Sukses

Berantas Kemiskinan Ekstrem, Jokowi Punya PR Entaskan 5,6 Juta Warga Miskin di 2024

Untuk mencapai kemiskinan ekstrem di angka nol, perlu mengentaskan maksimum 5,6 juta orang pada tahun 2024.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan bahwa jumlah penduduk miskin di Indonesia yang harus dientaskan masih tinggi, terutama kemiskinan ekstrem.

Menteri Suharso mengungkapkan, outlook jumlah kemiskinan di Indonesia pada tahun 2024 mendatang adalah 7,99 persen, apabila kondisi pelaksanaan program belum dan data belum berubah.

"Disadari bahwa kita masih menghadapi tantangan dalam melaksanakan program program penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem," ujar Suharso dalam acara Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 yang disiarkan di laman Youtube Bappenas pada Kamis (6/4/2023).

Dalam paparannya Suharso menjelaskan, bahwa gap jumlah penduduk miskin yang harus dientaskan semakin tinggi penanggulangan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem belum efektif.

"Hal ini disebabkan oleh pengumpulan data yang belum akurat, program program yang masih belum terintegrasi, dan pemberdayaan sosial ekonomi belum yang berkelanjutan," jelasnya.

Disebutkan, untuk mencapai kemiskinan ekstrem di angka nol, perlu mengentaskan maksimum 5,6 juta orang pada tahun 2024.

Beberapa upaya telah dilakukan, dan perlu dilanjutkan setelah dipertajam, khususnya adalah memperbaiki data, secara total pada setiap lapisan, dan integrasi program yang disertai dengan pemberdayaan ekonomi yang masif," pungkas Suharso.

Sektor Kesehatan

Sementara dalam sektor kesehatan, Indonesia mengalami tantangan dengan masih adanya sejumlah kasus baru Neglected Tropical Disease atau NTD, di antaranya adalah kasus Kusta, TB, serta malaria.

Bahkan, Suharso mencatat, Indonesia menempati posisi ketiga di dunia dengan kasus tahunan kusta terbanyak, sebesar 12.095 kasus baru per tahun.

Adapun urutan terbesar kedua di dunia untuk kasus tahunan TB, sebesar 969.000 kasus baru per tahun.

"Prevalensi stunting juga masih memerlukan kerja keras untuk mencapai target RPJMN, perlu turun 3,8 persen per tahun. Kondisi ini kiranya menjadi perhatian sebagai input dalam menentukan arah kebijakan dan strategi di bidang kesehatan pada setiap level pemerintahan dalam meningkatan kualitas pelayanan di tahun 2024," ujar Suharso.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Minta Menko PMK Percepat Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) terus berupaya mempercepat penurunan stunting dan mengurangi kemiskinan ekstrem di beberapa kabupaten wilayah Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Menko PMK, Muhadjir Effendy usai melakukan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo beserta Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, pada Selasa (28/3) kemarin.

Dimana, rapat tersebut dilakukan dalam rangka evaluasi paruh waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024 serta Penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

"Pada ratas tersebut, Bapak Presiden menegaskan agar jajaran menteri memilih strategi besar dalam mencapai visi Indonesia emas 2045," kata Muhadjir Effendy dikutip dari postingan instagram pribadi miliknya.

Dalam konteks pembangunan manusia, kata Muhadjir, dirinya bersama jajaran di Kemenko PMK juga terus berupaya dalam percepatan penurunan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem dan revitalisasi sistem pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.

"Hal ini dilakukan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berkualitas, dan memiliki karakter menuju Indonesia Emas 2045," katanya.

3 dari 3 halaman

Percepat Penurunan Stunting

Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang tergolong tinggi di Indonesia. Diketahui, stunting adalah kondisi di mana seorang anak gagal tumbuh dengan baik dalam proses perkembangannya.

Mengantisipasi hal itu, Campaign.com bersama RSUD Kebayoran Baru mengampanyekan soal pencegahan stunting sebagai bentuk upaya penurunan angka stunting di Indonesia ke warga Jakarta.

“Campaign.com melakukan rangkaian kampanye #PahlawanMasaDepan, mulai dari mengadakan kompetisi memasak di Instagram, menyelenggarakan kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForChange, hingga penyuluhan pencegahan stunting di RSUD Kebayoran Baru pada Selasa (21/3),” kata Program Officer Campaign.com, Intan Siagian melalui siaran pers diterima Jumat, (24/3/2023).

Intan mencatat, sebanyak 50 warga mendapat penyuluhan seputar stunting, serta pentingnya pemenuhan gizi ibu dan anak. Menurut Intan, banyak anggapan yang salah bahwa pencegahan stunting baru dilakukan ketika bayi sudah lahir. Padahal, pencegahan yang efektif adalah dengan menyeimbangkan asupan gizi pada perempuan sejak usia remaja.

“Pasalnya, sejumlah penyakit yang kerap diderita di usia muda, seperti anemia, dapat menyebabkan kurangnya cadangan nutrisi untuk janin yang kelak dikandung,” tutur Intan.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.