Sukses

Erick Thohir Unggah Video Prabowo Subianto, Kampanye Apa?

Menteri BUMN Erick Thohir mengunggah potongan pidato dari Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pada unggahan itu terlihat Erick Thohir menyinggung soal bonus demografi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengunggah potongan pidato dari Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Pada unggahan itu terlihat Erick Thohir menyinggung soal bonus demografi.

Bonus demografi ini merujuk pada jumlah anak muda dari total populasi di Indonesia. Bisa dibilang, anak muda menjadi salah satu kekuatan dalam aspek perekonomian.

"Bonus demografi Indonesia hanya sebatas angka-angka statistik jika bangsa ini tidak dipimpin orang yang mampu memanfaatkan potensi ini," ujar Erick melalui akun Instagram @erickthohir, Minggu (28/1/2024).

Menurut dia, potensi ini hanya bisa dimanfaatkan oleh pemimpin yang tepat. Melihat unggahannya, itu merujuk pada Capres-Cawapres Prabowo-Gibran.

"Hanya pemimpin yang punya visi dan misi konkret yang bisa membawa anak-anak muda Indonesia mewujudkan mimpi Indonesia yang lebih sejahtera," ungkap Erick.

Dengan begitu, dia menilai Prabowo-Gibran bisa menjadi pilihan tepat yang bisa mengedepankan para pemuda.

"Pilihan kita akan menentukan masa depan bangsa ini. Masa depan kalian, anak-anak muda. Tantangan Zaman Now, Butuh Solusi Zaman Now," sambung Erick.

Kata Prabowo

Mengutip video singkat yang diunggah, Prabowo Subianto menegaskan pihaknya berkomitmen menjadi jembatan para generasi muda. Dia turut mengungkit kisah pada pengusaha muda dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Himpi) dan Kadin Indonesia turut menjadi penentu kemenangan calon presiden.

Itu, kata Prabowo, terbukti pada kontestasi politik di 2019 lalu. Dimana, pada saat itu juga Erick Thohir menjabat sebagai Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo. Setelah menang, ternyata Prabowo diajak rekonsiliasi.

Dia juga bilang kalau masa depan nantinya adalah milik anak muda. Maka kemajuan bangsa juga berada di tangan anak muda.

"Kami adalah jembatan untuk generasi muda, dari apa yang saya pelajari dalam sejarah, prestasi-prestasi yang terhebat dilakukan waktu masih berusia muda," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi

Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto mengaku optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus dua digit di masa mendatang. Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat for 02 (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024).

"Dalam pendekatan ekonomi juga demikian kita optimis hitungan saya sangat mungkin 7,8,9 persen, saya optimis bisa two digit growth," kata Prabowo Subianto.

Lebih lanjut, Prabowo juga meyakini Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Hal itu bisa terwujud semua elit yang berada di Indonesia bekerjasama untuk memajukan tanah air.

"Kalau kita lihat indiktor ekonomi kita fakta-fakta semua analisa semuanya mengarah bahwasannya Indonesia akan menjadi one of economic giant di dunia ini. Ada yang meramalkan kita bisa ekonomi kelima terbesar di dunia, maybe 2045 di depan mata sebetulnya," ujar Prabowo.

 

3 dari 3 halaman

Kolaborasi

"Saya pun pernah baca kajian strategis yang mengarah ke situ. Indonesia akan seperti ini jika elitnya bisa kerjasama, ujungnya adalah kolaborasi," sambung Prabowo.

Adapun dalam acara tersebut terpantau Erick Thohir hadir mendampingi Prabowo. Selain itu, turut hadir kaka Erick Thohir yakni Garibaldi Thohir atau biasa dikenal dengan Boy Thohir.

Kemudian juga hadir Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan mantan Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini