Sukses

Menko Luhut Ungkap Jokowi Lelah Dengar Janji Manis Negara Maju di Forum Internasional

Menko Luhut mengungkap kalau banyak forum internasional yang berbicara wacana angka yang akan digelontorkan. Namun, tidak dibarengi dengan program konkret.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap curhatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal komitmen-komitmen yang terlontar di banyak forum internasional. Menurutnya, banyak forum yang tak menghasilkan langkah konkret.

Menko Luhut mengungkap kalau banyak forum internasional yang berbicara wacana angka yang akan digelontorkan. Namun, tidak dibarengi dengan program konkret.

"Kami enggak mau bicara kalau di forum internasional kan bicara triliun dolar, low hangin fruit, apalah istilahnya itu, ya kita sih enggak usah gitu-gituan lah, yang kecil-kecil. USD 10 juta, USD 20 juta, USD 50 juta tapi kontkret kepada masalah," kata dia dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Road to AIS Forum 2023, di Jakarta, Senin (25/9/2023).

Misalnya, kata dia hal yang konkret langsung merujuk pada program seperti penanganan sampah di laut, pemulihan terumbu karang, penanaman bakau, hingga sektor perikanan.

"Misalnya sampah laut, masalah coral reef, misalnya apalagi, replanting mangrove, restore coral reef, itu kan hal-hal yang bagus tadi. terus kemudian perikanan kita juga coba sharing sama mereka," bebernya.

Dia menyebut, Presiden Jokowi pun mengaku lelah dengan wacana di banyak forum internasional yang tak langsung berbuah langkah konkret.

"Pak presiden sendiri, pak Jokowi, sama juga orangnya pragmatic aja, dia bilang, 'Pak Luhut ini bicara udah, capek saya malas bicara begituan itu, saya ingin yang konkret apa Pak Luhut,' nah itu yang ktia tularkan, dan negara-negara, maaf, yang negara-negara berkembang itu kan butuh yang konkret," paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Contoh Konkret

Lebih lanjut, Menko Luhut mengungkap sejumlah upaya konkret yang sudah terjalian antara Indonesia dan beberapa negara lain. Misalnya kerja sama untuk pemurnian minyak (oil refinery) dengan negara Afrika.

"Misalnya Presiden memutuskan kerja sama dengan Kenya untuk oil refinery, kita kerja sama dengan Mozambik, kemudian dengan South Africa itu semua proyek-proyek konkret," jelasnya.

Tak cuma itu, ada pula kerja sama di sektor pangan. Luhut mengatakan kerja sama antarnegara ini membuahkan keuntungan, salah satunya dari sisi harga yang lebih murah.

"Kita impor sapi daging, apa namanya, ya makanan kita impor langsung daripada ktia impor tempat lain lebih murah 10-15 persen. ya kita impor dari mereka," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini