Sukses

YLKI Minta Tarif LRT Jabodebek Turun, Ini Alasannya

Dilihat dari kacamata konsumen, dengan headway mencapai 1 jam bisa merugikan masyarakat sebagai pengguna LRT Jabodebek.

Liputan6.com, Jakarta - LRT Jabodebek saat ini hanya mengoperasikan 8 rangkaian kereta. Alhasil waktu tunggu atau headway kereta bisa mencapai 1 jam. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta tarif LRT Jabodebek diturunkan karena penurunan layanan ini.

Diketahui, saat ini tarif maksimal LRT Jabodebek sebesar Rp 20.000 untuk jarak terjauh. Ini seharusnya berlaku dengan headway yang dijalankan antara 15 menit hingga 1 jam.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menilai, di tengah kondisi ini tarif LRT Jabodebek sebaiknya diturunkan kembali ke harga promo awal. Yakni, berkisar Rp 5.000-10.000.

"Menurut saya kembalikan ke tarif promosi dulu Rp 5.000 atau Rp 10.000 untuk membangun loyalitas pengguna sampai headway kembali normal," kata dia saat ditemui di Hoten Grandhika, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Tulus menilai, headway untuk transportasi publik seharusnya dibuat lebih singkat agar masyarakat mau menggunakannya. Dengan waktu tunggu kereta yang mencapai 1 jam, dia meminta LRT Jabodebek harus melakukan evaluasi.

 

"Kalau kemudian headway-nya sampai 1 jam mana ada angkutan masalah headway sampai satu jam itu kan enggak lucu, 15 menit saja udah lama itu ada satu jam," kata dia.

"Nah ini harus dievaluasi terkait dengan LRT (Jabodebek) itu menyangkut soal keandalan dari produknya," sambungnya.

Dilihat dari kacamata konsumen, Tulus menegaskan dengan headway mencapai 1 jam tadi bisa merugikan masyarakat sebagai pengguna LRT Jabodebek.

"Dan juga mau tidak mau kalau memang headway nya tidak bisa terpenuhi sangat-sangat merugikan konsumen dan juga merugikan LRT (Jabodebek) sendiri," tegas dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tarif Dinamis LRT Jabodebek Masih Dibahas

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan masih membahas mengenai penerapan tatif dinamis atau dynamic pricing pada moda LRT Jabodebek. Ada rencana kalau pengenaan tarif dinamis ini dilakukan tahun depan.

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menerangkan rencana tersebut masih masuk dalam kajian. Utamanya dilihat dari aspek keterisian penumpang hingga trafik.

"Masih dibahas. Nanti tergantung kita punya evaluasi juga sekarang kan kita pantau terus nih penumpangnya dan trafiknya," kata dia saat ditemui di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Perilaku Penumpang

Dia mengatakan, salah satu yang jadi perhatian adalan perilaku penumpang pengguna LRT Jabodebek. Kemudian, baru bisa ditentukan pola skema tarif yang tepat.

"Misalnya pagi dan sore peak juga penuh gitu kita akan pantau perilaku transportasi agar bisa disesuaikan dengan skema tarif yang paling tepat. Selama ini kan muncul dynamic pricing nanti tergantung kajian akhir tahun," jelasnya.

Adita mengatakan, saat ini, LRT Jabodebek masih mengoperasikan 8 rangkaian. Namun, Adita belum bisa memastikan kapan trainset LRT Jabodebek akan ditambah.

"Kita lihat nanti ya, karena begitu masuk ke maintenance cycle-nya kan mesti dihitung lagi, kita harap bisa nambah cuma tergantung sama cycle-nya nanti," kata pejabat Kemenhub itu.

 

3 dari 3 halaman

Tarif Promo

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan menetapkan tarif promo baru bagi LRT Jabodebek dengan minimal Rp3.000 dan maksimal Rp10.000 yang berlaku setiap hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Pemberlakuan tarif promo ini mulai 22 Oktober 2023.

Sementara pada hari Senin-Jumat tarif LRT Jabodebek yang berlaku minimal Rp3.000 dan tarif maksimal Rp20.000 seperti yang berlaku saat ini.

Tarif promo ini berlaku untuk semua jenis pembayaran, baik itu kartu uang elektronik perbankan, kartu uang elektronik transportasi, maupun dompet digital.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo menyampaikan penyesuaian tarif promo baru pada hari Sabtu, Minggu, dan libur nasional ini hadir untuk mengakomodir permintaan masyarakat yang ingin menggunakan LRT Jabodebek untuk berwisata dan mengenal LRT Jabodebek.

"Keinginan masyarakat yang ingin mencoba LRT Jabodebek masih tinggi, apalagi LRT Jabodebek merupakan kereta perkotaan pertama di Indonesia yang hadir tanpa masinis. Banyak juga masyarakat yang menjadikan LRT Jabodebek sebagai pilihan untuk berekreasi di akhir pekan dan libur nasional, oleh karena itu tarif promo baru ini hadir," ujar Kuswadoyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini