Sukses

Pertamina Uji Coba Beli Pertalite Pakai QR Code di 41 Kota di Indonesia

PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan uji coba pembelian Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite di 41 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Patra Niaga telah melakukan uji coba pembelian Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite di 41 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia. QR Code MyPertamina adalah salah satu syarat untuk pembelian BBM Pertalite setelah konsumen melakukan pendaftaran.

Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra dengan uji coba ini, belum ada pembatasan pembelian Pertalite di lapangan. Syarat QR Code MyPertamina sendiri bertujuan untuk melakukan pendataan konsumen Pertalite.

"Pembatasan, belum ada pembatasan, karena kita mengikuti ketentuan. Kalau solar kan ada ya, volumenya ditentukan oleh BPH Migas per jenis kendaraan itu ada, tapi kalau Pertalite tidak ada," kata dia di SPBU COCO Pertamina, di Utan Kayu, Matraman, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

"Kita sekarang baru di tahap uji coba di 41 kota/kabupaten," sambungnya.

Perlu diketahui, masyarakat yang menggunakan QR Code bisa membeli Pertalite sesuai kebutuhannya. Tapi, jika tanpa QR Code, dibatasi sekitar 20 liter per hari.

Rencana pembatasan pembelian Pertalite masih menunggu revisi dari Peraturan Presiden Nomor 191/2014. Nantinya, akan ada kriteria kendaraan yang berhak mengonsumsi Pertalite.

Ega menegaskan, kendati belum ada pembatasa yang berlaku, dia meminta masyarakat membeli sesuai kebutuhan saja. Artinya, tidak membeli secara berlebihan, mengingat ada unsur subsidi atau kompensasi dari penyediaan Pertalite.

"Tetapi kami mengimbau agar masyarakat membeli sesuai kebutuhan. Jangan terus karena tidak ada pembatasa terus semaksimal mungkiin melakukan pembelian, karena ini ada unsur subsidinya, seperti itu," pintanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Skema Pembelian Pertalite

Ketika ditanya mengenai skema pembelian Pertalite, Ega menyebut tidak akan jauh berbeda dengan skema pembelian Solar bersubsidi. Mengingat, per 22 Juni 2023, pembelian solar bersubsidi wajib menggunakan QR Code MyPertamina.

Ega menerangkan secara sederhana sistem MyPertamina diperuntukkan untuk pendataan dan nantinya sebagai acuan penyaluran BBM yang terdapat unsur subsidi didalamnya. Berarti, ini berlaku untuk Solar subsidi dan Pertalite sebagai JBKP.

"Tapi sistem ktia siapkan (untuk penerapan lebih masif). Apakah sama? Ya namanya platform, sebuah sistem kita, ya kita arahkan untuk masuk ke platform MyPertamina," tegasnya.

 

3 dari 4 halaman

Diminta Gunakan Pertamax

Sementara itu, Direktur Keuangan Arya Suprihadi meminta masyarakat untuk menggunakan BBM jenis Pertamax yang tidak mendapat subsidi. Mengingat, ada testimoni dari penggunaan Pertamax yang dinilai lebih irit hingg lebih baik.

"Kita sama-sama tau sebagian dari customer kita kan masih menggunakan Pertalite, JBKP. Padahal tadi sudah banyak testimoni, Pertamax itu jauh lebih baik, jauh lebih irit, jauh lebih hemat dibadingkan Pertalite, dan mereka mengakui itu," ungkapnya.

"Ya kita sama-sama lah kita mendorkng untuk menggunakan Pertamax agar Pertalite ini hanya sigunakan oleh orang-orang yang sesuai dengan kemampuannya," imbuh Arya.

 

4 dari 4 halaman

Mulai Uji Coba

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga telah memulai uji coba pembelian BBM Pertalite dengan syarat menunjukkan QR Code MyPertamina. Uji coba ini dijalankan di beberapa wilayah, sebagai tahap awal.

Diketahui, QR Code MyPertamina adalah salah satu syarat untuk pembelian BBM Pertalite setelah konsumen melakukan pendaftaran. Hingga saat ini sudah ada 6,5 juta orang yang mendaftarkan kendaraannya ke MyPertamina sebagai salah satu upaya pendataan subsidi tepat.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengungkap, Pertamina masih menjalankan uji coba secara terbatas di beberapa kota dan kabupaten. Ada 3 provinsi yang menjalankan uji coba ini. Yakni, Provinsi Aceh, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Bangka Belitung. Serta tambahan 1 daerah di Papua, yakni Timika.

"Kita menguji coba sistem QR code, namun bagi yang belum memiliki QR code masih bisa mengisi Pertalite, dan diarahkan untuk melakukan pendaftaran," ujar Irto kepada Liputan6.com, Kamis (4/5/2023).

Irto menguraikan, bagi konsumen yang akan membeli Pertalite, akan lebih dulu ditanya mengenai kepemilikan QR Code. Jika sudah memiliki, bisa langsung membeli Pertalite seperti biasa.

Namun, jika belum memilikinya, maka pembelian dibatasi sebanyak 20 liter per hari bagi kendaraan roda 4.

"Bagi yang belum punya QR code kita arahkan langsung untuk melakukan pendaftaran, prosesnya juga cukup singkat untuk mendapatkan QR Code. Sebelum ada QR Code bisa mengisi max 20 liter. Bagi yang memiliki QR Code bisa melakukan pembelian seperti biasa," jelasnya.

Informasi, ketika diminta menunjukkan QR Code, konsumen bisa menunjukkan bukti tangkapan layar atau unduhan QR Code dari MyPertamina. Selain itu, konsumen juga bisa mencetak QR Code itu di secarik kertas untuk ditunjukkan kepada petugas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.