Sukses

Temuan Harta Karun Raksasa di Indonesia sepanjang 2023, ini Dia!

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, salah satu wilayah di Indonesia menyimpan harta karun litium raksasa.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia ternyata menyimpan harta karun dalam jumlah yang besar. Sepanjang 2023 ini, ditemukan berbagai harta karun dalam jumlah raksasa yang mampu mendongkrak ekonomi Indonesia.

Harta karun tersebut dalam berbagai jenis seperti minyak dan gas, litium hingga mineral kritikal. Penemuan harta karun ini diberbagai tempat seperti di Bekasi, Lapindo hingga Andaman.

Berikut ini rangkuman berbagai penemuan harta karun karun saksasa di Indonesia seperti dirangkum Liputan6.com pada Minggu (31/12/2023):

1. Menko Luhut Ungkap Indonesia Punya Harta Karun Litium Raksasa

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, salah satu wilayah di Indonesia menyimpan harta karun litium raksasa. Diharapkan dengan adanya sumber litium jumbo ini bakal mendukung produksi kendaraan listrik di dalam negeri.

“Saya baru dapat laporan kemarin ditemukan sumber litium yang besar sekali di Indonesia,” kata Luhut dikutip dari Antara, Sabtu (23/12/2023).

Sayangnya, Menko Luhut belum mau mengungkapkan detail dimana temuan harta karun litium tersebut berada dan juga seberapa besar daerah tersebuut menyimpan sumber litium.

Luhut menyebutkan dengan temuan tersebut maka Indonesia memiliki salah satu komponen penting dalam pengembangan kendaraan listrik dan dapat mengurangi ketergantungan dari negara lain.

“Tadinya litium paling takut, kita mau cari dari Australia, sekarang kita punya dan sumbernya besar sekali,” katanya pula.

Dengan temuan itu, maka melengkapi potensi sumber daya lama khususnya untuk pengembangan kendaraan listrik yang dimiliki Indonesia yakni nikel dan kobalt.

Ada pun litium merupakan salah satu komponen bahan baku baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan Harta Karun Raksasa di Andaman

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Mubadala Energy menemukan harta karun gas dengan raksasa dari sumur Eksplorasi Layaran-1, Kontrak Kerja Sama (KKS) South Andaman. Lokasi harta karun gas tersebut sekitar 100 kilometer lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia.

Mubadala Energy merupakan perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Mubadala Energy adalah operator KKS Gross Split South Andaman dan ini merupakan sumur dalam pertama yang dioperasikan perusahaan, yang dibor hingga kedalaman 4.208 meter pada kedalaman air laut 1.207 meter.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasi atas penemuan gas besar di South Andaman yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy.

“Atas nama SKK Migas, saya menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang kuat yang ditunjukkan oleh Mubadala Energy dalam melakukan pengeboran di laut dalam," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).

"Saya sampaikan selamat atas keberhasilan Mubadala Energy yang telah berhasil menemukan cadangan gas dalam jumlah besar”, tambah Dwi.

Di sumur tersebut ditemukan kolom gas (gas column) yang luas dengan ketebalan lebih dari 230 meter di Oligocene sandstone reservoir. Akuisisi data lengkap termasuk wireline, coring, sampling dan production test (DST) telah dilakukan. Sumur dengan sukses mengalirkan kualitas gas yang sangat baik dengan kapasitas 30 mmscf/d.

Penemuan cadangan gas (gas resources discovery) besar ini adalah sejalan dengan target Pemerintah Indonesia untuk mencapai target produksi minyak bumi sebesar 1 Juta Barel per Hari (BOEPD) dan gas bumi sebesar 12 Miliar Gas Standar Kaki Kubik per Hari (BSCFD) di tahun 2030.

 

3 dari 5 halaman

3. Ada Harta Karun Migas di Tambun Bekasi, Segini Jumlahnya

PT Pertamina (Persero) melalui anak usaha, PT Pertamina EP (PEP) Regional Jawa Subholding Upstream Pertamina menemukan dua sumur migas baru dari hasil eksplorasi di Provinsi Jawa Barat.

Kedua sumur minyak tersebut yakni East Akasia Cinta (EAC)-001 di wilayah kerja PEP Jatibarang Field, Kabupaten Indramayu dan Sumur East Pondok Aren (EPN)-001 di wilayah kerja PEP Tambun Fild, Kabupaten Bekasi.

"Pengeboran ini menjadi salah satu pionir dalam pembuktian konsep eksplorasi yang berbeda untuk menemukan serta membuka potensi akumulasi migas yang baru di area onshore Jawa Barat Utara," kata VP Explorations Pertamina EP, Indra Yuliandri dalam keterangannya dikutip, Rabu (20/12).

Indra menyebut, penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu yang menyasar target reservoir Carbonate Formasi Lower Cibulakan.

Penemuan ini berhasil mengalirkan minyak dan gas pada DST kedua dengan rate minyak sebesar 402 BOPD (barrels of oil per day/barel minyak per hari) dan rate gas mencapai 1,09 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day of gas/standar juta kaki per kubik) di kedalaman 2.590 mMD.

Sementara itu, penemuan sumber migas baru di Indramayu melalui Uji Alir Produksi (Drill Stem Test/DST) diperoleh hasil laju alir minyak sebesar 30 BOPD (barrels of oil per day/barel minyak per hari), dan gas mencapai 2,08 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day of gas/standar juta kaki per kubik), dan kondensat setara 15,05 BCPD.

 

4 dari 5 halaman

4. Pertamina Hulu Mahakam Kembali Temukan Harta Karun di Lepas Pantai Kalimantan Timur

PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) kembali menemukan harta karun minyak dan gas bumi (migas) dari gas dan kondensat di sumur eksplorasi Adiwarna-1x di Wilayah Kerja (WK) Mahakam. Blok migas ini terletak di di lepas pantai Kalimantan Timur.

Temuan ini merupakan kali kedua kedua bagi Pertamina Hulu Mahakam setelah sebelumnya berhasil menemukan minyak dan gas pada sumur eksplorasi Manpatu-1X di awal 2022. Pertamina Hulu Mahakam adalah anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina.

Vice President Eksplorasi Pertamina Hulu Indonesia Sri Hartanto menjelaskan, Adiwarna-1x adalah sumur eksplorasi di area South Mahakam di perairan lepas pantai Balikpapan yang merupakan sumur sinergi dengan sumur pengembangan Jumelai-105.

“Kedepannya diharapkan dapat dilakukan monetisasi yang lebih cepat dan mudah dengan menggunakan fasilitas lapangan terdekat yang sudah ada, yaitu Jumelai,” jelas Sri Hartanto dalam keterangan tertulis, Rabu (28/6/2023).

Menurut Sri Hartanto pengeboran dimulai pada 17 April 2023 dengan menggunakan Rig Hakuryu-14 dan berhasil mencapai kedalaman akhir sumur 4290 MD meter pada tanggal 27 Mei 2023.

“Pengeboran sumur eksplorasi ini berhasil menemukan lapisan hidrokarbon gas dan kondensat pada interval U14 setara formasi Maruat. Keberhasilan pengeboran Adiwarna-1x ini membuka potensi baru (play opener) di area South Mahakam untuk target yang lebih dalam di area ini,” imbuhnya.

Pjs. General Manager PHM, Ferico Afrinas menyampaikan komitmen PHM untuk terus menjalankan kegiatan operasi hulu migas yang selamat, efektif, dan unggul sehingga WK Mahakam dapat terus berkontribusi secara signifikan terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional.

 

5 dari 5 halaman

5. Harta Karun di Lumpur Sidoarjo, untuk Bahan Baku Kendaraan Listrik?

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat bicara mengenai adanya "harta karun" sumber daya mineral kritikal di Lumpur Sidoarjo, Jawa Timur. Beberapa temuan tersebut secara umum dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai listrik.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Sugeng Mujiyanto menyatakan beberapa unsur yang ditemukan yaitu Litium (Li), Stronsium (Sr) hingga logam tanah jarang.

"Jadi di situ ada Lithium, kalau menurut penyelidikan yang ada itu sekitar 99 sampai sekitar 500 ppm. Kemudian juga Strontium ada di sana, kadarnya juga lumayan, antara 255 sampai 600-an ppm. Kemudian juga ada beberapa logam tanah jarang juga ada di sana, namun enggak begitu banyak ya," kata Sugeng kepada Liputan6.com.

Lithium secara umum dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai listrik. Sedangkan saat ini pemerintah pusat tengah berencana membangun industri kendaraan listrik di dalam negeri. Kemudian untuk Stronsium biasanya untuk bahan baku industri elektronik.

Lanjut Sugeng, terkait nilai ekonomi dari lumpur Sidoarjo masih dalam tahap penyelidikan secara lengkap. Kemudian data dari temuan tersebut juga belum akurat dan masih dilakukan penyelidikan serta sampelnya terbatas yaitu sekitar kedalaman lima meter.

"Di tahun 2030 kita ini akan mempunyai sekian kendaraan roda empat, roda dua, maupun roda enam, bus gitu ya, yang nanti akan digerakkan oleh listrik. Jadi, nanti ada baterainya. Itu dibutuhkan total-total gitu sekitar 113 juta KwH itu butuh 758.000 ton Lithium. Atau kalau kita lihat kendaraannya saja, hanya kendaraan saja sekitar 4 Giga Watt begitu, ini butuh 26.000 ton Lithium," ucapnya.

"Sehingga kalau kita lihat di situ, untuk satu Giga Watt itu butuh 160 ton Lithium bentuk metal. Nah, ini kalau kita lihat tadi ada anggap aja sekitar 900.000 begitu, ini dibagi 26 ya mungkin, tapi dalam bentuk metal ya. Ini masih ya so-so lah, seperti itu. Tinggal nanti teknologi dan teknologi ekstraksinya seperti apa recovery-nya juga besarnya seberapa gitu kan," sambung dia.

Saat ini kata Sugeng pihaknya belum melakukan eksplorasi secara menyeluruh mengenai temuan yang ada di Lumpur Sidoarjo. Sebab kelaikan temuan tersebut akan menjadi landasan dalam pemanfaatannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.