Sukses

Bersama Sri Mulyani, Tri Rismaharini Tinjau Kucuran Bansos hingga Program PENA

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani asik senam bareng lansia saat kunjungan kerja (kunker) Program Penanganan Kemiskinan Terpadu di Kecamatan Pujon, Malang, Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), Rumah Sejahtera Terpadu (RST), ATENSI Disabilitas, ATENSI Yatim Piatu, Program Permakanan Lansia dan Disabilitas, di Malang, Jumat (20/1/2023).

"Hari ini saya diundang oleh Bu Risma untuk melihat berapa program bantuan sosial yang dikembangkan oleh bu Risma, dan pendekatan beliau itu sangat berbeda, yaitu mengempower atau memberikan pemberdayaan sehingga masyarakat bisa makin mandiri secara ekonomi," ujar Sri Mulyani.

Menkeu mengungkapkan, pada tahun 2022 lalu Menteri Sosial meminta anggaran tambahan spesial kepada Kementerian Keuangan sebesar Rp 198 miliar untuk memberikan makanan kepada kalangan lansia. Hingga kini sudah terealisasi sebesar Rp 183 miliar.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Sosial Tri Rismaharini, mengaku senang bisa mengajak Menteri Keuangan terjun langsung melihat program yang telah dilakukan Kementerian Sosial, dalam mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan kalangan disabilitas di Malang.

"Alhamdulillah Bu Menkeu bisa melihat program Kementerian Sosial untuk Permakanan yang sudah diberikan pada Desember tahun lalu untuk Permakanan lansia, disabilitas, dan anak yatim," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Lebih lanjut, Mensos menjelaskan terkait program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Dalam catatannya, banyak penerima-penerima muda yang menerima bantuan sosial. Oleh karena itu, Kemensos mengajak mereka untuk berwiraswasta.

"PENA itu adalah kita melihat data banyak penerima-penerima muda yang menerima bantuan sosial (bansos), karena mereka jangkauannya masih panjang masih muda. Karena itu kita membuat program PENA yaitu mengajak mereka berwiraswasta," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keterbatasan Dana

Namun, dalam prosesnya Kemensos membutuhkan proses untuk pencairan dana, terkait bantuan sosial non regular yang merupakan terobosan baru ini.

Padahal, Kemensos ingin kalangan muda itu berkembang secepatnya menjadi wirausahawan, agar mereka bisa melanjutkan kehidupannya menjadi lebih baik, keluar dari Ketergantungan Bansos PKH maupun Kartu Sembako.

"Ternyata melalui DPR, kami diakseskan dengan Bank Indonesia, dan dibantulah oleh Bank Indonesia permodalan di Malang tadi," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Tepat Sasaran

Menkeu berharap, bantuan sosial tersebut bisa disalurkan tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

"Kami akan mendukung apa yang dilakukan Kementerian Sosial karena tadi bu Risma selalu melihat dari mulai Kemiskinan, disabilitas, dan pemberdayaan menjadi satu paket kegiatan. Sehingga beliau selalu menggunakan anggaran dari bantuan sosial Pemerintah itu bisa dipakai untuk betul-betul membantu langsung target ke yang membutuhkan dan bisa memberdayakan," pungkas Menkeu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.