Sukses

Kurs USD Hari Ini 20 Februari 2023 di Angka Rp 15.275, Bagaimana Poundsterling dan Lainnya?

Kurs jual USD terhadap Rupiah pada Senin 20 Februari 2023 berada di Rp 15.275,00 per USD, dan kurs beli Rp 15.123,00.

Liputan6.com, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat atau kurs USD terhadap Rupiah berada di kisaran Rp.15.200 menjelang awal pekan pada Senin 20 Februari 2023.

Melansir laman resmi Bank Indonesia, Senin (20/2/2023) kurs jual USD terhadap Rupiah hari ini berada di Rp 15.275,00 per USD, dan kurs beli Rp 15.123,00. 

Selanjutnya ada Poundsterling Inggris yang memiliki kurs jual Rp 18.224,60 per pound dan kurs beli Rp 18.040,23. Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.254,13, dan kus beli Rp 16.086,34. 

Ada juga kurs jual dolar Australia atau AUD dengan kurs jual hari ini Rp 10.446,57 per AUD dan kurs beli Rp 10.339,60 per AUD.

Sementara mata uang di negara ekonomi besar kawasan Asia, salah satunya kurs jual Yen Jepang hari ini senilai Rp 11.324,04 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.208,86 per 100 Yen. Sedangkan kurs jual Yuan China Rp 2.220,82 dan kurs beli Rp 2.198,43.

 

Kemudian kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,76 dan kurs beli Rp 11,64 per Won, dan kurs jual dolar Hong Kong sebesar Rp 1.946,11 per HKD dengan kurs beli Rp 1.926,72 per HKD.

Melihat kurs mata uang di Asia Tenggara, kurs jual dolar Singapura atau SGD dipatok Rp 11.403,51 dan kurs beli Rp 11.281,61 per SGD. Ringgit Malaysia hari ini memiliki kurs jual Rp 3.451,20 per Ringgit dan kurs beli Rp 3.413,77 per Ringgit. 

Adapun Kurs jual Peso Filipina dipatok Rp 276,57 dan kurs beli Rp 273,62 per PHP, serta kurs beli Baht Thailand sebesar Rp 442,11 per Baht dan kurs beli Rp 437,59.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat ke 15.189 per dolar AS, Ini Penyebabnya

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di awal pekan ini. Penguatan nilai tukar rupiah hari ini ditopang oleh ekspektasi bahwa neraca pembayaran Indonesia (NPI) akan mengalami surplus.

Dikutip dari Antara, Senin 20/1/2023) pagi, rupiah dibuka naik 21 poin atau 0,14 persen ke posisi 15.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.210 per dolar AS.

"Ada potensi rupiah untuk menguat hari ini, didorong oleh rilis data neraca pembayaran yang masih akan positif," kata Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto.

Perkiraan NPI surplus tersebut didukung oleh tingginya surplus neraca transaksi berjalan, terutama ekspor yang masih tumbuh cukup tinggi pada 2022.

Neraca perdagangan RI secara kumulatif dari Januari-Desember 2022 mengalami surplus 54,46 miliar dolar AS dengan nilai ekspor 291,98 miliar dolar AS dan impor 237,52 miliar dolar AS.

Neraca perdagangan sepanjang 2022 tumbuh 53,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Bank Indonesia memperkirakan NPI 2022 mencatat surplus, ditopang oleh surplus transaksi berjalan pada kisaran 0,4-1,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), di tengah defisit transaksi modal dan finansial akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Perkembangan terkini menunjukkan neraca perdagangan Januari 2023 mencatat surplus cukup tinggi sebesar 3,87 miliar dolar AS dipengaruhi oleh kinerja ekspor nonmigas yang tetap kuat.

Rully memperkirakan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini bergerak di kisaran 15.165 per dolar AS hingga 15.225 per dolar AS.

3 dari 4 halaman

Sentimen dari Luar

Sementara itu, dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang lainnya, terutama dengan mata uang utama (major currencies) seperti euro dan poundsterling.

Pelemahan dolar AS ini ​seiring kenaikan Fed Funds Rate ke depan yang lebih moderat dibanding policy rate Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE).

4 dari 4 halaman

Fundamental Ekonomi Kuat, BI Yakin Rupiah Tak Bakal Melemah di 2023

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat sejak awal tahun ini. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, gerak nilai tukar rupiah sepanjang tahun cenderung mengalami penguatan seperti yang telah terjadi di awal tahun. Hal ini dasarkan pada perbaikan kondisi fundamental perekonomian Indonesia hingga akhir 2022.

"Kami meyakini nilai tukar rupiah akan menguat karena faktor fundamental, semuanya memberikan justifikasi bahwa nilai tukar akan menguat," kata Perry dalam acara Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022 di Jakarta, Senin (30/1/2023).

Perry menyampaikan, kian membaiknya faktor fundamental tersebut tercermin dari peningkatan aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia. Perry mencatat, aliran modal asing masuk sebesar USD 2,4 miliar ke pasar keuangan Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.