Sukses

Pengelola Snapchat PHK 500 Karyawan

Snap telah melakukan beberapa kali PHK sejak tahun 2022, terakhir pada bulan November 2023 ketika perusahaan tersebut memangkas sejumlah kecil karyawan bagian produk.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan media sosial asal Amerika Serikat (AS), Snap mengungkapkan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadal 10 persen tenaga kerja globalnya, atau sekitar 500 karyawan.

Saham pengelola platform Snapchat itu turun hampir 3 persen pada perdagangan pagi menyusul kabar PHK.

“Kami mengatur ulang tim kami untuk mengurangi hierarki dan mendorong kolaborasi tatap muka. Kami fokus untuk mendukung anggota tim kami,” kata juru bicara Snap dalam keterangan resmi, dikutip dari CNBC International, Selasa (6/2/2024).

Dilaporkan, Snap telah melakukan beberapa kali PHK sejak tahun 2022, terakhir pada bulan November 2023 ketika perusahaan tersebut memangkas sejumlah kecil karyawan bagian produk.

Snap memperkirakan akan dikenakan biaya mulai dari USD 55 juta hingga USD 75 juta, menurut pengajuan peraturan AS.

PHK besar-besaran terakhir yang dilakukan perusahaan terjadi pada Agustus 2022, ketika perusahaan tersebut memberhentikan 20 persen stafnya dan merestrukturisasi lini bisnisnya.

Di AS, platform media sosial merupakan perusahaan teknologi terbaru yang terus melakukan PHK pada tahun 2024.

Hampir 24.000 pekerja teknologi di AS terkena PHK pada bulan Januari 2024.

Bulan ini, perusahaan keamanan siber dan identitas Okta dan Zoom juga memberhentikan stafnya.

CEO Snap Evan Spiegel bersaksi di hadapan Komite Kehakiman Senat pekan lalu, salah satu dari beberapa eksekutif media sosial yang menghadapi pengawasan ketat atas dampak yang disebabkan platform mereka terhadap generasi muda.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perusahaan AS PHK 82.307 Pekerja di Januari 2024, Terbanyak di Sektor Keuangan dan Teknologi

Amerika Serikat mencatat kenaikan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke level tertinggi dalam 10 bulan, ketika pengusaha di sektor keuangan dan teknologi meluncurkan upaya restrukturisasi.

Mengutip Market Screener, Jumat (2/2/2024) perusahaan di AS tercatat mengalami total 82.307 PHK pada Januari 2024, melonjak 136 persen dari 34.817 yang tercatat pada bulan Desember 2023, menurut data yang dirilis oleh Challenger, Gray & Christmas, yang membantu perusahaan dalam proses pelepasan karyawan.

Itu merupakan total PHK bulanan tertinggi di AS sejak Maret 2023.

Tetapi secara tahunan, PHK yang diumumkan secara keseluruhan turun 20 persen dari Januari 2023.

Pengusaha di industri keuangan AS mengumumkan 23.238 PHK, lebih dari dua kali lipat jumlahnya dibandingkan tahun sebelumnya.

"Ini juga merupakan tahun pemilihan umum, dan perusahaan-perusahaan mulai merencanakan potensi perubahan kebijakan yang mungkin berdampak pada industri mereka. Namun, PHK ini juga didorong oleh tren ekonomi yang lebih luas dan pergeseran strategis menuju peningkatan otomatisasi dan adopsi AI di berbagai sektor, meskipun pada tahun ini Dalam sebagian besar kasus, perusahaan menganggap pemotongan biaya sebagai penyebab utama PHK," kata Andrew Challenger, wakil presiden senior Challenger, Gray & Christmas, Inc.

 

3 dari 3 halaman

Sektor Paling Banyak

Keuangan dan teknologi menjadi sektor dengan pengumuman PHK terbanyak di AS pada bulan Januari, kata perusahaan itu, dengan perusahaan yang paling sering melakukan restrukturisasi dan penutupan pabrik, unit atau toko sebagai alasan PHK.

Musim pelaporan pendapatan yang dimulai pada bulan Januari juga menunjukkan sejumlah perusahaan mengumumkan PHK, termasuk United Parcel Service yang mengumumkan rencana untuk mengurangi 12.000 karyawan.

Pengurangan lapangan kerja di sektor teknologi juga diumumkan oleh Amazon, Alphabet, dan Microsoft.

Dalam memo yang diterbitkan pada 30 Januari 2024, perusahaan pembayaran digital kelas berat PayPal Holdings Inc. juga mengumumkan PHK terhadap 9 persen tenaga kerja, dengan Presiden dan Chief Executive Officer Alex Chriss mengutip prioritas "menyesuaikan ukuran" perusahaan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.