Sukses

Entrepreneur Jadi Profesi Impian Generasi Muda Jaman Now

Generasi muda Indonesia saat ini dianggap sebagai generasi yang produktif dan progresif serta memiliki minat besar untuk mengejar profesi impian menjadi seorang entrepreneur.

Liputan6.com, Jakarta Generasi muda Indonesia saat ini dianggap sebagai generasi yang produktif dan progresif serta memiliki minat besar untuk mengejar profesi impian menjadi seorang entrepreneur.

Menurut survei Kolaborasi bahwa 58,3 persen responden yang berada di rentang usia produktif memilih menjadi pengusaha atau pebisnis sebagai profesi untuk memperoleh penghasilan dan penghidupan.

Perubahan konsep entrepreneur menciptakan pergeseran paradigma serta perspektif mengenai cara memperoleh penghasilan dan penghidupan di kalangan anak muda. Namun, dalam perjalanannya, sebagian besar anak muda masih memiliki pengetahuan dan modal yang minim untuk mengimplementasikan profesi impian tersebut. 

Guna mendorong semangat berwirausaha bagi generasi muda, Sun Life Indonesia resmi meluncurkan program Sun Entrepreneur sebagai solusi program pemberdayaan berbasis kewirausahaan yang inovatif di industri asuransi.

Chief Agency Officer Sun Life Indonesia Shierly Ge menyatakan, melihat bagaimana banyaknya tantangan bagi anak muda saat ini, Sun Entrepreneur dirancang khusus untuk menjawab berbagai keraguan dan hambatan generasi muda dalam berwirausaha. Lebih dari sekedar program, Sun Entrepreneur adalah wadah kolaboratif yang memperkaya dan mendukung generasi muda Indonesia untuk menjadi entrepreneur muda di industri asuransi.

"Menjadi entrepreneur dengan membangun usaha berupa distribusi keagenan mandiri di industri asuransi jiwa adalah salah satu peluang bisnis yang rendah risiko dan tidak membutuhkan modal yang besar. Berbisnis lewat distribusi keagenan mandiri itu tidak sekedar menjual produk asuransi saja, tetapi juga memperluas ekspansi bisnis dengan membangun tim keagenan yang dimiliki," ujar dia dikutip Minggu (16/2/2024).

Sun Entrepreneur dirancang untuk mencetak entrepreneur di bidang distribusi keagenan mandiri melalui program pelatihan intensif bersama para profesional di industri asuransi mengenai kewirausahaan, kreativitas, dan pengembangan diri selama 6 bulan. Selanjutnya, mereka dapat menjalankan sistemnya dan dalam kurun 2,5 - 3 tahun dapat memiliki bisnis distribusi keagenan mandirinya sendiri.

Program Sun Entrepreneur ini memiliki kuota terbatas, tidak dipungut biaya dan memiliki beberapa tahapan seleksi yang harus dipenuhi oleh seluruh pendaftar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Nasabah PNM Mekaar Tembus 15,2 Juta Orang di Awal Februari 2024

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi mengungkapkan bahwa total nasabah Mekaar telah mencapai 15,2 juta orang di seluruh Indonesia.

“(Total jumlah) nasabah Mekaar per hari ini sudah 15,2 juta di seluruh Indonesia, ibu-ibu,” ungkap Arief di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur pada Senin (12/2/2024).

Jumlah PNM Mekaar itu tersebar di 6.165 kecamatan, dan 435 Kabupaten dan Kota.

“Bahkan di Jabodetabek saja ada 1,5 juta nasabah (Mekaar) yang aktif,” kata Arief.

 “Ini bukan jumlah yang sedikit. Kalo semua semangatnya sama, semua motivasinya sama, maka ini akan menjadi energi dan tenaga bersama,” lanjutnya.

PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau PNM Mekaar merupakan layanan pinjaman modal untuk perempuan prasejahtera pelaku UMKM.

Diluncurkan pada tahun 2015, nasabah PNM Mekaar padadasarnya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam berusaha, namun terbatasnya akses pembiayaan modal kerja menyebabkan keterampilan berusaha mereka kurang termanfaatkan.

Curhatan Nasabah

 Arief membeberkan, dari 15,2 juta nasabah secara nasional, belum termasuk 37 juta nasabah UMI Hodling Ultra Mikro atau BRI Holding Group.

Ia mengungkapkan, pihaknya pun kerap mendengar testimoni pengakuan ibu-ibu nasabah PNM Mekaar, termasuk beberapa di wilayah pelosok.

Arief bercerita, ia pernah mendengar curhatan seorang ibu yang awalnya hanya bisa makan dua telur dalam seminggu bersama keluarga.

“Pak, kemarin saya dan keluarga makan pakai telur hanya seminggu dua kali. Itupun dua telur ditambahin air, tepung, diiris iris dan dibagi enam. Sekarang pak, setiap hari anak saya setiap makan minta telur, dan alhamdulillah bisa terpenuhi,” cerita Arief.

“Makanya di kelompok Mekaar ada pertemuan mingguan, supaya para ibu-ibu bisa saling membantu. Kalau antar kelompok semakin sering bertemu, semakin banyak bantuan yang bisa terbangun, dan semakin besar membesarkan usaha masing-masing,” imbuhnya.

3 dari 3 halaman

Jokowi Apresiasi Produk PNM Mekaar Punya Daya Saing Tinggi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Wonogiri, Jawa Tengah. Di sana Jokowi bertemu dengan 5.000 nasabah program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Dalam kegiatan yang berlangsung pada 1 Februari 2024 ini, presiden memuji produk dari nasabah Mekaar yang punya nilai jual tinggi.

 "Ada tas yang harganya Rp100 juta, ini Rp50 ribu. Artinya barang ini bisa bersaing apabila dibandingkan dengan tas yang sama dengan negara-negara lain, ngoten lho (begitu lho)," katanya.

Ia menilai desain dan garapannya dari produk nasabah Mekaar bagis, kemudian harganya juga bersaing. Para nasabah memanfaatkan sumber daya alam yang berada di daerah setempat, bahan mentahan itu dapat disulap menjadi berbagai produk yang ciamik.

Diketahui PNM telah melakukan berbagai pelatihan dengan total pada 2023 kemarin yakni 4.700.000 kali pelatihan. Tidak terkecuali pelatihan mengenai peningkatan kualitas produk dan kemasan.

"Saya titip yang tadi pinjaman Rp10 juta misalnya, 100 persen, Rp10 juta gunakan untuk modal usaha, gunakan untuk modal kerja. Kalau ada untung 2 juta, ada untung 1 juta, ditabung nanti mau beli TV, mau beli sepeda motor, mau beli mobil silakan. Tapi dari keuntungan, bukan dari modal pokok pinjaman," kata Jokowi mengingatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.