Sukses

Mendagri Tito Karnavian Curhat Pertama Kali Nyoblos Usai Pensiun dari Kapolri

Mendagri Tito menggunakan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengibaratkan dirinya sebagai pemilih pemula. Lantaran, dia mengaku baru perdana memilih usai pensiun dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan jabatan terakhirnya sebagai Kapolri.

Mendagri Tito menggunakan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan. Dia terlihat tiba sekitar pukul 08.51 WIB, pagi tadi, didampingi sang istri.

"Ini saya pemilih pemula, pertama kali memilih setelah pensiun dari Polri," ujar Tito Karnavian sambil menunjukkan jari kelingkingnya yang bertinta, Rabu (14/2/2024).

Selain curhat baru pertama kali memilih, Tito berharap gelaran Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 ini bisa berjalan dengan lancar. 

"Tentunya kita harapkan dapat berlangsung aman ya, aman, lancar, damai. Ini perhelatan demokrasi dan tentunya kita harapkan dapat bergembira sesuai dengan hati masing-masing, baik pemimpin nasional maupun perwakilan DPD, DPR RI kemudian DPRD tingkat provinsi, kabupaten/kota," paparnya.

Dia juga berpesan agar setiap warga negara yang menggunakan hak pilihnya untuk tetap tenang. Meski dia mengakui adanya perbedaan dalam pilihan calon pemimpin kedepannya.

"Tentunya boleh berbeda pilihan tapi selesai kontestasi ya kita harus bersatu kembali sebagai satu bangsa," pintanya.

Perdana Nyoblos di TPS 01 Widya Chandra

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan. Ini merupakan penggunaan hak suara perdananya usai pensiun dari jabatan Kapolri.

Mendagri Tito terpantau tiba di TPS 01 Widya Chandra pukul 08.51 WIB menggunakan kendaraan roda 4 berwarna hitam. Dia mengenakan baju kemeja berwarna putih sambil didampingi oleh sang istri dengan pakaian yang sama.

Keduanya berjalan dari mobil menuju TPS 01. Tak lama menunggu, Tito langsung diberikan 4 surat suara oleh panitia pencoblosan. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bersama Sang Istri

Tito lebih dulu berjalan ke bilik suara, diikuti sang istri yang juga menuju bilik suara, di sebelah kiri Tito Karnavian. Sekitar 1 menit di bilik suara, Tito melanjutkan berjalan menuju kotak suara.

Dia mulanya memasukkan surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Lalu, diikuti dengan memasukkan surat suara lainnya ke kotak-suara masing-masing kategori.

Sekitar 5 menit berada di TPS 01 Widya Chandra, Tito Karnavian bersama istri langsung meninggalkan lokasi pencoblosan menggunakan kendaraan yang sama.

Diketahui, dia mencoblos tak lama dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang lebih dulu. Keduanya mencoblos hanya berselang sekitar 30 menit.

3 dari 4 halaman

Realisasi Anggaran Pemilu 2024 Capai Rp 23,4 Triliun per 2 Desember 2023

Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mencatat hingga 2 Desember 2023, anggaran Pemilihan Umum (Pemilu) telah terealisasi Rp23,4 triliun atau 77,0 persen dari pagu Rp30,4 triliun.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat melakukan kunjungan kerja pemantauan terhadap kelancaran proses pencairan belanja APBN ke KPPN DKI Jakarta, Minggu (24/12/2023).

Adapun Menkeu melakukan kunjungan tersebut ketiga Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) yang berlokasi di DKI Jakarta, antara lain di KPPN Jakarta I, KPPN Jakarta IV, dan KPPN Jakarta VI.

"Realisasi anggaran melalui Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) yang merupakan mitra kerja dari KPPN yang dikunjungi (KPPN Jakarta IV dan KPPN Jakarta VI) mencapai Rp20 triliun," kata Sri Mulyani.

Anggaran Rp 20 triliun tersebut dimanfaatkan antara lain untuk: (i) pembentukan Badan Ad hoc; (ii) penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan; (iii) pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih; (iv) masa kampanye Pemilu; serta (v) pengelolaan, pengadaan, laporan, dan dokumentasi logistik.

Selain itu, dukungan Pemilu juga dilaksanakan oleh 14 K/L lain denganrealisasi anggaran Rp3,4 triliun, yang dimanfaatkan antara lain untuk (i) pengamanan Pemilu; (ii) pengawasan dana penyelenggaraan Pemilu; dan (iii) diseminasi informasi, sosialisasi, dan peliputan terkait Pemilu.

Diketahui sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan anggaran Rp 70,6 triliun untuk penyelenggaraan pemilihan Umum. Anggaran tersebut merupakan anggaran yang telah disiapkan dari tahun 2022 sampai 2024.

Menkeu, melaporkan pada (20/9/2023) realisasi belanja pemilu 2022 telah terealisasi Rp 3,1 triliun. Sementara, untuk tahun 2023 dialokasikan anggaran sebesar Rp 30 triliun lebih dan akan berlanjut hingga tahun 2024 sebesar Rp 37,4 triliun.

 

4 dari 4 halaman

Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2024 versi Sri Mulyani: Konsumsi Masyarakat Harus Tinggi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), untuk mendukung kelanjutan pertumbuhan ekonomi yang positif.

"Kita akan terus berupaya mendukung pertumbuhan. Jangan sampai APBN menjadi sumber masalah," ujar Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Outlook Perekomonian Indonesia, di St. Regis Jakarta, Jumat (22/12/2023).

Maka dari itu, Sri Mulyani menyiapkan sejumlah instrumen untuk mendorong kinerja ekonomi Indonesia di 2024 mendatang. Instrumen ini salah satunya mendukung sektor pendidikan, infrastruktur, dan kesehatan.

"Dalam jangka pendek, akan ada kebijakan counter cyclical," beber Menkeu.

Selain itu, Sri Mulyani juga mengatakan pihaknya terus mengeluarkan insentif untuk meningkatkan konsumsi masyarakat.

Upaya lainnya adalah menjaga penerimaan pajak di tahun depan, serta memperbaiki kualitas belanja negara.

"Pada 2021 dan 2022 pertumbuhan penerimaan pajak masing-masing 35 persen dan 40 persen. Itu baseline yang sudah elevated sangat tinggi,” imbuhnya."(Sementara) untuk pembiayaan, pemerintah akan tetap berhati-hati. Apalagi dalam iklim suku bunga yang bertahan tinggi dalam waktu lama," pungkas Menkeu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.