Sukses

Rencana Libur 3 Hari untuk Pegawai Kementerian BUMN, Bagaimana Progresnya?

Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Teddy Barata menuturkan, menuturkan program libur 3 hari ini ingin melihat dampaknya pada produktivitas pegawai kementerian BUMN.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir merencanakan pegawai Kementerian BUMN untuk mengambil libur pada Jumat.Pada aturan ini, pegawai akan menikmati waktu akhir pekan yang lebih panjang, atau selama 3 hari.

Erick Thohir mengatakan, ini jadi upaya untuk mengantisipasi isu kesehatan mental atau mental health. 

Terkait rencana ini, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM), Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, Teddy Barata mengatakan saat ini kementerian tengah mematangkan regulasi dan sistem di Kementerian BUMN

"Karena perlu enabler perlu untuk platformnya, sedang kita siapkan sebentar lagi kita implementasikan,” kata Teddy usai acara Dharma Santi Nyepi BUMN, Minggu (12/5/2024). 

Teddy menambahkan rencana libur 3 hari untuk pegawai kementerian BUMN akan dikaitkan dengan kinerja pegawai. Adapun rencana libur 3 hari ini untuk pegawai kementerian BUMN terlebih dulu. 

"Semua kita selaraskan dengan kinerja,” lanjutnya. 

Adapun Teddy menuturkan program libur 3 hari ini ingin melihat dampaknya pada produktivitas pegawai kementerian BUMN. Tak hanya itu, kementerian BUMN ingin meningkatkan care atau perhatian kepada para pegawainya. 

"Ini suatu hal, kata kuncinya yang perlu kita perhatikan untuk karyawan kita dan juga di sisi lain gimana kita ingin produktivitas mereka ingin meningkat. Kita perlu inovasi program dan ini yang sedang kita lakukan di kementerian BUMN,” pungkasnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aturan Baru Erick Thohir: Pegawai BUMN Boleh Libur pada Jumat, Tapi Ada Syaratnya

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir membolehkan pegawai Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah untuk mengambil libur pada Jumat. Namun, ada syarat yang lebih dulu harus dipenuhi.

Pada aturan ini, pegawai akan menikmati waktu akhir pekan yang lebih panjang, atau selama 3 hari. Erick Thohir bilang, ini jadi upaya untuk mengantisipasi isu kesehatan mental atau mental health.

"70 persen generasi muda ada problem mental health, karena itu namanya kita mendorog namanya compress working schedule," kata Erick dalam BUMN Corporate Communication and Sustainability Summit, di Tennis Indoor Senayan,  Jakarta, dikutip Jumat (8/3/2024).

Dia menerangkan syarat yang harus dipenuhi oleh pegawai itu. Utamanya adalah waktu kerja yang sudah ditempuh dalam satu pekan tersebut.

Erick mencoba menghitung, jika pegawai sudah bekerja selama 40 jam pada pekan tersebut, ada kesempatan untuk mengambil libur pada Jumat.

"Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam, kalian punya alternatif di Kementerian BUMN, saya enggak tahu di perusahaan BUMN, mestinya bisa, kalau sudah lebih dari 40 jam mereka punya alternatif mengambil libur pada hari Jumat," ujar dia.

Dia menegaskan, ini bukan semata untuk mengurangi waktu kerja dalam satu pekan. Dia menuturkan, pengambilan libur bisa dilakukan 2 kali dalam satu bulan.

"Kita dorong ini bukan berarti kita mendorong kalian kalian jadi malas. Bukan tiap hari Jumat libur ya. Kalau sudah bekerja lebih dari 40 jam dalam minggu itu, kalian bisa register, dalam sebulan dua kali setiap Jumat-nya bisa jadi alternatif untuk libur, tuh. Kita lakukan itu," urainya.

 

 

3 dari 4 halaman

Instruksi Erick Thohir ke Pegawai BUMN: Jangan Kerja Terus, Hidup Harus Seimbang

Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir meminta seluruh perusahaan pelat merah memperhatikan keseimbangan kerja bagi seluruh jajaran karyawan BUMN. Ini tertuang dalam surat edaran mengenai Employee Well-being Policy (EWP).

Keseimbangan beban pekerjaan dengan kehidupan ini lazim diketahui sebagai work-life balance. Erick Thohir mendorong ekosistem tersebut bisa tercipta di lingkungan perusahaan pelat merah.

Langkah tersebut, kata Erick, sudah dilakukan Kementerian BUMN melalui hadirnya fasilitas daycare. Kemudian, dia juga meminta BUMN turut memberikan perhatian serius pada isu kesehatan mental pegawainya.

Dengan kebijakan ini, saya mendorong untuk terciptanya lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Saya yakin, dengan terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan kerja karyawan, akan berpengaruh langsung terhadap kinerja perusahaan," ucap Erick melaluo akun Instagram @erickthohir, dikutip Sabtu (20/1/2024).

Dia menjelaskan, Kementerian BUMN sudah mengawali gerakan ini dengan peluncuran daycare pada Desember tahun lalu untuk menjadi showcase pengelolaan bagi BUMN. Guna memperluas hal serupa, dia pun menerbitkan surat edaran ke seluruh BUMN.

4 dari 4 halaman

Hubungan Industri

"Sekarang ini surat edaran kita terbitkan untuk seluruh Dewan Komisaris, Direksi, dan Pegawai BUMN agar dapat menerapkan hal yang sama. Dengan kebijakan EWP, diharapkan mampu membangun keterikatan semua pihak dalam perusahaan sehingga saling memberikan nilai tambah satu dengan yang lainnya," tuturnya.

Hubungan Industri Sehat

Erick meyakini, implementasi program EWP yang berkualitas akan mendukung terwujudnya hubungan industrial yang semakin sehat serta lingkungan kerja yang harmonis dan kolaboratif.

"Salah satu isu yang penting yang masuk dalam implementasi EWP ialah layanan kesehatan mental bagi seluruh insan di BUMN," ucap Erick.

Dia menuturkan, EWP merupakan program kesejahteraan insan BUMN secara menyeluruh yang meliputi aspek fisik, mental, sosial, dan finansial.

Erick menekankan, pentingnya ketersediaan fasilitas dalam mendukung kinerja Insan perempuan Grup BUMN dan penyandang disabilitas seperti fasilitas nursery room, daycare, ramp, guiding block, dan toilet disabilitas; serta, monitoring dan evaluasi atas implementasi EWP.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini