Sukses

Tren Kendaraan Listrik Dunia Cerah, Industri Tembaga Indonesia Bakal Tumbuh Subur

Indonesia memiliki peran penting dalam industri tembaga dunia, komoditas dasar (basic commodity) yang terus mengalami peningkatan permintaan seiring maraknya produksi kendaraan listrik dan panel solar.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki peran penting dalam industri tembaga dunia, komoditas dasar (basic commodity) yang terus mengalami peningkatan permintaan seiring maraknya produksi kendaraan listrik dan panel solar. Catatan United States Geological Survey (USGS) menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat keenam tertinggi untuk produksi tembaga hasil tambang dengan total produksi 920 ribu ton di 2022.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 juga mencatat peningkatan ekspor bijih tembaga hingga 40,35% dari tahun sebelumnya, yang mencapai angka 3,1 juta ton. Nilai ekspor komoditas tersebut tahun lalu juga mencapai USD 9,24 miliar dan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Direktur Utama PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Alexander Ramlie mengatakan perseroan akan memperkuat transformasi pertambangan sebagai upaya mendukung posisi Indonesia dalam industri tembaga di tingkat global.

Dengan tujuan tersebut, ia menyebut setiap gebrakan yang dilakukan perseroan akan melibatkan sumber daya manusia (SDM) yang ada.

"Kami terus mengkaji prosedur dan teknik bekerja, dengan mentalitas yang siap menghadapi tantangan dan perubahan, demi mencapai keunggulan operasional pertambangan. Operasional Amman juga selalu dilaksanakan dengan prinsip keberlanjutan, di mana kami terus berpatokan pada standar global terkait manajemen lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan," ujarnya dalam keterangannya dikutip dari Antara, Minggu (30/7/2023).

Alex menyebut perseroan memiliki keunggulan berupa C1 cash cost yang efisien dan keselamatan pertambangan yang baik.

Dia menjelaskan, C1 cash cost merupakan biaya langsung yang mencakup biaya-biaya yang timbul dalam penambangan dan pengolahan (tenaga kerja, tenaga listrik dan material), ditambah dengan biaya umum dan administratif lokal, biaya pengangkutan, dan biaya realisasi serta biaya penjualan.

Melalui anak usahanya yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dia menyebut tambang tembaga dan emas di Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB), menghasilkan sekitar 8,78 miliar pon tembaga dan 8,7 juta ons emas pada 2020.

Lanjutnya, perseroan telah merencanakan untuk memasuki fase 8, yang memperpanjang umur tambang hingga 2030.

Selain itu, perseroan memiliki proyek eksplorasi Elang, yang merupakan salah satu cadangan tembaga dan emas terbesar di dunia, yang belum dikembangkan. "Rencananya proyek tersebut akan mulai beroperasi pada 2031," ujar Alex.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cadangan Mineral

AMMAN mencatat data cadangan bijih untuk tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang per 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Australasian Joint Ore Reserves Committee) sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.

Kemudian, berdasarkan data Global EV Outlook 2023 yang diterbitkan oleh International Energy Agency, melaporkan pasar mobil listrik global mengalami pertumbuhan eksponensial dengan penjualan melebihi 10 juta pada 2022.

Pada 2022, sebesar 14 persen dari seluruh mobil baru yang terjual adalah mobil listrik, atau meningkat dari sekitar 9 persen pada 2021, dan kurang dari 5 persen pada tahun 2020.

Lebih lanjut, United States Geological Survey (USGS) melaporkan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat keenam tertinggi untuk produksi tembaga hasil tambang dengan total produksi 920 ribu ton di 2022.

Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan ekspor bijih tembaga hingga 40,35 persen mencapai angka 3,1 juta ton, dibandingkan tahun sebelumnya.

3 dari 3 halaman

Usai IPO, Begini Rencana Pengembangan Bisnis Amman Mineral Internasional

PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menjadi perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah resmi mencatatkan sahamnya pada Jumat, 7 Juli 2023. 

Amman Mineral Internasional mengarahkan fokusnya untuk berekspansi bisnis demi peningkatan kinerja pada masa mendatang. 

Direktur Utama Amman Mineral Internasional, Alexander Ramlie mengatakan, perseroan meyakini prospek usaha pertambangan tembaga akan mengalami tren positif, karena meningkatnya permintaan tembaga di dunia. 

"Peningkatan ini terjadi seiring pertumbuhan sektor industri, energi terbarukan, serta kendaraan listrik. AMMN melihat dinamika pasar tersebut sebagai peluang untuk memperkuat posisi perseroan sebagai salah satu produsen tembaga terbesar di dunia," kata Alexander dalam pernyataan resmi, dikutip Minggu (9/7/2023). 

Adapun Amman Mineral Internasional meraup dana dari IPO sebesar Rp 10,73 triliun. Melalui perolehan dana tersebut, AMMN akan mengalokasikan untuk sejumlah proyek ekspansi. 

Pertama, dana sebesar Rp1,79 triliun akan digunakan sebagai penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter dan pemurnian logam mulia di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kedua, dana sebesar Rp3,05 triliun akan digunakan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Ketiga, sisa dana akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT untuk membiayai pengeluaran modal proyek ekspansi pabrik konsentrator dan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap di KSB, Provinsi NTB.

Di sisi lain, menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan proyek eksplorasi Elang. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.