Sukses

Harga Emas Terjun Bebas dari Level Puncak 2 Bulan Gara-Gara USD

Harga emas terjun bebas imbas kurs dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi bergerak lebih tinggi, meskipun harapan untuk jeda kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) setelah pertemuan Juli membatasi penurunan harga emas.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir dari level tertinggi dua bulan pada perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta). Harga emas terjun bebas imbas kurs dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi bergerak lebih tinggi, meskipun harapan untuk jeda kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) setelah pertemuan Juli membatasi penurunan harga emas.

Dikutip dari CNBC, Jumat (21/7/2023), harga emas di pasar spot turun 0,4% ke USD 1.968,8477 per ons pada pukul 16:09 EDT, setelah mencapai level tertinggi sejak 17 Mei di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4% menjadi USD 1.972.

“Imbal hasil obligasi dan kurs dolar sebenarnya sedikit melambung, jadi kami melihat sedikit efek sebaliknya pada harga emas. Juga level harga emas USD 2.000 ini akan menjadi sedikit tantangan bagi pasar emas dalam jangka pendek,” kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.

Kurs dolar naik 0,6% terhadap para pesaingnya setelah data klaim pengangguran AS, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik menjadi 3,850%.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran tiba-tiba turun minggu lalu, menyentuh level terendah dalam dua bulan di tengah pengetatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung.

Fokus investor sekarang bergeser ke pertemuan kebijakan bank sentral AS minggu depan, dengan pasar memperkirakan kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin.

Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan suku bungan pada pertemuan Juli akan menjadi peningkatan terakhir dari siklus pengetatan saat ini dari The Fed.

Harga Emas Sensitif Terhadap Kenaikan Suku Bunga AS

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, karena ini meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

“Pembalikan harga emas baru-baru ini sangat didorong oleh ekspektasi bahwa Fed hampir selesai dalam hal kenaikan suku bunga,” kata Analis Julius Baer, ​​Carsten Menke.

“Karena itu, kami yakin suku bunga akan tetap tinggi dan pembalikan cepat kebijakan moneter tidak akan terjadi karena ketahanan ekonomi AS," lanjut dia.

Selain harga emas dunia, harga perak juga turun 1,7% menjadi USD 24,7237, mencapai level tertinggi sejak pertengahan Mei. Kemudian harga platinum turun 1,8% menjadi USD 955,3522, sementara harga paladium turun 2,4% menjadi USD 1.276,3237.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Hari Ini Berhenti Dekati Posisi Tertinggi 8 Pekan

Sebelumnya, harga emas melayang mendekati puncak tertinggi dalam 8 minggu setelah data ekonomi baru-baru ini memicu kembali harapan bahwa Federal Reserve AS akan segera menghentikan siklus kenaikan suku bunga.

Harga emas hari ini di pasar spot turun kurang dari 0,1% menjadi USD 1.977,79 per ons, karena dolar AS naik dari posisi terendah 15 bulan. Harga emas berjangka AS menetap tidak berubah di posisi USD 1.980,80.

Harga emas mencapai level tertinggi sejak 24 Mei di level USD 1.984,19, sebelum menetap sekitar 1,2% lebih tinggi setelah penjualan ritel AS naik kurang dari yang diharapkan pada bulan Juni.

“Pasar sangat yakin bahwa kenaikan suku bunga akan segera berakhir dan disinflasi terjadi. Setelah pertemuan Fed, jika pasar yakin Fed tidak lagi mempertahankan sikap hawkish, harga emas bisa mencapai USD 2.000,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA melansir CNBC, Kamis (20/7/2023).

Jajak pendapat memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 26 Juli, dengan sebagian besar ekonom memperkirakan itu akan menjadi kenaikan terakhir dari siklus pengetatan saat ini.

Suku bunga yang lebih tinggi membuat investasi berbunga lebih menarik daripada emas batangan yang tak memberikan imbal hasil. Investor juga akan mengawasi data klaim pengangguran mingguan yang akan dirilis pada hari ini waktu setempat.

Tapi "dengan Fed bersiap untuk menaikkan minggu depan, dan tingkat ketidakpastian dan ketergantungan data setelahnya, spekulan tidak mau sepenuhnya membeli narasi emas yang bullish," tulis TD Securities dalam sebuah catatan.

3 dari 3 halaman

Harga Logam Lainnya

Adapun harga perak naik 0,3% menjadi USD 25,15 per ons, platinum turun 1% menjadi USD 973,00 dan paladium turun 1,1% menjadi USD 1.305,17.

"Ada banyak yang percaya pada pemulihan China dan prospek permintaan yang membaik, pasar logam industri mungkin kesulitan dalam waktu dekat," tambah Moya.

Data menunjukkan pendapatan fiskal China tumbuh pada kecepatan tahunan yang lebih lambat dalam enam bulan pertama, menandakan tekanan ekonomi yang meluas yang memicu ekspektasi stimulus baru.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini