Sukses

Turun, Cadangan Devisa Juni Dinilai Lebih Baik dari 2005 & 2008

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menilai penurunan cadangan devisa sampai dengan akhir Juni yang tersisa US$ 98,1 milia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa menilai penurunan cadangan devisa sampai dengan akhir Juni yang tersisa US$ 98,1 miliar masih lebih baik dibandingkan 2005 dan 2008 saat pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Itu (penurunan cadangan devisa) masih kuat dan jauh lebih baik dari tahun 2005 dan 2008. Cadangan devisa itu masih bisa untuk membiayai impor Indonesia lebih dari 5 bulan," ujar dia usai menghadiri Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan, Sabtu (6/7/2013).

Hatta mengaku, pemerintah terus menjalin koordinasi intens dengan Gubernur BI mengenai penguatan dari sisi aliran dana masuk (net inflow) setelah sebelumnya terjadi aliran dana keluar (net outflow) yang menekan indeks saham akibat situasi ketidakpastian ekonomi dunia.

"Tidak ada ketentuan cadangan devisa harus di atas US$ 100 miliar. Yang penting kami melihat bahwa apakah ada potensi penggerusan terhadap devisa dan ternyata tidak. Karena sekarang sudah terjadi net inflow," terang dia.

Hatta mengaku bahwa Gubernur BI merasa nyaman dengan kondisi saat ini, mengingat pemerintah telah mengatasi satu persoalan mengenai BBM bersubsidi. Sehingga kondisi tersebut mendorong net inflow baik dari transaksi modal maupun transaksi keuangan.

Terkait potensi BI untuk kembali menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) paska menggelar Rapat Dewan Gubernur pada 11 Juli ini, Hatta enggan berkomentar banyak.

"Saya tidak mau kesitu, tapi kami sedang berdiskusi mengenai hal tersebut. Saya jangan ngomong itu biarlah Gubernur BI yang memutuskan tapi pemerintah dan BI melakukan diskusi cukup intens," pungkas dia.

Bank Indonesia (BI) sebelumnya menyatakan cadev Indonesia pada akhir Juni 2013 susut dari posisi akhir Mei 2013 sebesar US$ 105,1 miliar menjadi US$ 98,1 miliar. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.