Sukses

Kementerian ESDM: Listrik Harus Tetap Murah Meski Ada Transisi Energi

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah serius menyusun implementasi transisi energi di Indonesia. Salah satunya guna memastikan biaya atas listrik tetap terjangkau meski ada proses transisi ke energi bersih.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah serius menyusun implementasi transisi energi di Indonesia. Salah satunya guna memastikan tarif listrik tetap terjangkau meski ada proses transisi ke energi bersih.

Diketahui, proses transisi energi ini mengalihkan sejumlah listrik yang dihasilkan dari pembangkit berbasis fosil ke listrik dari hasil pembangkit yang lebih ramah lingkungan. Harga listrik di sisi hilir menjadi salah satu aspek yang terdampak proses transisi ini.

"Banyak hal yang harus kita pikirkan, banyak hal yang harus kita hitung supaya cermat dan terukur bagaimana transisi ini energi ini tercapai, dengan catatan kelistrikan tetap andal. Itu yang paling utama. Dan harga listrik tetap terjangkau meskipun transisi energi kita lanjutkan," ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dalam peresmian Indonesia Energy Transition Implementation Joint Office di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Jisman mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah transisi energi di sektor ketenagalistrikan hingga 2060. Ini sejalan dengan penyiapan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN).

"Mungkin ada banyak pertanyaan nih, PLTU seperti apa yang ada, kemudian yang baru seperti apa, bagaimana mengisi demand yang ada, kemudian porsinya seperti apa. Nanti setelah sudah ada RUKN, Pak Darmo (Dirut PLN Darmawan Prasodjo) nanti dari PLN akan menunjukkan kepada kami RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) yang baru. Nanti kita lihat," jelasnya.

"Sudah terlihat nanti rencananya seperti apa, dan yang mana yang katanya bisa diberikan kepada swasta, mana yang harus didukung oleh pemerintah,nanti akan disiapkan di sana," imbuh Jisman.

Dia mengatakan, guna bisa menuju kesana, diperlukan diskusi yang komprehensif. Maka, dia berharap hal tersebut bisa dibahas dalam ruang kantor Satuan Tugas (Satgas) Transisi Energi Nasional (TEN).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komitmen Indonesia Melakukan Transisi

Sebelumnya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menegaskan komitmen Indonesia dalam menjalankan transisi energi ke energi bersih. Salah satunya ditunjukkan dengan dibentuknya wadah khusus bagi pemangku kepentingan.

Hal itu, tercermin usai diresmikannya kantor Satuan Tugas Transisi Energi Nasional (TEN) atau Indonesia Energy Transition Implementation Joint Office. Dari tempat ini, sederet Kementerian/Lembaga akan mengawal proses transisi energi di Tanah Air.

"Ini bukan sekadar rumah bersama saja, sebenarnya lebih dari itu. Ini adalah wujud komitmen. Komitmen pemerintah Indonesia dalam mendorong berbagai inisiatif transisi global, khususnya mengenai transisi energi," ujar dia dalam momen peresmian, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Susiwijono menguraikan, isu transisi energi telah menjadi perhatian global. Ini terlihat dari beragam forum internasional seperti G20, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN, maupun beberapa forum multilateral dan bilateral.

"Karena itu pemerintah ingin secara konkret mewujudkan komitmennya melalui rumah bersama ini, merupakan suatu bentuk komitmen bersama seluruh kementerian lembaga untuk hadir bersama-sama dalam membicarakan bagaimana kita secara konkret menindaklanjuti berbagai inisiatif transisi energi ke depannya," tuturnya.

 

3 dari 4 halaman

Forum Internasional

Pada konteks transisi energi global, Indonesia tercatat ikut terlibat dalam forum seperti ASEAN Zero Emission Community (AZEC) di Jepang dengan ditandainya sejumlah kerja sama. Lalu, ada Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII), dan Just Energy Transition Partnership (JETP) dengan komitmen pendanaan jumbo.

Di Indonesia sendiri, kata Susiwijono, telah ada upaya untuk mengejar nol emisi karbon di 2060 atau lebih cepat. Bahkan, target penurunan emisi sendiri sudah diperbarui menjadi enhanced Nationally Determined Contribution (eNDC).

"Saya yakin isu transisi energi akan bergulir terus ke depan. Karena itu, ini menjadi sangat penting pemerintah menentukan kembali komitmennya untuk isu-isu yang terkait dengan transisi energi, dengan berbagai capaian yang terkait dengan NDC, kemudian bagaimana net zero emission yang akan kita capai. Pada intinya, isu itu akan kita kelola bersama-sama melalui wujud di rumah bersama ini," pungkasnya.

 

4 dari 4 halaman

Pemerintah Resmikan 'Rumah Bersama' Transisi Energi

Sebelumnya, Pemerintah bersama PT PLN (Persero) meresmikan kantor Satuan Tugas Transisi Energi Nasional atau Indonesia Energy Transition Implementation Joint Office. Tempat ini diusung menjadi 'rumah bersama' para pemangku kepentingan guna merumuskan kebijakan transisi energi kedepannya.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin mengatakan, kantor ini salah satunya berfokus dalam mendorong transisi energi dari sektor ketenagalistrikan.

"Kita menyaksikan peresmian rumah bersama untuk Satgas Transisi Energi Nasional khususnya di bidang ketenagalistrikan. Tentunya ini adalah momentum yang sangat baik karena dari sini ini niatnya adalah untuk menyatukan berbagai hal yang kita perlukan untuk melakukan transisi energi," ujar dia dalam momen peresmian, di Jakarta, Rabu (17/1/2024).

Misalnya, dia merinci, dari sisi teknis kebijakan keuangan, yang memerlukan rembukan dari tim yang terdiri dari sejumlah kementerian dan lembaga. Kemudian, turut juga keterlibatan BUMN dalam hal ini PLN.

"Dan saat ini di lead Kementerian ESDM dan juga dari PLN dan selain orang-orangnya alangkah baiknya juga kita punya tempat untuk ngumpul supaya diskusi bisa berjalan dengan baik," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini