Sukses

Tak Tergoyahkan, Pengusaha Semen Masih Jadi Orang Terkaya di Afrika

Kekayaan bersih Aliko Dangote telah meningkat menjadi USD 13,9 miliar atau sekitar Rp. 219,4 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Aliko Dangote tampaknya masih menjadi sosok yang beruntung. Miliarder ini kembali terdaftar sebagai orang terkaya di Afrika versi majalah Forbes selama 13 tahun berturut-turut, meskipun negaranya mengalami tengah kesulitan ekonomi.

Tercatat, 20 miliarder terkaya di Afrika dalam daftar Forbes menghimpun kekayaan gabungan sebesar USD 82,4 miliar atau setara Rp 1,3 kuadriliun.

"Benua ini tetap menjadi salah satu tempat tersulit di dunia untuk membangun dan mempertahankan kekayaan miliaran dolar," kata majalah bisnis tersebut, dikutip dari laman BBC, Kamis (25/1/2024).

Daftar tersebut menelusuri kekayaan miliarder Afrika yang tinggal di Afrika atau menjalankan bisnis utama merek di sana.

Kekayaan bersih Aliko Dangote sendiri telah meningkat sebesar USD 400 juta selama setahun terakhir menjadi USD 13,9 miliar atau sekitar Rp 219,4 triliun, menurut Forbes.

Pengusaha berusia 66 tahun ini memperoleh kekayaannya dari industri semen dan gula, dan tahun lalu membuka kilang minyak di pusat ekonomi Nigeria, Lagos.

Sejak Bola Tinubu mengambil alih jabatan presiden pada bulan Mei, menyusul sengketa pemilu, nilai mata uang lokal naira Nigeria anjlok dan penghapusan subsidi bahan bakar telah membuat harga-harga meroket.

Forbes mengatakan, Aliko Dangote mempertahankan peringkat teratasnya meskipun terjadi devaluasi naira yang mengimbangi kenaikan harga saham Dangote Cement.

Daftar Selanjutnya

Raja barang mewah asal Afrika Selatan, Johann Rupert, bertahan di peringkat kedua orang terkaya di Afrika, sementara pengusaha Afrika Selatan lainnya, mantan penambang berlian Nicky Oppenheimer, berada di peringkat ketiga.

Afrika Selatan mempunyai empat miliarder dalam daftar orang kaya, diikuti oleh Mesir dengan lima orang, Nigeria dengan empat orang, dan Maroko dengan dua orang. Aljazair, Tanzania, dan Zimbabwe masing-masing memiliki satu miliarder.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kekayaan Kolektif Orang Terkaya Terus Naik, Dunia Bakal Cetak Triliuner Pertama

Dunia diprediksi untuk segera memiliki triliuner pertama dalam dekade mendatang. Hal itu diungkapkan dalam laporan baru organisasi non-pemerintah Oxfam International, yang secara historis kritis terhadap para miliarder.

Laporan Oxfam menunjukkan kesenjangan antara kelompok terkaya dan negara-negara lain di dunia.

Oxfam mencatat, bahwa kekayaan bersih 5 orang terkaya di dunia telah melonjak 114 persen sejak tahun 2020 menjadi USD 869 miliar atau setara Rp 13,5 kuadriliun, yang berarti upah per jam sebesar USD 14 juta per jam.

"1 persen orang terkaya memiliki 43 persen dari seluruh aset keuangan global,” tulis Oxfam dalam laporannya, dikutip dari Fortune, Kamis (18/1/2024).

"Jika korporasi memiliki struktur yang lebih demokratis, hal ini dapat mengurangi kesenjangan secara signifikan," jelasnya.

Misal, jika 10 persen dari setiap bisnis di Amerika Serikat adalah milik karyawan, hal ini dapat melipatgandakan porsi kekayaan kelompok 50 persen terbawah dan median kekayaan rumah tangga.

Saat ini, belum ada miliarder yang menjadi triliuner.

CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk, saat ini merupakan orang terkaya di dunia, dengan kekayaan bersih USD 206 miliar atau setara Rp. 3,2 kuadriliun sementara Jeff Bezos berada di posisi nomor dua dengan USD 179 miliar atau setara Rp. 2,8 kuadriliun, menurut Bloomberg.

Adapun pendiri Oracle Larry Ellison berjumlah USD 145,5 miliar (Rp 2,2 kuadriliun) atau naik 107 persen dan CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett naik 48 persen menjadi USD 119,2 miliar atau Rp. 1,8 kuadriliun.

3 dari 3 halaman

Saat 5 Miliar Orang di Dunia Jatuh Miskin, Kekayaan 5 Miliarder Ini Justru Naik 114%

Lima orang terkaya di dunia menjadi jauh lebih kaya dalam beberapa tahun terakhir.  Sejak 2020, kekayaan bersih para miliarder ini telah meroket 114% menjadi total USD 869 miliar, setelah memperhitungkan inflasi.

Mengutip CNN Business, Selasa (16/1/2024) laporan tahunan Oxfam mengungkapkan bahwa total gabungan kekayaan 5 miliarder terkaya di dunia telah meroket 114 persen menjadi USD 869 miliar atau setara Rp 13,5 kuadriliun.

Angka tersebut terhitung setelah memperhitungkan inflasi. Pada saat yang sama, hampir 5 miliar orang di seluruh dunia jatuh dalam kemiskinan karena mereka menghadapi inflasi, konflik, dan krisis iklim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini