Sukses

IKN Bakal Punya Underpass dan Overpass Khusus Satwa Liar

Dalam upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati di IKN, oOtorita IKN juga telah meningkatkan status Teluk Balikpapan dari kawasan budidaya menjadi kawasan lindung.

Liputan6.com, Jakarta - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berencana untuk membangun jalur bawah tanah (underpass) dan jalan di atas (overpass) untuk penyeberangan satwa di sejumlah jalan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pembangunan jalan bawah tanah ini sebagai salah satu perhatian pemerintah akan keanekaragaman hayati di IKN. 

Direktur Pengembangan Pemanfaatan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Pungky Widiaryanto, mengatakan bahwa underpass penyeberangan satwa ini salah satunya akan dibangun di jalan Tol Kariangau.

Dia mengatakan Otorita IKN bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga berencana membangun overpass penyeberangan satwa untuk memastikan habitat mereka di IKN tetap terjaga.

 

“Jadi untuk beberapa satwa lintasannya ada di atas (jalan), beberapa satwa lintasannya ada di bawah (jalan). Ini sudah dilakukan survei, baik survei bentang alam maupun survei satwa yang melintas di area tersebut,” ucap Pungky.

 

Dalam upaya untuk menjaga keanekaragaman hayati di IKN, Pungky menjelaskan bahwa OIKN juga telah meningkatkan status Teluk Balikpapan dari kawasan budidaya menjadi kawasan lindung.

Tak hanya itu, OIKN juga mengubah rencana pembangunan jembatan di kawasan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) menjadi terowongan.

Keanekaragaman Hayati

Menurut Pungky, langkah tersebut dilakukan karena Teluk Balikpapan memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, dengan hutan mangrove yang masih tebal dan berperan penting dalam penyerapan karbon.

OIKN pada Senin memperkenalkan Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati untuk menjaga kelestarian hayati di tengah pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur.

Menurut data OIKN, terdapat 3.889 spesies yang ditemukan dalam radius 50 km dari kota Nusantara.

Sebanyak 168 spesies adalah mamalia, 454 spesies burung, 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi), 1.369 spesies ikan, dan 735 spesies tumbuhan.

Selain itu, terdapat 440 spesies yang masuk dalam daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Ini menunjukkan bahwa spesies-spesies tersebut dalam kondisi rentan dan terancam punah dan membutuhkan upaya konservasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Alokasi Anggaran IKN 2024 Rp 39,3 Triliun, Menkeu Sri Mulyani: Realisasinya Baru Rp 2,3 triliun

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, mencatat realisasi anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) per 29 Februari 2024 baru mencapai Rp 2,3 triliun dari pagi Rp 39,3 triliun.

"Seperti diketahui tahun ini anggaran IKN di APBN  adalah Rp 39,3 triliun. Tahun ini realisasinya Rp 2,3 triliun atau baru 5,8 persen dari pagu Rp39,3 triliun," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita Periode 15 Maret 2024, di Kantor Kementerian Keuangan, Senin (25/3/2024).

Sri Mulyani merinci, realisasi anggaran untuk klaster infrastuktur baru mencapai Rp 400 miliar dari pagu Rp 36,4 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana negara, kawasan Kementerian Koordinator, dan Kementerian lain, serta gedung OIKN.

Selain itu, juga digunakan untuk pembangunan tower rusun ASN dan Hankam; rumah tapak Menteri; pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN serta bandara VVIP; penataan dan penyempurnaan kawasan bendungan Sepaku, Semoi, Embung KIPP, pengendalian banjir IKN; dan rehabilitasi hutan dan lahan sekitar IKN.

Sedangkan, anggaran selanjutnya digunakan untuk klaster non infrastruktur yakni realisasinya sudah mencapai Rp 1,9 triliun dari pagu Rp 2,9 triliun.

Anggaran untuk klaster non infrastruktur ini digunakan untuk perencanaa, koordinasi, dan penyiapan pemindahan; promosi, publikasi, dan sosialisasi IKN; laporan dan rekomendasi kebijakan pada KL; kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi; dukungan pengamanan POLRI; dan operasional OIKN.

Adapun total alokasi anggaran IKN melalui APBN sejak 2022 hingga 2024 sebesar Rp 71,8 triliun. Untuk 2022 realisasi anggarannya Rp 5,5 triliun, tahun 2023 sebesar Rp 27 triliun, dan tahun 2024 Rp 39,3 triliun.

"Total belanja ikn dari tahun 2022 sampai dengan 2024  di dalam APBN kita itu mencapai Rp 71,8 triliun. Tahun 2024 ini Rp 39,3 triliun itu lebih besar dari tahun lalu (2023) yang Rp 27 triliun dan juga lebih besar dari tahun 2022 yang masih awal Rp 5,5 triliun," pungkasnya. 

3 dari 3 halaman

Investasi Pembangunan IKN Tembus Rp 49,6 Triliun

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan setidaknya sudah ada 5 groundbreaking di IKN. Tak tanggung-tanggung, nilai investasinya mencapai hampir Rp 50 triliun.

Sebanyak 5 pembangunan ini terpisah dengan pembangunan infrasktruktur maupun sarana dan prasana yang didanai oleh APBN. Menurutnya, itu sejalan dengan pembangunan fasilitas dasar yang ditangani oleh Kementerian PUPR.

"Jadi ada beberapa hal yang memang kita akan tuntaskan di tahun 2024. Intinya kita ingin meluhat bahwa 5 groundbreaking yang sudah dilakukan itu berjalan seiring dengan yang sudah dibangun oleh PUPR, infrasktrut dan kemudian gedung-gedung, fasilitas publik," kata Bambang di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Kamis (14/3/2024).

"Sehingga nanti akan terbentuk satu ekosistem yang menyeluruh di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang akan menjadi model untuk pengembangan selanjutnya dari IKN ini kedepannya," tuturnya.

Dia mencatat ada nilai investasi sebesar Rp 49,6 triliun dari pembangunan yang dikucurkan oleh perusahaan swasta nasional itu. Hitungannya, ada sekitar 32 perusahaan yang ikut terlibat.

"Kita ketahui sudah ada 5 kali groundbreaking dengan nilai mendekati Rp 50 triliun tepatnya Rp 49,6 triliun, sudah ada 32 kira-kira institusi yang sudah melaksanakan groundbreaking hingga yang ke lima," urainya.

Bambang menegaskan pihaknya akan terus mendorong pembangunan itu berjalan sesuai dengan rencana. Dia berharap kucuran investasi ke IKN juga akan bertambah kedepannya.

"Itu yang kita juga lihat bahwa investasi ini perlu sesegera mungkin kita realisasikan di lapangan sehingga ekosistem tadi terbentuk. Jadi di samping Istana, kantor menteri, infrastruktur yang dibangun, output dan sebagainya tentu akan ada juga fasilitas publik. Sehingga kota itu bisa nantinya jadi kota yang layak huni dan dicintai ya," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.