Sukses

Sah, Indonesia Jadi Ketua Aliansi Mangrove Dunia

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengatakan Indonesia telah ditunjuk menjadi Ketua Bersama Aliansi Mangrove untuk Iklim atau Mangrove Alliance for Climate (MAC).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengatakan Indonesia telah ditunjuk menjadi Ketua Bersama Aliansi Mangrove untuk Iklim atau Mangrove Alliance for Climate (MAC). Fokusnya adalah melakukan restorasi hutan bakau atau mangrove serta menekankan pada konservasinya.

Indonesia ditunjuk dalam lawatan Erick ke Dubai, Uni Emirat Arab disela-sela COP28. MAC sendiri merupakan organisasi serius dengan berisikan 34 negara di dunia.

Saat itu, Erick menghadiri pertemuan tingkat menteri negara-negara yang tergabung dalam MAC. Gabungan seluruh MAC ini berkaitan dengan Kawasan mangrove yang berkontribusi 70 persen dari total mangrove dunia.

“Sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar Indonesia dipilih sebagai Ketua Bersama MAC. Indonesia dan UAE bersama 34 negara lainnya menunjukkan kepedulian dan komitmen untuk restorasi dan konservasi mangrove, yang mencakup 70% dari area mangrove seluruh dunia,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (11/12/2023).

Selain itu, kata Erick, UAE dan Indonesia sepakat untuk mendirikan International Mangrove Research Center (IMRC) di Bali.

Dia menilai, IMRC dapat menjadi laboratorium mangrove terbesar di dunia. Nantinya akan menjadi wadah kerja sama internasional untuk meningkatkan kapasitas dengan pertukaran pakar, dan penelitian bersama. “Tentu semua upaya ini demi mewujudkan masa depan dunia yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ujar Erick.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bangun Pusat Data Jumbo

Diberitakan sebelumnya, Kementerian BUMN dan Kementerian Investasi Uni Emirat Arab menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kerjasama investasi di bidang infrastruktur digital, dengan fokus khusus pada proyek pusat data di Indonesia.

Total kapasitas pusat data yang dikembangkan berdasarkan MoU ini dapat mencapai hingga 1.000 MW. Kedua negara akan menjajaki berbagai bentuk kerja sama berdasarkan MoU, termasuk kemitraan investasi, kolaborasi penelitian kebijakan, pengembangan sertifikasi, inovasi, hingga penelitian dan pengembangan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Indonesia ingin memimpin bidang data center di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya, dengan mendorong PT Telkom Indonesia untuk jadi pemimpin pusat data di kawasan ASEAN.

"Telkom berinvestasi secara optimal untuk memastikan pusat datanya mendukung perekonomian digital Indonesia yang akan menjadi terbesar di Asia Tenggara. Telkom juga fokus di bidang infrastruktur, salah satunya Mitratel yang sudah IPO dan menjadi IPO terbesar di bursa untuk kategori anak perusahaan," kata Erick Thohir, Minggu (10/12/2023).

 

3 dari 4 halaman

Percepat Pembangunan

Kerjasama dengan UEA ini, menurut Erick akan mempercepat pembangunan infrastruktur perekonomian, seiring dengan penajaman fokus strategis teknologi digital yang telah diterapkan.

Unit Emirat Arab menilai, sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki ekonomi digital yang berkembang pesat yang didorong oleh menjamurnya perusahaan rintisan (startup).

Saat ini, terdapat lebih dari 60 pusat data berskala besar di Tanah Air, dengan pasar pusat data lokal diperkirakan akan mengalami tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 14 persen antara 2023-2028.

 

4 dari 4 halaman

Relasi UEA dan Indonesia

Menteri Investasi UEA Mohamed Hassan Alsuwaidi mengatakan, perjanjian antara Indonesia dan negaranya menggarisbawahi relasi yang semakin erat antar kedua negara. Sekaligus jadi bukti UEA berkomitmen untuk berkolaborasi dengan negara-negara di bidang yang menjanjikan seperti ekonomi digital.

"Kami berkomitmen untuk mendukung dan mempercepat seluruh upaya pembangunan di Indonesia. Perjanjian ini akan berkontribusi dalam memfasilitasi peningkatan kapasitas pusat data, dengan fasilitas baru yang menjanjikan untuk membuka peluang yang memperkuat jalan negara menuju masa depan yang sejahtera," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini