Sukses

Alkitab Ibrani Tertua di Dunia Terjual Rp 565 Miliar Setelah Hilang Selama 6 Abad

Alkitab Codex Sassoon ditulis juru tulis ahli yang tidak dikenal.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu kitab tertua yang bernama Codex Sassoon dijual seharga USD 38 juta atau sekitar Rp 565 miliar oleh Sotheby’s. Teks kuno ini menjadi salinan pertama dari Alkitab Ibrani yang ditulis sekitar 900 masehi lalu.

Volume perkamen tulisan tangan bersampul kulit kuno berisi hampir melingkupi keseluruhan Alkitab Ibrani, menjadikannya salinan awal paling lengkap yang pernah ada, menurut Sotheby's.

Dilansir dari South China Morning Post, Senin (22/5/2023), Codex Sassoon ini diberi nama sesuai nama pemiliknya sebelumnya, David Solomon Sassoon. Dia seorang kolektor yang mengumpulkan banyak koleksi manuskrip Judaica dan Hebraica pada abad ke-20.

Saat lelang, kitab tersebut terjual hanya dalam 10 menit lelang dibuka. Pembelinya adalah Alfred Moses, pengacara Amerika dan mantan duta besar, yang akan menyumbangkannya ke Museum Orang Yahudi ANU di Tel Aviv, Israel.

The Financial Times, menyebut jika hasil lelang tersebut merupakan rekor untuk sebuah manuskrip. Ini melebihi USD 31 juta yang dibayarkan Bill Gates dari Microsoft untuk Codex Leicester Da Vinci pada tahun 1994.

Sebelumnya, Miliarder Ken Griffin membuat rekor ketika membeli dokumen sejarah pada 2021. Dia membayar USD 43 juta untuk salinan cetak asli Konstitusi AS.

Menurut situs Universitas Southern Methodist di Dallas, Codex Sassoon ditulis juru tulis ahli yang tidak dikenal selama dua tahun. Alkitab tersebut dipajang Perpustakaan Bridwell pada bulan lalu.

Mengulik sejarah menyebutkan jika catatan tersebut tersimpan di sebuah sinagoga di Suriah pada abad ke-13. Namun ketika penyerbu menghancurkan sinagoga, seorang anggota komunitas Yahudi menyembunyikannya untuk disimpan agar dikembalikan saat dibangun kembali.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hilang 600 Tahun

Namun ternyata alkitab tersebut tidak pernah ada. Codex secara resmi menghilang selama 600 tahun hingga muncul pada tahun 1929 dan dibeli oleh David Sassoon, kata situs web SMU.

Selain itu, adapula satu-satunya Alkitab Ibrani yang hampir lengkap lain dari abad kesepuluh dikenal sebagai Kodeks Aleppo, yang dibuat sekitar tahun 930 M, menurut Sotheby's.

Namun, sekitar dua per lima manuskrip hilang antara akhir 1940-an dan akhir 1950-an.

Rumah lelang meyakini jika Codex Sassoon setebal hampir 800 halaman adalah manuskrip alkitabiah paling awal yang paling signifikan.

Ini termasuk 24 buku dari Alkitab Ibrani, dibagi menjadi Taurat, atau "Pentateuch," Nevi'im, atau "nabi," dan Ketuvim, atau "tulisan". Alkitab Ibrani adalah dasar dari apa yang oleh orang Kristen disebut Perjanjian Lama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini