Sukses

Biografi Menkeu Sri Mulyani yang Digadang Jadi Calon Gubernur BI, Tengok Juga Kekayaannya

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diisukan menjadi salah satu kandidat calon Gubernur Bank Indonesia (BI).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati diisukan menjadi salah satu kandidat calon Gubernur BI untuk menggantikan Perry Warjiyo yang sebentar lagi jabatannya akan habis pada Mei 2023 mendatang.

Sri Mulyani memang bukan nama baru di dunia keuangan Indonesia, dirinya sudah malang melintang sejak lama pada bidang tersebut dan beberapa kali menjabat sebagai Menteri.

Sebelum menjabat Menteri Keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Wanita yang akrab dengan panggilan Mbak Ani tersebut merupakan ekonom yang sering tampil di panggung-panggung seminar atau dikutip di berbagai media massa.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FE-UI) ini juga sempat aktif menjadi penasehat pemerintah bersama sejumlah ekonom terkemuka lain dalam wadah Dewan Ekonomi Nasional (DEN) pada era pemerintahan Abdurrahman Wahid.

Seperti halnya di Indonesia, di Amerika ia juga sering mengikuti seminar, tetapi lebih banyak masalah internasional daripada di Indonesia.

Sri Mulyani pertama kali ditunjuk untuk menjadi menteri keuangan pada tahun 2005 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Salah satu kebijakan pertamanya sebagai menteri keuangan ialah memecat petugas korup di lingkungan depertemen keuangan.

Dia berhasil meminimalisir korupsi dan memprakarsai reformasi dalam sistem pajak dan keuangan Indonesia, dan mendapat reputasi sebagai menteri yang berintegritas.

Selepas itu, Sri Mulyani menghabiskan waktunya menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010 hingga dia dipanggil kembali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedua, Sri Mulyani ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Menteri Keuangan pada Juli 2016 menggantikan Bambang Brodjonegoro.

Perjalanan Sri Mulyani hingga 2019 ini terbilang mulus. Berbagai kebijakan dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indoensia di atas 5 persen banyak diapresiasi.

Belum setahun menjabat, Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik se-Asia 2017 oleh majalah Finance Asia yang berkedudukan di Hong Kong.

Pemberian penghargaan tersebut dinilai karena keberhasilannya mengurangi target defisit fiskal dari yang dikhawatirkan menembus angka 3 persen menjadi 2,5 persen dari PDB.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harta Kekayaan Sri Mulyani

Terdapat fakta menarik lain tentang Menkeu Sri Mulyani, salah satunya adalah motor honda yang dimilikinya. Uniknya, motor senilai Rp 145 juta tersebut merupakan satu-satunya kendaraan yang tercatat dimiliki oleh Sri Mulyani.

Mengutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara oleh KPK, Rabu (1/2/2021) Sri Mulyani tercatat memiliki motor Honda jenis Rebel CMX500 keluaran tahun 2019, yang dibelinya dengan hasil sendiri.

Sedangkan tanah dan bangunan milik Sri Mulyani, yang berada di 11 tempat di sejumlah daerah yaitu di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Tangerang, dan Tangerang Selatan.

Sebagian besar tanah dan bangunan tersebut, merupakan properti hasil sendiri.

Sementara harta dan bangunan termahal yang dimiliki Sri Mulyani tercatat senilai Rp 18 miliar. Namun, tidak tercatat lokasi pasti tanah seluas 414.16 m2/414 m2 itu.

Sedangkan harta bergerak lainnya tercatat senilai Rp 446.520.000, kas dan setara kas sebesar Rp 8.140.815.666, serta hutang sebesar Rp. 9.215.670.562.

Total harta kekayaan Sri Mulyani tercatat sebesar Rp 58.048.779.283.

3 dari 4 halaman

Sri Mulyani Angkat Bicara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait namanya yang disebut masuk dalam bursa calon Gubernur Bank Indonesia (BI).

Sri Mulyani pun memberikan jawaban diplomasi saat ditanya terkait hal ini. Di mengatakan pemilihan Gubernur BI telah diatur dalam undang-undang yakni diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR RI.

Sri Mulyani menyatakan saat ini dirinya masih fokus menjadi Menteri Keuangan dan juga dalam  Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

"Kami berempat (Sri Mulyani bersama BI, OJK, LPS) tetap fokus ngerjain apa yang ada dalam KSSK kita karena ini adalah tugas utama kita yaitu menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjaga pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani, Selasa (31/1/2023).

Sementara itu, nama lain yang juga digadang-gadang menjadi calon Gubernur Bank Indonesia yaitu Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Purbaya pun menyatakan kesiapannya juga diminta untuk posisi tersebut. Namun dia memastikan saat ini masih akan fokus sebagai Ketua Dewan LPS.

"Saya belum tahu beritanya, seperti kata Bu Sri Mulyani tadi kita fokus pada kerjaan kita. Kita ikut perintah saja," ujar Purbaya.

Sebagai informasi, saat ini posisi Gubernur BI masih diduduki oleh Perry Warjiyo. Namun masa jabatan Perry akan habis pada Mei 2023.

4 dari 4 halaman

Sri Mulyani Bangga, Banyak Perempuan Kini jadi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membagikan momen kebersamaan bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral yang merupakan perempuan, di akun Instagram pribadinya, @smindrawati, dikutip Sabtu (15/10/2022).

“Lihat para Perempuan yang menduduki posisi Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral di berbagai belahan dunia. Amerika Serikat, Spanyol, Belanda , Malaysia, Nigeria, Canada dan Indonesia,” kata Sri dalam keterangan fotonya.

Menurutnya, hal ini merupakan perubahan yang luar biasa dalam dua dekade. Semakin banyak perempuan menduduki posisi tertinggi di Kementerian Keuangan, Bank Sentral dan lembaga keuangan dunia dan nasional seperti IMF.

Menkeu bercerita, pada tahun 2005 sewaktu dirinya menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama di Indonesia tidak banyak perempuan menjadi Menkeu dan Gubernur Bank Sentral di dunia.

“Dalam pertemuan global, sedikit perempuan hadir atau bahkan memimpin. Saat ini jumlahnya makin meningkat dan itu perubahan yang baik dan menggembirakan,” ujarnya.

Diversifikasi dan peranan perempuan yang makin penting dalam pengambilan keputusan di kebijakan publik, di perusahaan maupun lembaga manapun adalah sangat baik. Kebijakan akan makin inklusif dan adil dalam proses maupun dalam kualitas.

“Women empowerment berarti juga memperkuat dignity masyarakat, keluarga dan bangsa. Anak-anak perempuan berhak memiliki cita-cita tinggi dan berjuang untuk mencapainya,” ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.