Sukses

Mendag Zulkifli Hasan Lobi Belanda Soal Regulasi Antideforestasi Eropa

Zulkifli Hasan menjelaskan, Belanda merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa. Namun saat ini perdagangan kedua negara tertanggu karenaadanya menerapkan kebijakan perdagangan antideforestasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Pembangunan Belanda Liesje Schreinemcher. Dalam pertemuan ini, mendag mengungkapkan hambatan perdagangan Indonesia dengan Belanda karena adanya regulasi antideforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR).

Zulkifli Hasan menjelaskan, Belanda merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa. Namun saat ini perdagangan kedua negara tertanggu karenaadanya menerapkan kebijakan perdagangan antideforestasi. 

“Kami meminta dukungan kepada Pemerintah Belanda agar meminimalisir hambatan bagi produk Indonesia yang telah memenuhi aspek berkelanjutan untuk masuk ke Uni Eropa,” kata Zulkifli Hasan, seperti ditulis Minggu (27/8/2023).

Untuk diketahui, Zulkifli Hasan dan Liesje Schreinemcher bertemu di sela G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) di Jaipur, India.

Mendag melanjutkan, Indonesia dan Belanda juga mendorong penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang akan dijalankan pada 2024.

“Sesuai mandat, Tim Perunding akan mengupayakan penyelesaian perundingan segera,” ujar dia

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko menuturkan, implementasi IEU CEPA diproyeksikan akan meningkatkan nilai perdagangan dan investasi Indonesia-Uni Eropa.

“Belanda merupakan negara tujuan ekspor Indonesia terbesar di Eropa saat ini, implementasi perjanjian dagang komprehensif tentunya akan saling menguntungkan pelaku bisnis di kedua negara,” tambah Djatmiko.

Perdagangan Indonesia dan Belanda

Untuk informasi total perdagangan Indonesia-Belanda pada periode Januari--Juni 2023 tercatat sebesar USD 2,35 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Belanda sebesar USD 1,87 miliar serta impor Indonesia dari Belanda sebesar USD 484,9 juta.

Sedangkan pada 2022, total perdagangan kedua negara mencapai USD 6,23 miliar atau meningkat 13,8 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 5,48 miliar.

Adapun produk ekspor utama Indonesia ke Belanda yaitu asam lemak monikarboksilat industri, minyak sawit dan fraksinya, bungkil dan residu padat lainnya, kopra, dan asam monokarboksilat asilik jenuh.

Sedangkan produk impor utama Indonesia dari Belanda yaitu limbah dan skrap kertas; limbah dan skrap plastik; olahan makanan; mentega dari susu; serta bawang merah, bawang putih, dan daun bawang segar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Sederet Paparan Penting Mendag Zulkifli Saat Pembukaan Pertemuan TIMM G20 di India

Sebelumnya, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mendorong negara-negara anggota G20 memperkuat kerja sama untuk mengatasi tantangan global yang semakin kompleks. Ia mengharapkan aksi nyata dari berbagai capaian yang dihasilkan dalam pertemuan-pertemuan G20.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat menyampaikan pidato pembuka Indonesia dalam Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan dan Industri (Trade and Investment Ministerial Meeting/TIMM) G20 hari ini, Kamis (24/8) di Jaipur, India.

Mendag Zulkifli yang memimpin delegasi Indonesia juga berharap hasil-hasil capaian G20 dapat dilihat sebagai wujud kebersamaan anggota G20 dalam memperjuangkan kesejahteraan yang berkeadilan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil bagi negara-negara anggota.

“Dalam beberapa tahun terakhir, G20 telah menghasilkan berbagai capaian penting. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana kita menerjemahkan capaian tersebut dalam aksi nyata. Kerja sama G20 harus diperkuat untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Negara anggota G20 harus menunjukkan bentuk kerja sama ekonomi yang setara dan saling menguntungkan,” kata Mendag Zulkifli.

Untuk mewujudkan aksi nyata dan memperkuat kerja sama, Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan, semua negara anggota G20 harus mampu mengatasi hambatan perdagangan.

“Hambatan perdagangan dengan mitra G20, baik itu terkait isu politik, lingkungan, maupun teknis, harus dapat dihilangkan,” kata Mendag.

 

3 dari 5 halaman

Dorong Sistem Perdagangan Multilateral: Adil, Inklusif, dan Berkelanjutan

Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan, Indonesia mendukung kesuksesan G20 di bawah Presidensi India tahun ini dan siap untuk terus membangun kerja sama dengan negara anggota G20 untuk mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

Ia menegaskan bahwa Indonesia siap menjembatani berbagai peluang peningkatan kerja sama untuk menyejahterakan masyarakat.

“Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun ini siap bekerja sama dengan India sebagai Presidensi G20. Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi antara ASEAN dan G20 dalam mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil, inklusif, dan non diskriminatif, serta memfasilitasi perdagangan dan investasi yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.  

4 dari 5 halaman

Serukan Reformasi WTO

Menurutnya, Forum G20 harus menjadi bagian dari solusi global dalam memperkuat sistem perdagangan multilateral, mengingat dinamika fragmentasi ekonomi semakin memperlemah sistem perdagangan multilateral. Sehubungan dengan hal tersebut, Mendag menekankan agar negara anggota G20 terus memprioritaskan reformasi Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

“Fenomena fragmentasi ekonomi yang terjadi semakin memberikan tekanan atas sistem perdagangan multilateral. Untuk itu, agenda reformasi WTO harus menjadi prioritas utama melalui peningkatan fungsi tiga pilar yaitu negosiasi, transparansi dan notifikasi, serta sistem penyelesaian sengketa WTO,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

5 dari 5 halaman

Adopsi Teknologi Digital untuk Tingkat Efisien Perdagangan

Untuk mewujudkan perdagangan yang inklusif dan tangguh, Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa ketahanan rantai nilai dan suplai global, termasuk peran lebih dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), merupakan salah satu faktor kunci dalam memulihkan ekonomi global.

Selain dua pembahasan di atas, adopsi teknologi digital untuk peningkatan efisiensi perdagangan juga menjadi fokus utama prioritas pembahasan G20 TIMM Presidensi India tahun ini.

Mendag Zulkifli Hasan mengatakan bahwa kemajuan teknologi, peningkatan tuntutan akan efisiensi, dan isu keberlanjutan turut mendorong transformasi dalam perdagangan global. Oleh karena itu, digitalisasi menjadi keniscayaan dalam perdagangan saat ini.

“Upaya G20 dalam mendukung transformasi digital merupakan bagian dari agenda yang lebih besar yang meliputi dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan,” kata Mendag Zulkifli Hasan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini