Sukses

Miliarder Sukanto Tanoto Sebentar Lagi Kuasai Perusahaan Tisu Asal China, Nilainya Sentuh Rp 52 Triliun

Akuisisi ini memperluas operasi pulp dan kertas APRIL yang sudah ada, yang mencakup pabrik di Tiongkok dan perkebunan di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Isola Castle, sebuah wadah investasi dari produsen pulp dan kertas milik miliarder Indonesia Sukanto Tanoto, APRIL tengah bersiap untuk menyelesaikan pengambilalihan perusahaan kertas tisu asal China, Vinda International Holdings, senilai USD 3,3 miliar atau setara Rp 52,1 triliun.

Mengutip Forbes, Selasa (26/3/2024) Isola Castle menerima penerimaan sekitar 90,40% dari pemegang saham Vinda, yang memungkinkan akuisisi wajib atas sisa saham perusahaan yang tercatat di bursa Hong Kong tersebut.

Tawaran pengambilalihan tersebut akan tetap terbuka hingga 2 April dan tidak akan diperpanjang, menurut keterangan perusahaan. Sebelumnya, pada Desember 2023 Isola Castle menawarkan untuk membeli saham Vinda seharga HKD 23,50.

Akuisisi ini memperluas operasi pulp dan kertas APRIL yang sudah ada, yang mencakup pabrik di Tiongkok dan perkebunan di Indonesia. 

Adapun APRIL adalah bagian dari Royal Golden Eagle milik Tanoto, yang memiliki aset senilai USD 35 miliar atau sekitar Rp 52,1 triliun yang mencakup bisnis serat alami, minyak nabati, kemasan ramah lingkungan, dan energi.

"Kami berharap dapat membangun bisnis yang lebih kuat, lebih efisien, dan berkelanjutan bersama seluruh tim di Vinda,” kata Direktur Pelaksana RGE Belinda Tanoto, dalam sebuah pernyataan.

Dengan kekayaan bersih sebesar USD 3,1 miliar, Sukanto Tanoto juga telah membangun portofolio propertinya di bawah Pacific Eagle Real Estate, yang pada bulan Januari membeli Wanda Reign on the Bund, sebuah hotel mewah di Shanghai dari pengembang Tiongkok yang kekurangan dana, Dalian Wanda Group.

Sekilas Tentang Pacific Eagle, Bisnis Real Estat Sukanto Tanoto

Pacific Eagle telah membuat terobosan di pasar real estate Singapura dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022, perusahaan membeli Pusat Perbelanjaan Tanglin di kawasan perbelanjaan Orchard Road Singapura seharga SGD 868 juta dan tahun lalu, perusahaan membuka hotel Mondrian Duxton di tepi kawasan pusat bisnis.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Miliarder Indonesia Sukanto Tanoto Beli Hotel Termahal di China Seharga Rp 3,7 Triliun

Sebelumnya diberitakan, perusahaan milik miliarder kertas Indonesia, Sukanto Tanoto, yakni Pacific Eagle Real Estate telah membeli sebuah hotel mewah di Shanghai dari pengembang Tiongkok yang mengalami kekurangan dana.

Melansir Forbes, Kamis (4/1/2024) perusahaan perhotelan tersebut bernama Dalian Wanda Group. Akuisisi ini seiring dengan perluasan investasi properti oleh kantor keluarga yang berbasis di Singapura tersebut.

Rincian harga akuisisi hotel tidak diungkapkan. Namun, situs real estate Mingtiandi melaporkan bahwa Pacific Eagle bisa membayar sebanyak USD 240 juta atau setara Rp 3,7 triliun untuk Wanda Reign, sebuah hotel mewah dengan 193 kamar di distrik tepi laut Bund yang bersejarah di Shanghai.

Hotel tersebut terkenal dengan bangunan art deco bergaya Barat yang dibangun pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Dibuka pada bulan Juni 2016, Wanda dilaporkan menghabiskan dana hingga 3,4 miliar yuan untuk membangun hotel bintang tujuh, menjadikannya hotel termahal yang dibangun di Tiongkok.

"Sebagai investor jangka panjang, Pacific Eagle Real Estate mengakuisisi Shanghai Wanda Reign di hotel Bund untuk pelestarian modal," kata juru bicara Pacific Eagle dalam sebuah pesan di email.

 

3 dari 4 halaman

Hotel Investasi Kedua

Wanda Reign akan menjadi hotel investasi kedua Pacific Eagle setelah hotel Mondrian Duxton Singapore dengan 304 kamar, yang dibuka Juli 2023 lalu.

Pacific Eagle, bagian dari grup perusahaan Royal Golden Eagle (RGE) milik keluarga Tanoto telah membuat terobosan di pasar real estate Singapura dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2022, perusahaan membeli Pusat Perbelanjaan Tanglin di kawasan perbelanjaan Orchard Road Singapura seharga USD 645 juta atau Rp. 10 triliun.

Namun, rencana untuk membangun kembali properti tersebut belum diselesaikan.

Selain investasi properti di Singapura, Pacific Eagle juga bekerja sama dengan China Resources Capital untuk membangun Pacific Eagle Center, gedung perkantoran 21 lantai di Beijing.

 

4 dari 4 halaman

Properti Lainnya

Selain itu, Pacific Eagle juga sedang mengembangkan Prospect Park, sebuah kawasan bisnis yang terdiri dari 19 blok perkantoran di ibu kota Tiongkok, dan pengembangan perumahan di Kota Rizhao di provinsi Shandong tenggara Tiongkok.

Di luar Asia, Pacific Eagle memiliki properti komersial di London dan Munich.

Selain terjun ke bidang real estat, Tanoto juga merambah ke bisnis pembuatan tisu.

Bulan lalu, RGE menawarkan untuk membeli Vinda International Holdings, pembuat tisu terbesar di Tiongkok, seharga USD 3,3 miliar.

Kesepakatan ini terjadi setelah akuisisi OL Papeis Brasil oleh unit RGE Bracel pada Januari 2023.

Grup ini menginvestasikan USD 500 juta untuk membangun fasilitas kertas tisu dan pulp di Brasil.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.