Sukses

Merasakan Sensasi Berbeda Keliling Singapura Pakai Sidecars

Merasakan pengalaman unik dan menyenangkan keliling Joo Chiat/Katong, Singapura dengan sidecars, salah satu vespa antik.

Liputan6.com, Jakarta - Menikmati wisata di Singapura kini tak hanya memakai MRT, bus dan mobil pribadi. Jika ingin merasakan sensasi berbeda mengelilingi sejumlah area di Singapura dapat memakai sidecars.

Pengalaman memakai sidecars saat jalan-jalan di sejumlah wilayah di Singapura bisa jadi pengalaman unik dan berbeda yang dapat Anda rasakan. Memakai sidecars bahkan bisa jadi pilihan untuk melihat langsung Kota Singapura. Anda bisa merasakan hembusan angin, hangatnya sinar matahari, ragam suara di jalan dan bangunan tua dengan arsitektur yang memikat.

Jika Anda mengikuti tur Singapore Sideways dengan ramai-ramai, hal ini bisa jadi pusat perhatian bagi warga dan wisatawan yang sedang duduk-duduk di kafe,dan pejalan kaki. Anda dapat menikmati konvoi vespa antik di Jalan Singapura sambil melihat pemandangan bangunan tua, rumah dengan arsitektur yang unik serta berwarna-warni yang dapat menarik perhatian.

Jika Anda berkunjung ke Singapura identik gedung pencakar langit yang memukau, kali ini lewat Singapore Sidecars dapat melihat sisi lain Singapura. Anda dapat menikmati jalan di Singapura yang bersih dan menyenangkan secara langsung sambil melihat rumah, gedung dan bangunan tua yang masih terawat.

Adapun Singapore Sidecars ini merupakan tur vespa antik yang dapat membuat wisatawan merasakan pemandangan dan cita rasa Singapura dengan armada transportasi yang unik.

 

Sidecar merupakan armada yang dimodifikasi dengan tambahan seperti tempat yang terpasang di samping vespa dan motor. Tambahan tempat ini membuat penumpang merasa nyaman karena tempat duduk yang lebih luas.

Jadi pengemudi atau riders dari Singapore Sidecars dapat membawa Anda keliling tempat di Singapura yang ingin lewati dan nikmati. Jadi Anda bisa duduk manis di tempat tambahan tersebut sambil menikmati jalan-jalan di Singapura. Anda bisa langsung memotret atau mengambil foto secara langsung yang menarik perhatian.

Melalui laman sideways.sg disebutkan kalau tur vespa antik ini pertama di dunia. Anda dapat merasakan pemandangan, suara dan cita rasa Singapura secara dekat dan pribadi dengan armada yang unik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Menjalankan Misi Social Enterpreneurship

Singapore Sidecars merupakan tur vespa antik yang diprakarsai oleh salah satu pendiri Simon Wong. Co-founder Singapore Sidecars Simon Wong menuturkan, Singapore Sidecars merupakan social entrepreneurship. Usaha ini didirikan lima tahun lalu dan sudah beroperasi selama 3,5 tahun.

Lewat Singapore Sidecars ini, Simon tak hanya mengajak wisatawan jalan-jalan melihat Singapura tetapi juga sambil berdonasi. Simon menuturkan, pihaknya pernah menggalang dana untuk pasien kanker. Selain itu, pihaknya juga melakukan kegiatan sosial untuk lansia.

“Kami merupakan social entrepreneurship. Singapore Sidecars beruntung mendapatkan dukungan kuat dari Singapore Tourism Board,” ujar dia, Kamis, 5 Oktober 2023, dikutip Selasa (11/10/2023).

Simon menceritakan kalau Singapore Sidecars telah menarik perhatian sejumlah tokoh dunia baik dari dunia hiburan dan olah raga. Sejumlah selebritas antara lain saudara kembar dari keluarga Weasley di film Harry Potter yakni James dan Oli Phelps, aktor legendaris Mark Williams, penyanyi Jackson Wang. Selain itu, legenda F1 Damon Hill dan Johnny Herbert dan UFC World Champion Jan Blachowicz. Simon menuturkan, kalau wisatawan dapat memilih armada yang pernah digunakan oleh tokoh-tokoh terkenal tersebut.

3 dari 6 halaman

Tur Keliling Singapura Pakai Vespa Antik

Jika Anda ingin jalan-jalan langsung melihat Kota Singapura dengan cara berbeda bisa memakai Singapore Sidecars. Anda dapat memesan tur secara online melalui www.sideways.sg dan atau bisa mencari informasi di akun instagram @singaporesidecars.

Dengan Singapore Sidecars, Anda bisa menikmati tur sekitar 1-3 jam tergantung tur yang dipilih. Tur yang ditawarkan ada heritage rides, night rides, dan konvoi antara 10-30 pax dan di atas jumlah tersebut. Namun, jika Anda backpacker yang sendirian jalan-jalan di Singapura juga dapat memesan tur Singapore Sidecars.

Salah satu rider Singapore Sidecars atau pengendara yang menemani Liputan6.com, Dion menuturkan, satu orang juga dapat memesan tur Singapore Sidecars. Namun, sebaiknya kalau tambah asik jika bersama teman-teman.”Satu orang juga bisa pesan. Dua orang, keluarga juga bisa,” kata dia.

Dion menuturkan, kalau dapat berhenti di sejumlah spot atau spot yang diinginkan untuk mengambil foto.

Untuk Heritage Rides,Anda bisa mengikuti tur dan jalan-jalan melintasi Joo Chiat, Katong, Nyonyas, Babas dan Peranakans. Saat Anda jalan-jalan melintasi wilayah ini akan disuguhkan dengan bangunan tua yang masih terawat dan menarik. Selain itu, ada bangunan rumah tapak berwarna-warni di sisi kanan dan kiri.

Selain itu, ada juga Kampong Glam dan distrik the civic. Selanjutnya Tiong Bahru and Heritage Mural Hunting. Simon menuturkan, kalau tur wisata Tiong Bahru ini juga cukup populer. Selain Heritage Rides, ada Art and Museum, Night Rides serta Bespoke Rides.

Harga tur sekitar 198 dolar Singapura per pax per jam. Untuk 90 menit dan sekitar 297 dolar Singapura per pax. Adapun untuk ikut tur ini minimal berusia 10 tahun.

4 dari 6 halaman

Kelilingi Joo Chiat/Katong

Liputan6.com bersama teman media lainnya dari Indonesia bersama Singapore Tourism Board mendapatkan kesempatan  untuk mengunjungi sejumlah tempat dengan memakai vespa antik ini. Ada sekitar lebih dari 10 vespa antik untuk melihat mural dan bangunan tua di sejumlah distrik di Singapura.

Salah satu tur yang kami ikuti di Singapore Sidecars ini termasuk heritage ride dengan mengelilingi daerah Joo Chiat/Katong, Nyonyas, Babas dan Peranakans.

Kami diajak keliling kawasan Joo Chiat, Katong dan Peranakan yang memiliki ragam bangunan dan rumah tua. Distrik Joo Chiat/Katong ini termasuk salah satu distrik terbesar untuk konservasi arsitektur. Tak heran jika melintasinya kita akan melihat bangunan tua termasuk rumah toko yang terawat dan berwarna warni. Setelah perhentian pertama, kami melewati bangunan tua seperti rumah panggung yang berwarna warni. Dion menuturkan, kalau rumah itu merupakan bangunan sejak abad ke-19.

Selanjutnya, kami jalan sebentar dan mendapatkan deretan rumah berlantai dua yang berwarna-warni. Salah satu pengendara dari Singapore Sidecars menuturkan, kalau pemilik bangunan tua yang berupa tempat tinggal  tidak boleh mengubah bagian depan dari rumah.

5 dari 6 halaman

Kaya Bangunan Tua yang Antik dan Menarik

Saat melintasi di wilayah Joo Chiat/Katong tersebut seperti kembali ke masa lalu dengan bangunan tua yang antik dan warna warni. Bahkan ada sejumlah mural yang menarik perhatian jika Anda melintas di sejumlah titik di wilayah tersebut.

Mengutip laman visitsingapore, Katong berawal daerah perkebunan kelapa dan dipakai sebagai tempat berlibur di akhir pekan oleh penduduk kota yang kaya. Katong berkembang menjadi permukiman di pinggir kota awal abad ke-20.

Daerah ini dihuni oleh kaum menengah berpendidikan Inggris yang semakin berkembang termasuk peranakan dan Eurasia. Adapun perakanan merupakan istilah dalam bahasa Indonesia/melayu yang berarti keturunan  lokal yang umumnya merujuk pada warga keturunan Tionghoa dan melayu/Indonesia.

Sementara itu, Joo Chiat yang terletak tidak jauh dari Katong dinamai berdasarkan Chew Joo Chiat, seorang tuan tanah keturunan Tionghoa kaya di abad ke-20an. Identitas daerah Joo Chiat/Katong terbentuk secara khusus oleh arsitektur sebelum masa perang yang unik. Rumah toko dua lantai yang penuh warna dan teras rumah dengan hiasan di depannya, motif yang kompleks dan lantai keramik.

Adapun perkebunannnya telah lama hilang, tetapi Anda dapat menikmati daerah sekitarnya yang banyak rumah toko milik kaum peranakan dan bungalow gaya kolonial yang tersebar di sana.

Selain itu, Joo Chiat/Katong ini ternyata salah satu tujuan kuliner di Singapura. Saat kita menelusuri wilayah ini akan menemui sejumlah kafe dan tempat makan. Adapun makanan yang ditawarkan beragam.

6 dari 6 halaman

Tips Keliling Pakai Sidecars

Simon memastikan aman memakai sidecars saat keliling sejumlah tempat di Singapura. Hal ini mengingat aturan lalu lintas di Singapura juga cukup ketat. Simon menuturkan, pihaknya juga sediakan helm untuk wisatawan.

 

Ia pun membagikan tips saat memakai sidecars untuk keliling Singapura. Ia menyarankan untuk mengambil foto sepuasnya mengingat daerah dan tempat yang dilintasi menarik dan memiliki masing-masing cerita. Selain itu, saat booking online sebaiknya memberikan catatan atau meminta spot foto mana saja yang menarik atau meminta spot foto menarik atau yang menjadi pilihan sendiri.

Dengan memakai Sidecars untuk wisata di Singapura seperti memberikan pengalaman menarik dan sensasi berbeda. Anda dapat merasakan langsung mengelilingi jalan, mendengarkan suasana langsung jalan. Saat mengelilingi wilayah ini akan ditemui banyak kafe dan tempat makan yang dapat menjadi pilihan

Selain itu, Joo Chiat/Katong ini ternyata salah satu tujuan kuliner di Singapura. Saat kita menelusuri wilayah ini akan menemui sejumlah kafe dan tempat makan. Adapun makanan yang ditawarkan beragam. Salah satu yang terkenal laksa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini