Sukses

Intip Harga Emas Dunia di Akhir Pekan Pertama 2024, Meroket atau Anjlok?

Harga emas di pasar spot naik 0,1% menjadi USD 2.044,21 per ounce setelah jatuh dan kemudian naik sekitar 1% di awal sesi. Harga turun lebih dari 1% untuk minggu ini.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas stabil pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta) setelah naik dan turun persentase poin karena data ekonomi AS yang beragam. Namun harga emas batangan membukukan penurunan mingguan pertamanya dalam empat minggu karena penguatan dolar Amerika Serikat (AS) secara keseluruhan dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/1/2024), harga emas dunia di pasar spot naik 0,1% menjadi USD 2.044,21 per ounce setelah jatuh dan kemudian naik sekitar 1% di awal sesi. Harga turun lebih dari 1% untuk minggu ini.

Sementara itu, harga emas berjangka AS sebagian besar ditutup tidak berubah pada USD 2.049,80.

Data resmi menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan Desember, namun data terpisah dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa sektor jasa AS melambat secara signifikan pada bulan lalu.

“Pertama, data upah nonpertanian (nonfarm payrolls) lebih kuat dari perkiraan, sehingga kami melihat adanya tekanan terhadap emas... Namun, setelah itu kami menerima beberapa data ISM yang lebih lemah dari perkiraan dan sebagai hasilnya kami telah melihat perubahan tren,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger.

Baik imbal hasil dolar AS dan obligasi Treasury 10-tahun mencapai level tertinggi dalam tiga minggu, menuju minggu-minggu terbaik sejak bulan Juli dan Oktober.

“Dengan Federal Reserve AS yang beralih ke penurunan suku bunga, kami melihat permainan tebak-tebakan sehubungan dengan jumlah penurunan suku bunga yang akan menjadi pendorong utama volatilitas dalam beberapa bulan ke depan,” ungkap Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank Ole Hansen.

Pasar mengharapkan peluang sekitar 67% untuk penurunan suku bunga The Fed pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.

Suku Bunga AS

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Dari sisi fisik, pembelian emas di konsumen utama India meningkat minggu ini, karena harga domestik turun kembali dari rekor tertingginya.

Sementara itu, harga perak naik 0,8% menjadi USD 23,17 per ounce, namun bersiap untuk penurunan mingguan kedua, dan harga platinum naik 0,5% menjadi USD 961,53, namun menuju minggu terburuk dalam delapan minggu.

Berbeda dengan harga emas, harga Paladium turun 0,9% ke level terendah tiga minggu di level USD 1,027.11, menjadi penurunan sesi kesembilan berturut-turut dan turun 6,4% pada minggu ini. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Hari Ini Terjeda Jelang Rilis Data Gaji Pekerja AS

Harga logam mulia tak menunjukkan perubahan alias bergerak stabil setelah mengalami empat sesi penurunan karena investor bersiap mendapatkan data non-farm payrolls AS yang dapat mempengaruhi jalur suku bunga Federal Reserve. Saat harga emas hari ini stabil, harga paladium tergelincir karena prospek permintaan jangka panjang yang suram.

Harga emas di pasar spot naik tipis 0,2% menjadi USD 2,044.39 per ounce, sehari setelah mencapai level terendah sejak 21 Desember. Adapun harga emas berjangka AS ditutup naik 0,4% ke posisi USD 2.050.

“Peningkatan pasar emas membutuhkan dorongan baru untuk memulai reli harga,” kata Jim Wyckoff, Analis Senior di Kitco Metals melansir CNBC.

“(Tetapi) jika data ketenagakerjaan lebih kuat, hal ini akan memberikan tekanan pada harga dan mungkin mengurangi ekspektasi (pasar) terhadap penurunan suku bunga Fed,” jelas dia.

Rencananya, laporan non-farm payrolls AS akan dirilis pada hari Jumat. Data sebelumnya menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari perkiraan pada pekan lalu.

Di mana, perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan Desember, menunjukkan kekuatan yang terus-menerus di pasar tenaga kerja.

Para pedagang memperkirakan peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan bulan Maret sebesar 65%, menurut alat CME FedWatch.

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Ini membuat harga emas dunia bisa kurang diminati.

 

 

3 dari 3 halaman

Risalah The Fed

Risalah pertemuan terakhir The Fed, yang dirilis pada hari Rabu, mengungkapkan semakin besarnya keyakinan di antara para pejabat bahwa inflasi terkendali dan kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang “terlalu ketat” menimbulkan ancaman terhadap perekonomian.

“Dengan The Fed menerapkan beberapa penurunan suku bunga tahun ini, hal ini akan menarik kembali investor keuangan melalui ETF dan membatasi permintaan serta mengangkat harga emas menjadi $2,250 per ounce pada akhir tahun ini,” kata analis UBS Giovanni Staunovo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.