Sukses

Gempa Taiwan: Produsen Chip Terbesar di Dunia TSMC Pastikan Seluruh Karyawan Selamat

Taiwan dilanda gempa bumi terkuat dalam 25 tahun yang menghancurkan gedung pada Rabu, 3 April 2024. Produsen chip terbesar di dunia TSMC sempat mengevakuasi sejumlah karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), salah satu produsen chip terbesar di dunia mengatakan seluruh karyawannya selamat usai Gempa Taiwan. Selain itu, karyawan yang telah dievakuasi juga kembali ke sejumlah pabrik setelah gempa hebat tersebut pada Rabu, (3/4/2024).

Dikutip dari CNBC, Taiwan dilanda gempa bumi terkuat yang menghancurkan gedung dan memicu peringatan tsunami dari Jepang dan Filipina. Pihak regulator menyebutkan empat orang meninggal dunia.

Sementara itu, juru bicara TSMC menuturkan, kalau konstruksi normal tetapi Perseroan memutuskan untuk menunda pekerjaan di lokasi tersebut. Juru bicara TSMC mengatakan, pekerjaan akan dilanjutkan setelah pemeriksaan lebih lanjut dan TSCM masih evaluasi rincian dampak gempa.

Sebelumnya, produsen chip tersebut evakuasi sejumlah personel dari sejumlah pabrik sesuai protokol keselamatan.

Saham TSMC turun 1 persen di tengah sentimen Gempa Taiwan. Sedangkan indeks Taiwan melemah 0,9 persen. Adapun TSMC merupakan salah satu perusahaan terbesar di indeks tersebut dengan kapitalisasi pasar USD 639,65 miliar.

Dalam sebuah pernyataan, Bursa Efek Taiwan memeriksa komputer dan sistem jaringannya setelah gempa bumi dan memastikan semuanya beroperasi normal.

Bursa Saham Asia

Sementara itu, sebagian besar bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Rabu, 3 April 2024 di tengah sentimen gempa Taiwan yang berdampak terhadap minat investor.

Selain itu, ketidakpastian mengenai suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) juga memperpanjang aksi ambil untung di wilayah tersebut.

Mengutip Investing.com, Rabu pekan ini, bursa saham regional juga tersengat koreksi dari bursa saham AS atau wall street yang anjlok.

Namun, kekhawatiran atas dampak gempa bumi Taiwan yang mengguncang wilayah tersebut pada Rabu pagi menjadi sentimen utama di pasar Asia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia Pasifik Melemah

Selain itu, meningkatnya ketidakpastian kapan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunganya terutama jelang data utama nonfarm payrolss yang dirilis pada Jumat ini memicu aksi ambil untung di pasar. Indeks Nikkei 225 melemah 0,5 persen di Jepang. Peringatan tsunami juga dikeluarkan di beberapa bagian Jepang setelah gempa Taiwan terutama di Okinawa.

Indeks ASX 200 di Australia merosot 1,3 persen seiring sentuh rekor tertinggi. Indeks Kospi turun 1,4 persen imbas koreksi saham teknologi.

Indeks CSI 300 dan Shanghai masing-masing melemah 0,5 persen dan menbagaikan hasil survei swasta yang menunjukkan sektor jasa di China tumbuh seperti yang diperkirakan pada Maret.

Data resmi yang dirilis pekan lalu juga menunjukkan sektor manufaktur China kembali ekspansi pada Maret yang berpotensi menunjukkan pemulihan ekonomi negara itu usai setahun alami pertumbuhan yang melamban.

Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,2 persen imbas penurunan saham kendaraan listrik yang ikuti penurunan saham Tesla. Hal ini setelah Tesla mencatat pengiriman yang mengecewakan pada kuartal pertama.

3 dari 4 halaman

Gempa Taiwan

Gempa Taiwan berkekuatan 7,4 magnitudo di Hualien,Taiwan. Menurut survei geologi AS, gempa itu termasuk terbesar di Taiwan sejak 1999. Getaran juga dirasakan hingga ibu kota Taipei.

Badan Meteorologi Jepang juga merilis peringatan tsunami di sejumlah pulau dan wilayah Selatan di negara itu. Akan tetapi, pihak regulator mencabut peringatan itu.

Di sisi lain, the Philippine Institute of Volcanology and Seismology juga mengeluarkan peringatan tsunami di negara tersebut setelah gempa Taiwan.

Jadwal penerbangan terganggu di Jepang dengan beberapa penerbangan Japan Airlines dibatalkan menyusul gempa bumi di Taiwan. Saham Japan Airlines naik 0,7 persen.

Maskapai Jepang lainnya, ANA Holdings menangguhkan sementara penerbangan dari Bandara Okinawa Naha, Miyako dan Ishigaki pada hari sebelumnya. Perseroan kini telah kembali beroperasi tetapi mengatakan beberapa penerbangan telah ditunda. Saham perusahaan ANA Holdings mendatar.

4 dari 4 halaman

Gempa Taiwan Sebabkan 1 Orang Tewas dan 50 Terluka, Kemlu RI: Sejauh Ini Tidak Ada Korban WNI

Sebelumnya diberitakan, Gempa mengguncang Taiwan pada hari Rabu (3/4/2024), menimbulkan korban tewas dan luka serta tsunami di Jepang. Filipina sempat mengeluarkan peringatan tsunami, namun kemudian mencabutnya.

Departemen Pemadam Kebakaran Taiwan mengatakan satu orang diduga tewas tertimpa batu di wilayah pegunungan Hualien, tempat pusat gempa berada. Sementara itu, lebih dari 50 orang terluka. Demikian seperti dilansir Reuters.

"Setidaknya 26 bangunan runtuh, lebih dari setengahnya berada di Hualien, dengan sekitar 20 orang terjebak dan upaya penyelamatan masih berlangsung," sebut Departemen Pemadam Kebakaran Taiwan, dikutip dari Kanal Global Liputan6.com.

Badan pemantau gempa Taiwan menyebutkan gempa bermagnitudo 7,2 dengan kedalaman 15,5 km, sedangkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) memperkirakan gempa bermagnitudo 7,4 - sebelumnya menyebutnya 7,5.

Jepang menyebut gempa, yang memicu beberapa kali gelombang tsunami kecil di bagian selatan Prefektur Okinawa, bermagnitudo 7,7.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Lalu Muhammad Iqbal melalui pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com menyebutkan bahwa hasil koordinasi dengan KBRI Tokyo dan KDEI (Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia) di Taipei menemukan bahwa sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa Taiwan maupun di Prefektur Okinawa, Jepang.

Media pemerintah China mengatakan gempa Taiwan turut dirasakan di Provinsi Fujian dan Shanghai.

Pemerintah Kota Taipei menyatakan mereka belum menerima laporan mengenai kerusakan besar dan MRT di kota itu langsung beroperasi setelah gempa terjadi, sementara operator listrik Taipower mengatakan lebih dari 87.000 rumah tangga di Taiwan masih tanpa aliran listrik.

"Dua pembangkit listrik tenaga nuklir Taiwan tidak terdampak gempa tersebut," tambah Taipower.

Operator kereta api berkecepatan tinggi Taiwan mengonfirmasi tidak ada kerusakan atau cedera, namun mencatat kereta akan mengalami keterlambatan menyusul inspeksi.

Kantor berita Taiwan melaporkan gempa pada Rabu pagi merupakan yang terbesar yang melanda pulau itu sejak tahun 1999 ketika gempa magnitudo 7,6 menewaskan sekitar 2.400 orang dan menghancurkan atau merusak 50.000 bangunan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini