 1.200 ton daging sapi dan kapasitas akan meningkat menjadi 2.000 ton setiap tahun.

"Masih dalam tahap pembicaraan awal dengan Merpati. Mudah-mudahan awal Juli ini sudah bisa dilakukan perjanjian kerjasama distribusi daging," kata dia.

Merpati sendiri saat ini tengah dilego oleh Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Pihak Kementerian dan manajemen sedang mencari investor strategis yang ingin membeli saham maskapai penerbangan yang tercatat membukukan utang sebesar Rp 6 triliun itu. (Fik/Igw)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini