Sukses

Rumah Sakit, Mal hingga Hotel di IKN Nusantara Mulai Dibangun Pekan Depan

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan peletakan batu pertama atau groundbreaking sektor rumah sakit hingga mal dan hotel di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur dilaksanakan pada pekan depan.

Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengatakan peletakan batu pertama atau groundbreaking sektor rumah sakit hingga mal dan hotel di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur dilaksanakan pada pekan depan.

"Sektor-sektor yang groundbreaking berikutnya pada pekan depan, antara lain rumah sakit, sekolah, infrastruktur kelistrikan yang bersumber dari energi baru terbarukan, kemudian mal dan hotel," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dikutip dari Antara, Rabu (25/10/2023).

Agung menambahkan, groundbreaking pada pekan depan bisa mencapai 10 investor dengan total nilai investasi sekitar belasan triliun Rupiah.

Para investor yang melakukan groundbreaking di IKN Nusantara pada pekan depan berasal dari dalam negeri.

"Memang investor dalam negeri bergerak lebih cepat dalam menanamkan investasinya di IKN, karena mereka sudah memahami situasi dan terbiasa sehingga mereka dapat bergerak terlebih dahulu," kata Agung.

Selain groundbreaking di sektor ekonomi, OIKN pada pekan depan juga melakukan groundbreaking pulau suaka untuk spesies hewan orang utan di IKN Nusantara.

"Kalau dunia sering menyoroti Indonesia dalam pembangunan Pulau Kalimantan, bagaimana dengan nasib orang utan? Tentu saja selain kita mempedulikan kehidupan manusia Indonesia, kita juga mempedulikan spesies hewan orang utan dengan membangun pulau suaka," kata Agung.

Pulau suaka untuk orang utan tersebut merupakan Pulau Kelawasan di Pemaluan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Pembangunan IKN

Sebagai informasi, seluruh pembangunan di IKN Nusantara sejak awal tidak mengabaikan kepentingan sektor swasta.

Pemerintah tidak memungkiri bahwa kunci keberhasilan pembangunan IKN membutuhkan kolaborasi yang kuat dengan swasta.

Karena itu, pemerintah mengandalkan 80 persen pembangunan IKN Nusantara dari total anggaran Rp466 triliun bakal bersumber dari investasi swasta. Saat ini investasi sebesar Rp20 triliun sudah masuk dan seluruhnya dari investor lokal.

Alasan Indonesia membangun IKN menggeser pusat ekonomi lebih ke tengah agar bisa menjangkau lebih dekat Indonesia timur. Kekuatan membangun IKN ini kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perusahaan Energi Terbesar Arab Saudi Siap Investasi di IKN Nusantara

Perusahaan energi terbesar di Arab Saudi, ACWA Power, menyatakan kesediaan minatnya untuk berinvestasi dalam sektor energi terbarukan di IKN Nusantara.

Dalam Forum Saudi-Indonesian Roundtable yang diselenggarakan di Ibu Kota Riyadh, 19 Oktober 2023 lalu, CEO ACWA Power Marco Arcelli menyerahkan secara langsung Surat Pernyataan Minat (Letter of Intent/LoI) berinvestasi di IKN Nusantara kepada Otorita IKN.

Penyerahan LoI ini dilanjutkan dengan 1 on 1 meeting yang diadakan di Kantor Pusat ACWA Power di Riyadh. Dalam kesempatan tersebut, Deputi Agung dan Executive Director-Head of International Relations ACWA Power, Mohannad Alsulaiman menandatangani berita acara 1 on 1 meeting sebagai kelanjutan proses untuk berinvestasi di IKN.

“Bagi kami di ACWA Power, prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance) sangatlah penting. Saat ini, kami sudah menghasilkan lebih dari 50 gigawatt energi di seluruh dunia,” jelas Mohannad dalam siaran pers yang dirilis Otorita IKN, Senin (23/10/2023).

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menekankan, pasca penyerahan LoI dan pertemuan 1 on 1 dengan ACWA di Riyadh, proses selanjutnya menyiapkan studi kelayakan untuk mengembangkan energi terbarukan di IKN.

“Bersama-sama seluruh pihak, kita akan membangun Nusantara menjadi kota masa depan yang hijau, bersih, dan memiliki persediaan energi yang dapat diandalkan,” imbuhnya.

Untuk diketahui, ACWA Power merupakan satu-satunya perusahaan yang ditunjuk langsung oleh Kerajaan Arab Saudi untuk mengembangkan sektor energi di megaproyek NEOM. Pihaknya berencana untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan di IKN dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Saat ini, ACWA Power telah memiliki kapasitas 50 gigawatt listrik di seluruh dunia. Dengan total nilai investasi yang digelontorkan ACWA di berbagai negara mencapai USD 75 miliar.

“ACWA Power akan menjajaki peluang investasi di IKN, yang memiliki kebutuhan energi terpasang sebesar 7 gigawatt dengan estimasi kebutuhan investasi sebesar 6 miliar USD,” pungkas Agung.

3 dari 3 halaman

Survei Indikator: Dukungan Publik Atas IKN Meningkat

Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menjadi salah satu warisan pembangunan Presiden Joko Widodo untuk Nusantara, mendapatkan banyak dukungan publik. Ini diketahui dari survei terbaru Indikator Politik Indonesia.

Survei yang dilakukan dalam rentang 2-10 Oktober 2023 itu melibatkan 1,200 responden dengan over sampel di 12 provinsi, sehingga totalnya menjadi 4.300 responden.

Hasilnya, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, dari 80,2 persen yang mengetahui usaha Jokowi memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, sebanyak 56,2 persennya memberikan dukungan.

“Temuan kami, hanya 35,1 persen yang menyatakan tidak setuju atau tidak memberikan dukungan,” kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Pergeseran Dukungan Partai dan Capres Jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres 2024’ secara virtual, Jumat (20/10).

Survei Indikator juga berhasil memotret tingginya optimisme publik jika pembangunan IKN akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Burhanuddin menjelaskan, sebanyak 58,4 persen publik setuju jika pembangunan IKN akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Hanya 28,7 persen yang menyatakan sebaliknya,” ungkap Burhanuddin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.