Sukses

Foxconn Tambah Investasi di India, Mau Bangun Pabrik iPhone Lagi?

Foxconn sudah memiliki pabrik iPhone di negara bagian Tamil Nadu yang mempekerjakan 40.000 orang.

Liputan6.com, Jakarta - Produsen Apple yang berbasis di Taiwan, Foxconn, mengungkapkan berencana memperbanyak tenaga kerja dan investasinya di India di tahun 2024. Kabar rencana investasi baru Foxconn di India diungkap oleh seorang eksekutif perusahaan.

Melansir Channel News Asia, Selasa (19/9/2023) Foxconn dengan cepat memperluas kehadirannya di India dengan berinvestasi di fasilitas manufaktur di wilayah selatan negara itu seiring dengan upaya perusahaan tersebut beralih dari Tiongkok.

V Lee, perwakilan Foxconn di India, dalam sebuah postingan di platform LinkedIn untuk memperingati ulang tahun ke-73 Perdana Menteri India Narendra Modi, mengatakan bahwa perusahaan tersebut "bertujuan untuk menggandakan lapangan kerja, FDI (investasi asing langsung), dan ukuran bisnis di India" untuk tahun depan.

Namun, V Lee tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang tahap mana perluasan investasi itu dimulai.

Diketahui, Foxconn sudah memiliki pabrik iPhone di negara bagian Tamil Nadu, yang mempekerjakan 40.000 orang.

Sebelumnya, pada Agustus 2023 negara bagian Karnataka mengatakan Foxconn akan menginvestasikan USD 600 juta untuk dua proyek di negara bagian tersebut untuk pembuatan komponen casing untuk iPhone dan peralatan pembuatan chip.

Ketua perusahaan Liu Young-way mengatakan dalam laporan pendapatan bulan lalu bahwa ia melihat banyak potensi di India, dan menambahkan: "investasi beberapa miliar dolar hanyalah sebuah permulaan".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Miliarder Terry Gou Mundur dari Jajaran Dewan Direksi Foxconn Usai Calonkan Diri Jadi Presiden Taiwan

Miliarder Terry Gou mengundurkan diri dari dewan direksi Foxconn, produsen elektronik terbesar di dunia. Langkah Terry Gou ini dilakukan usai mengumumkan pencalonan sebagai Presiden Taiwan.

Kepada CNN, perusahaan induk Foxconn, Hon Hai Technology Group mengkonfirmasi pengunduran diri Terry Gou. Perseroan juga menyebutkan tidak akan segera memilih seorang direktur karena dewan tersebut memiliki delapan direktur dan direktur independen.

Pendiri Foxconn Terry Gou (72) yang mencatat kekayaan bersih USD 6,8 miliar membangun Hon Hai Precision Industry di Taiwan pada 1974.

Perusahaan ini berkembang menjadi Kerajaan bisnis global dan salah satu produsen elektronik terbesar di dunia. Klien utamanya Apple.

Pada 2019, ia menyerahkan kepemimpinan kepada Young Liu, Chairman Foxconn saat ini. Akan tetapi, tetap sebagai direktur dan bergabung dengan partai politik nasionalis Kuomintang.

Setelah menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden independen pada 2024, Terry Gou kini harus mendapatkan sekitar 290.000 dukungan pada 19 September-2 November.

Pemilihan Presiden Taiwan yang dijadwalkan pada Januari terjadi di tengah ketegangan antara Taiwan dengan negara adidaya tetangganya, China.

Terry Gou telah kritik gerakan kemerdekaan Taiwan dan dicirikan ramah terhadap kepentingan bisnis China.

Ia bergabung dengan kelompok pendukung China untuk menantang Partai Democratic Progressive (DPP). Pencalonan Terry Gou merupakan pencalonan kedua sebagai presiden.

Pada Senin, 28 Agustus 2023, saat ditanya mengenai masalah konflik kepentingan Gou sebagai pemegang saham utama Foxconn yang punya investasi besar-besaran di China, Gou menuturkan bersedia “korbankan” aset pribadi di China jika terjadi serangan China.

"Saya tidak pernah berada di bawah kendali China. Saya tidak ikuti instruksi mereka,” ujar dia seperti dikutip dari Channel News Asia.

3 dari 3 halaman

Pemilihan Presiden Taiwan

Dalam hasil jajak pendapat sebelum pengumumannya, menempatkan dia jauh di belakang kandidat terdepan, William Lai dari DPP yang berkuasa. Saat ini ia menjabat sebagai wakil presiden.

Gou telah berulang kali menuduh DPP melancarkan perang dengan China yang klaim pulau itu sebagai wilayahnya dengan sikap antagonis terhadap Beijing.

Pemerintahan yang dipimpin DPP dan Lai telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China, tetapi ditolak. Hal ini lantaran China memandang mereka sebagai separatis.

Gou adalah salah satu tokoh bisnis yang terkenal di Taiwan pekan ini berusaha menyatukan oposisi melawan DPP, tetapi sejauh ini belum ada kesepakatan yang dicapai.

Dua kandidat lainnya dalam pemilihan adalah mantan Wali Kota Taipei Ko Wen-je dari Partai Taiwan People dan Hou Yu-ih dari partai oposisi Kuomintang yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan Beijing.

Adapun pemilihan presiden Taiwan akan berlangsung pada 13 Januari 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.