Sukses

Tips Terhindar dari Sengatan Listrik di Musim Hujan dan Banjir

PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada menghadapi musim hujan dan juga potensi banjir.

Liputan6.com, Jakarta Cuaca di sekitaran Jakarta mulai memasuki musim hujan. Intensitas curah hujan mulai meningkat beberapa hari terakhir ini. PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dan waspada menghadapi musim hujan dan juga potensi banjir.

Berikut Beberapa Tips yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Pertama, apabila terjadi hujan deras pastikan berada dalam tempat teduh dan jauh dari jaringan listrik seperti tiang listrik. General Manager PLN UID Jakarta Raya, Lasiran mengatakan bahwa PLN secara rutin mengecek tiang dan kebel listrik untuk memastikan tidak ada arus bocor.

Kedua, memastikan kabel listrik yang ada di sekitar kita dalam keadaan terbungkus dan sambungan kabel terisolasi dengan sempurna. Sehingga tidak dapat menghantarkan arus keluar dan membahayakan siapa pun yang menyentuhnya.

"Masyarakat agar menggunakan listrik secara sah, baik untuk rumah maupun Fasos Fasum. Mengambil listrik sendiri dari tiang langsung itu sangat berbahaya karena bisa saja kabelnya tidak standar dan sambungannya terkelupas, sangat berbahaya apalagi saat hujan karena air itu konduktor dan itu merupakan tindakan ilegal," tambah Lasiran dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/11/2023).

Ketiga, apabila ketinggian air mulai naik, segeralah cabut colokan listrik yang berada di bawah. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi.

Keempat, jika air mulai memasuki rumah segera matikan aliran listrik dari kWh meter dengan menekan meter circuit breaker (MCB) ke arah bawah.

"Keselamatan masyarakat adalah hal yang paling utama, oleh karena itu segera saja matikan secara mandiri listrik yang ada di rumah dari meteran langsung," Lasiran menerangkan.

Kelima, apabila sudah terjadi banjir dan PLN belum memadamkan aliran listrik di wilayah tersebut, segera laporkan melalui PLN Mobile atau contact center PLN 123 untuk minta dipadamkan aliran listriknya dari gardu distribusi.

PLN akan berpatroli untuk menyisir daerah banjir dan segera memadamkan aliran listrik dari gardu distribusi. Namun, peran masyarakat untuk melaporkan sangatlah penting.

Proses penyalaan kembali listrik di daerah yang terdampak banjir akan dilakukan setelah air benar-benar surut dan ada kesepakatan penandatanganan berita acara penyalaan listrik kembali antara PLN dengan tokoh masyatakat setempat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa daerah yang sempat terdampak banjir telah aman untuk kembali dialiri listrik PLN.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Marak Beredar Pencurian Listrik Oleh Tetangga, Ini Tips Menghindarinya

Belakangan ini marak beredar informasi di media sosial terkait pencurian listrik oleh tetangga. Tentunya kasus pencurian listrik seperti ini dapat membahayakan keselamatan bagi pemilik rumah yang dicuri maupun rumah yang mencuri.

Menanggapi hal tersebut, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya memberikan tips kepada pelanggan tentang bagaimana cara untuk mengetahui apakah listrik di rumah aman dari pencurian listrik oleh tetangga, diantaranya:

  • Memastikan bahwa tidak ada kabel dari instalasi yang melintas dari pemilik rumah ke rumah tetangga
  • Untuk pengujian sendiri, pelanggan bisa mematikan semua Mini Circuit Breaker (MCB) pembagi yang berada di dalam rumah dan pastikan seluruh listrik di dalam rumah sudah padam. Selanjutnya cek kWh meter listrik, apabila angka kWh meter masih bertambah maka perlu dicurigai adanya pencurian dan segera lakukan pemeriksaan
  • Untuk memastikan lebih lanjut, pemilik rumah dapat menghubungi PLN dan meminta petugas PLN melakukan pengecekan.

PLN berkomitmen untuk menjaga keandalan tenaga listrik sampai ke rumah pelanggan dengan mengutamakan prinsip keselamatan ketenagalistrikan.

Oleh karena itu, PLN mengimbau masyarakat untuk tertib dalam memanfaatkan tenaga listrik. Upaya yang dilakukan PLN untuk menjaga keselamatan ketenagalistrikan diantaranya memasang kWh meter yang dilengkapi Mini Circuit Breaker (MCB) untuk mengukur dan membatasi daya listrik yang masuk ke rumah pelanggan.

 

3 dari 3 halaman

Pemasangan kWh Meter dan MCB

General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran mengungkapkan bahwa pemasangan kWh meter dan MCB digunakan untuk memastikan listrik yang masuk ke rumah pelanggan sesuai dengan daya berlangganan dan sesuai dengan kapasitas kabel yang terpasang di rumah pelanggan.

"Kalo tidak ada meteran dan MCB di rumah pelanggan, dikhawatirkan arus listrik yang masuk itu berlebih sehingga kabelnya panas dan berpotensi korsleting sampai timbul percikan api dan kebakaran. Apalagi kalau listriknya diambil dari rumah tetangga, dimana tidak ada pengukur dan pembatas dayanya," ungkap Lasiran.

PLN juga kerap melakukan inspeksi rutin terhadap jaringan listrik yang menjadi aset PLN mulai dari pembangkit sampai ke kWh meter. Dalam pemeriksaan kWh meter, PLN memiliki program Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) untuk memastikan kWh meter di rumah pelanggan berfungsi baik sebagai pengukur dan pembatas listrik ke rumah. Petugas P2TL juga memeriksa apakah kWh meter pada kondisi normal, tidak ada kelainan, dan mengalirkan listrik sesuai daya berlangganan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini