Sukses

Menghilang Sejak 2023, Miliarder Bankir China Tiba-Tiba Mundur dari Semua Jabatan

China Renaissance mengatakan salah satu pendirinya, Xie Yi Jing, akan mengambil peran paling senior menggantikan Bao Fan.

Liputan6.com, Jakarta Bankir asal China Bao Fan, yang juga dikenal sebagai miliarder yang telah hilang selama hampir setahun, diketahui mengundurkan diri dari semua jabatan di perusahaannya, China Renaissance Holdings.

Dikutip dari BBC, Senin (5/2/2024) China Renaissance mengungkapkan bahwa Bao Fan mengundurkan diri "karena alasan kesehatan dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk urusan keluarganya”.

Dalam pengajuan terbarunya, perusahaan tersebut mengatakan salah satu pendirinya, Xie Yi Jing, akan mengambil peran paling senior menggantikan Bao Fan.

“(Bao) tidak mempunyai perselisihan dengan Dewan dan tidak ada masalah lain terkait pengunduran dirinya yang perlu menjadi perhatian pemegang saham", tambahnya.

Namun, perusahaan tidak memberikan rincian apapun tentang keberadaan Bao Fan. Hilangnya Bao dari hadapan publik pada Februari 2023 lalu mengejutkan komunitas bisnis dan investasi di China.

Hanya beberapa hari kemudian, China Renaissance mengatakan dia bekerja sama dengan pihak berwenang yang melakukan penyelidikan.

Saat itu, China Renaissance mengatakan: "Dewan telah mengetahui bahwa Bao saat ini bekerja sama dalam penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas tertentu di Republik Rakyat China."

“Perusahaan akan bekerja sama dan membantu permintaan sah apa pun dari otoritas RRT terkait, jika dan ketika dibuat,” jelasnya.

Pengumuman tersebut merupakan pertama kalinya China Renaissance memberikan alasan hilangnya pendirinya.

Sebagai informasi, Bao Fan salah satu bankir paling terkenal di China dengan daftar klien yang mencakup raksasa teknologi Tencent, Alibaba, dan Baidu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Miliarder Jeff Bezos Punya Kebiasaan Unik di Kantor Amazon, Apa Itu?

Pendiri raksasa teknologi Amazon, sekaligus miliarder Jeff Bezos ternyata memiliki kebiasaan yang unik. Meski dikenal sebagai seorang miliarder, tetapi hingga hari ini, Jeff Bezos masih menggunakan meja buatan sendiri dari masa awal Amazon di tahun 1990an.

Melansir Insider, Selasa (30/1/2024) tunangan Jeff Bezos, yakni Lauren Sanchez, memposting foto di Instagram pada akhir pekan, yang menunjukkan Bezos bekerja dari laptop di meja tuanya.

Dia juga membagikan foto lawas Bezos dengan tampilan serupa, yang menunjukkan dia bekerja di garasi rumah yang dia sewa pada saat mendirikan Amazon.

"Setelah bertahun-tahun… Saat saya menemui dia sedang bekerja pagi ini, saya mengambil foto ini," tulis Sanchez dalam postingannya.

"Saya senang dia masih bekerja dari salah satu meja pertama yang sudah ada sejak awal," ungkapnya.

Diketahui, meja itu sudah dipakai oleh Bezos sejak tahun 1995, setahun setelah mendirikan raksasa e-commerce tersebut, menurut sebuah blog di situs web Amazon.

Salah satu karyawan pertama perusahaan, Nico Lovejoy, mengatakan sang miliarder perlu membeli meja untuk beberapa staf yang dia miliki saat itu, dan terdapat toko Home Depot di seberang jalan.

"Dia melihat meja yang dijual dan pintu yang dijual, dan harga pintunya jauh lebih murah, jadi dia memutuskan untuk membeli pintu dan memasang beberapa kaki di atasnya," cerita Lovejoy.

Lovejoy mengatakan meja-meja itu kerap membutuhkan reparasi dan mereka harus meletakkan karton di bawah kakinya agar merata.

"Kami membuat meja berpintu karena ini adalah cara termurah untuk menopang sebuah meja. Banyak hal yang kami lakukan sifatnya suka berubah. Selama solusi itu berhasil," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Tak Tergoyahkan, Pengusaha Semen Masih Jadi Orang Terkaya di Afrika

Aliko Dangote tampaknya masih menjadi sosok yang beruntung. Miliarder ini kembali terdaftar sebagai orang terkaya di Afrika versi majalah Forbes selama 13 tahun berturut-turut, meskipun negaranya mengalami tengah kesulitan ekonomi.

Tercatat, 20 miliarder terkaya di Afrika dalam daftar Forbes menghimpun kekayaan gabungan sebesar USD 82,4 miliar atau setara Rp 1,3 kuadriliun.

"Benua ini tetap menjadi salah satu tempat tersulit di dunia untuk membangun dan mempertahankan kekayaan miliaran dolar," kata majalah bisnis tersebut, dikutip dari laman BBC, Kamis (25/1/2024).

Daftar tersebut menelusuri kekayaan miliarder Afrika yang tinggal di Afrika atau menjalankan bisnis utama merek di sana.

Kekayaan bersih Aliko Dangote sendiri telah meningkat sebesar USD 400 juta selama setahun terakhir menjadi USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 219,4 triliun, menurut Forbes.

Pengusaha berusia 66 tahun ini memperoleh kekayaannya dari industri semen dan gula, dan tahun lalu membuka kilang minyak di pusat ekonomi Nigeria, Lagos.

Sejak Bola Tinubu mengambil alih jabatan presiden pada bulan Mei, menyusul sengketa pemilu, nilai mata uang lokal naira Nigeria anjlok dan penghapusan subsidi bahan bakar telah membuat harga-harga meroket.

Forbes mengatakan, Aliko Dangote mempertahankan peringkat teratasnya meskipun terjadi devaluasi naira yang mengimbangi kenaikan harga saham Dangote Cement.

Daftar Selanjutnya

Raja barang mewah asal Afrika Selatan, Johann Rupert, bertahan di peringkat kedua orang terkaya di Afrika, sementara pengusaha Afrika Selatan lainnya, mantan penambang berlian Nicky Oppenheimer, berada di peringkat ketiga.

Afrika Selatan mempunyai empat miliarder dalam daftar orang kaya, diikuti oleh Mesir dengan lima orang, Nigeria dengan empat orang, dan Maroko dengan dua orang. Aljazair, Tanzania, dan Zimbabwe masing-masing memiliki satu miliarder.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.