Sukses

Sosok Julian Dwi Setiono, Masinis yang Gugur Dalam Tragedi Maut Kecelakaan Kereta di Cicalengka

Salah satu nama korban meninggal yakni Julian Dwi Setiono. Julian Dwi Setiono menjalani tugas akhirnya sebagai masinis bersama KA 350 Lokal Bandung Raya pada tragedi maut tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Mengawali 2024, terjadi kecelakaan kereta api di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kecelakaan kereta api (KA) tersebut melibatkan KA Turangga (KA Plb65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA350) pada Jumat pagi, (5/1/2024).

Tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya tepatnya terjadi di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Kabupaten Bandung Jawa Barat di lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 pada 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB.

Kecelakaan kereta tersebut menewaskan tiga orang korban, di antaranya yakni Masinis, Asisten Masinis dan Pramugara. Sementara itu, tercatat ada 28 penumpang mengalami luka-luka akibat tabrakan kereta tersebut.

Salah satu nama korban meninggal yakni Julian Dwi Setiono. Julian Dwi Setiono menjalani tugas akhirnya sebagai masinis bersama KA 350 Lokal Bandung Raya pada tragedi maut itu.

Sosok Julian Dwi Setiono, Masinis Korban Kecelakaan Kereta Api Cicalengka

Julian merupakan salah satu masinis paruh waktu yang bertugas di Dipo Lokomotif Bandung. Ia tergabung ke PT KAI sejak 2014. Julian kerap membagikan kesehariannya saat bekerja sebagai masinis di kanal Instagram pribadinya.

Julian merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia memiliki seorang adik yang kini beranjak remaja yang bernama Rizky. Rizky sendiri tinggal bersama sang ibunda. Ayahnya diduga telah meninggal dunia.  

Julian diketahui telah berumah tangga menikahi wanita bernama Antika Fujisari pada 3 Maret 2019 lalu. Keluarganya semakin lengkap dengan kehadiran anak perempuan pertama bernama Ayasha Halwa Zafira yang lahir pada 2021 lalu. 

Dari beberapa unggahan Instagram pribadinya, Julian Dwi Setiono merupakan sosok yang religius dan taat agama. Bahkan, dalam postingan terbarunya, Julian sempat mengunggah sebuah ceramah yang membahas soal kematian. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gemar Olahraga Bersepeda

Di sela kesehariannya bekerja sebagai masinis kereta, Julian juga kerap menghabiskan waktu untuk berolahraga bersepeda. Bahkan, ia juga kerap menjelajahi berbagai wisata alam dengan sepedanya itu.

Julian Dwi Setiono disebut sebagai sosok yang sangat baik, ramah dan banyak dikagumi rekan kerja, junior hingga seniornya. Tak heran jika banyak yang merasa pilu mendengar kabar kepergian Julian.

Diketahui, Julian akan dimakamkan di TPU kawasan Kompleks Bukit Permata, RT 02/22, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berdekatan dengan kediaman orang tuanya.  

3 dari 3 halaman

Unggahan Terakhir Julian Dwi Setiono

Adapun unggahan terakhir akun Instagram sang masinis, @zuliands menjadi sorotan warganet. Unggahan video itu berisi potongan ceramah seorang ustaz yang membahas soal kematian.

"Dan banyak orang yang hidup jasadnya tetapi mati hatinya, makanya sampai para ulama itu mengatakan orang yang paling buruk adalah orang yang mati hatinya sebelum mati fisiknya,” ucap seorang ustaz dalam videonya yang diunggah pada Rabu, 20 Desember 2023.

"Orang kalau mati hatinya sebelum mati fisiknya maka apapun yang dia perbuat tidak akan pernah mendatangkan kemaslahatan. Kalau hatinya sudah betul-betul mati, yang dia tuju hanyalah mengagungkan nafsunya, yang dia tuju itu hanyalah memenangkan egonya,” sambungnya.

Melihat video tersebut, banyak warganet mendoakan kepulangan Julian dan menyampaikan duka di kolom komentarnya.

Sampai berita ini ditulis, sebanyak empat orang dilaporkan meninggal akibat tabrakan kereta api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dengan Commuter Line Bandung Raya, Jumat pagi (5/1/2024), pukul 6.30 WIB, di jalur petak stasiun Cicalengka-Haurpugur Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Keempat korban meninggal dunia antara lain masinis, asisten masinis, pramugara, dan Polsuska.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini