Sukses

Ingat, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tak Kebal Sentimen Global

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia belum tentu kebal terhadap kondisi ketidakpastian global.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai ekonomi Indonesia belum tentu kebal terhadap kondisi ketidakpastian global. Meski, Indonesia mampu mencatatkan angka konsisten pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dalam 7 kuartal beruntun.

Shinta memandang, guna mengantisipasi keadaan ekonomi global, Indonesia perlu terus menjaga stabilitas kegiatan ekonominya. Artinya, ada peran pemerintah dan pengusaha pada sisi ini.

"Apakah capaian ini kemudian membuat kita jadi kebal dengan uncertainty global di masa mendatang? ya jelas tidak," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (9/8/2023).

"Karena Indonesia akan selalu perlu balancing atau merespon efek negatif dari pelemahan ekonomi global secara prudent agar kita bisa terus mempertahankan tingkat pertumbuhan yang ada saat ini atau tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi," sambungnya.

Butuh Stimulus

Shinta meminta pemerintah turut melakukan stimulasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Misalnya, melalui upaya perbaikan iklim usaha dan melakukan reformasi struktural dan birokrasi.

Dia melihat lagi, tantangan kedepannya masih tetap ada mengingat Indonesia ingin menjadi negara maju dengan tingkat penghasilan perkapita yang cukup tinggi. Menurutnya, untuk menuju kesana masih banyak upaya yang diperlukan.

"Jadi kami harap kedepannya pemerintah terus mempertahankan kinerja baik ini dengan meneruskan reformasi-reformasi struktural yang dibutuhkan di sektor maupun lintas sektor dan tidak complacent atau cepat puas dengan capaian yang ada saat ini. Karena tingkat pertumbuhan yang kita inginkan bukan pertumbuhan yang USD 4000 per kapita tapi kita ingin di atas USD 12.000 per kapita atau 3 kali lipat dari tingkat produktifitas GDP kita saat ini. Perjalanan masih panjang," beber Pengusaha tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pengusaha Semringah

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tercatat, per kuartal II-2023, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,17 persen.

Shinta meyakini Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ini. Meski begitu, dia melihat adanya tantangan perkembangan ekonomi global yang juga berdampak ke tanah air.

"Kami selalu meyakini bahwa Indonesia bisa mempertahankan stabilitas ekonomi meski di tengah pelemahan ekonomi global karena Indonesia punya fundamental ekonomi yang baik dan pemerintah juga selalu melakukan intervensi-intervensi kebijakan moneter dan fiskal secara prudent," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (8/8/2023).

Shinta turut menyoroti stabilnya pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut. Menurutnya, ini jadi angin segar bagi dunia usaha.

"Stabilitas pertumbuhan ini juga menjadi salah satu faktor yang menciptakan optimisme bagi pelaku usaha bahwa ekonomi kita bisa tumbuh mencapai target sepanjang tahun ini, meski kita tidak lepas dari efek negatif pelemahan ekonomi global dan juga kecenderungan pelaku pasar yang wait and see karena tahun politik. Ini capaian yang sangat kami apresiasi," bebernya.

Dia mengaku optimistis pertumbuhan positif ini bisa terus terjadi kedepannya. Dia meluhat faktor utama pengungkit pertumbuhan. Yakni, kuatnya konsumsi domestik dari masyarakat di Indonesia.

Artinya, pertumbuhan ekonomi nasional tidak bergantung pada permintaan ekspor global. Meskipun dari beberapa aspek, Indonesia menjadi pengekspor sejumlah komoditas unggulan.

"Jadi bila kita bisa menciptakan stabilitas dengan mengimbangi dampak-dampak pelemahan ekonomi global agar tidak terlalu membebani pertumbuhan dan kondusifitas iklim usaha yang baik sepanjang tahun, ekonomi kita bisa tumbuh dengan baik dan masih on track dengan target pertumbuhan yang diinginkan," urai Shinta Kamdani.

 

3 dari 4 halaman

Tumbuh Kuat

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen lebih baik dibandingkan beberapa negara maju, seperti Singapura, Jerman, Korea Selatan hingga Amerika Serikat.

"Pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-2 2023 tumbuh positif di angka 5,17 persen secara year on year, atau secara quarter to quarter adalah 3,86 persen atau semester to semester tumbuh 5,11 persen. Dibanding negara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat dengan inflasi yang terkendali," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 masih dibawah China yang mencapai 6,30 persen, dan di bawah Uzbekistan 5,60 persen.

 

4 dari 4 halaman

Lebih Tinggi dari Negara Maju

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 masih lebih baik dibandingkan negara Vietnam 4,14 persen, Mexico 3,66 persen, Amerika Serikat 2,70 persen, Taiwan 1,45 persen, Saudi Arabia 1,10 persen, Korea Selatan 0,87 persen, Singapura 0,70 persen, Lithuania 0,59 persen, Prancis 0,40 persen, Jerman minus 0,62 persen.

"Fundamental ekonomi kita Solid dan kita lihat pertumbuhan kita hanya dibawah Cina 6,3 persen ataupun Uzbekistan 5,6 persen. Beberapa negara lain seperti, Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman mengalami kontraksi," ujarnya.

Menurut Airlangga pencapaian tersebut, menjadikan Indonesia kembali masuk kategori upper middle income country. Ia pun optimis ke depannya produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai USD 5.500.

"Capaian itu diperoleh Indonesia dan Indonesia kembali menjadi upper middle income country, berdasarkan data daripada World Bank di akhir Juli 2023. Jadi kita di angka USD 4.580, kita berharap di akhir 2024 nanti kita bisa mencapai USD 5.500," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini