Sukses

UNICEF Ingin World Water Forum Temukan Solusi untuk Kesejahteraan Air Bersama

Tujuan UNICEF tercakup dalam beberapa fokus, yakni kebutuhan anak-anak akan akses air bersih. Pada fokus lain, yaitu kelangkaan air dan kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan tema World Water Forum.

Liputan6.com, Jakarta - Tema World Water Forum ke-10 ‘Water for Shared Prosperity’ atau ‘Air untuk Kemakmuran Bersama’ dinilai sejalan dengan tujuan United Nations Children's Fund (UNICEF).

Spesialis WASH (Water, Hygiene, and Sanitation) UNICEF Indonesia, Salathiel Nali menyampaikan hal itu di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024 seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (3/5/2024).

Nali menuturkan, tujuan UNICEF tercakup dalam beberapa fokus, antara lain kebutuhan anak-anak akan akses air bersih. Pada fokus lain, yaitu kelangkaan air dan kesehatan anak. UNICEF beranggapan masih banyak anak-anak yang tinggal di daerah yang kekurangan air mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan mereka.

Pada kesempatan tersebut Nali juga menyebutkan tema World Water Forum ke-10 yang digelar pada 18—25 Mei 2024 di Bali ada hubungan antara perubahan iklim dan berkurangnya pasokan air, yang merupakan ancaman utama terhadap kesejahteraan anak-anak.

"Untuk itu, menemukan solusi untuk kesejahteraan air bersama akan menjadi hal yang sangat penting di dalam dunia yang mengalami perubahan iklim,” kata Nali.

Nali pun menegaskan UNICEF sangat mendukung hak atas air bersih dan sanitasi. World Water Forum ke-10 dinilai mempromosikan akses yang adil terhadap air secara langsung.

World Water Forum ke-10 akan fokus membahas empat hal, antara lain tentang konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters).

Sebanyak 244 sesi dalam forum diharapkan dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands, pembentukan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE), serta penetapan Hari Danau Sedunia.

Pemerintah Indonesia mengundang 43 duta besar dan 4 organisasi internasional untuk turut berpartisipasi dan menyukseskan World Water Forum ke-10.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hari Pendidikan Nasional Momentum Edukasi Air bagi Generasi Muda

Sebelumnya, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap 2 Mei menjadi momentum generasi muda untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi Indonesia. Generasi muda bisa berkontribusi dalam banyak hal termasuk menjaga keberlangsungan sumber daya air.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono  menyampaikan hal itu dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024, seperti dikutip Jumat (3/5/2024).

Ia menuturkan, air merupakan sumber kehidupan utama manusia sehingga kualitasnya harus tetap dijaga sehingga edukasi air sejak dini penting dilakukan. Edukasi air meliputi pengelolaan air secara berkelanjutan terutama dalam menghadapi perubahan iklim.

"Generasi muda bisa berdiskusi dengan para pemangku kepentingan untuk membahas sumber daya air dan solusi untuk menjaga air bersih,” kata dia

Pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, menurut Basuki, sejalan dengan tema World Water Forum ke-10 yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024. “Kegiatan ini merupakan forum lintas batas keairan terbesar di dunia,” ujar dia.

Sementara, Duta Komunikasi World Water Forum ke-10 Cinta Laura menuturkan generasi muda dapat berkontribusi secara nyata dalam menjaga ketahanan sumber daya air dari hal paling sederhana, misalnya dengan bijak memanfaatkan air dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu generasi muda bisa memanfaatkan  berbagai saluran komunikasi dan teknologi untuk menyebarkan pesan tentang konservasi air bersih, sanitasi, dan mitigasi bencana.

 

3 dari 3 halaman

Komitmen Indonesia

Komitmen Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10, ia menuturkan, sangat jelas  mengingat kerentanan negara terhadap bencana alam seperti banjir dan kekeringan yang diperparah oleh perubahan iklim.

“Saya ingin memberikan apresiasi atas pendekatan proaktif Indonesia dalam mengatasi masalah-masalah mendesak ini di platform global,” tutur dia. 

Beberapa program untuk sesi pemuda terangkum dalam Bali Youth Plan, di antaranya kampanye #ShareWaterStories, Youth Podcast: Water Talk, Young Water Sustainability Leaders (YWSL) 2024, Youth Book, dan Final Youth Activities.

Adapun YWSL 2024 sebelumnya telah menggelar Online Bootcamp yang melibatkan 300 peserta muda di seluruh dunia. Terpilih 60 orang yang menjadi  delegasi muda World Water Forum ke-10, Mereka berasal dari kawasan Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika serta Oceania. 

Selain Bali Youth Plan, World Water Forum ke-10 juga sudah menetapkan sejumlah target untuk mencapai hasil nyata yang dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sumber daya air secara global.

Adapun target tersebut di antaranya pendirian Pusat Unggulan atau Center of Excellence for Climate and Water Resilience, membentuk working group dalam pengelolaan sumber daya air terpadu di pulau-pulau kecil, serta meresmikan Hari Danau Dunia atau World Lake Day.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini