Sukses

Mengenal Abacus Brain Gym, Penyelenggara Kompetisi Matematika yang Dimenangkan Bocah NTT

Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau akrab disapa Nono meraih posisi pertama dalam kompetisi tingkat dunia oleh Abacus World Competition.

Liputan6.com, Jakarta - Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau akrab disapa Nono menyita perhatian. Siswa kelas 2 di SD Inpres Buraen 2 Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini telah memenangkan peringkat pertama dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym 2022.

Kabar baik tersebut disampaikan Gubernur NTT Viktor Laiskodat melalui akun instagramnya @viktorbungtilulaiskodat. Melalui akun instagamnya ia menulis memiliki adversity quotient adalah bagian dari membangun anak menjadi manusia mandiri dan berguna yang tidak saja memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki daya tahan untuk bisa kuat dalam berbagai tantangan hidupnya kelak saat dewasa.

Ia menceritakan pada Selasa, 10 Januari 2023 kalau menghadiri acara penyerahan Abacus Brain Gym Award (ABG) kepada Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay atau Nono bersama Bupati Kupang, Founder ABG USA dan Founder ABG Indonesia Ruang Rapat Gubernur NTT.

Victor menulis, Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay menorehkan prestasi dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Braigm Gym 2022 yang diikuti sekitar 7.000 siswa.

“Siswa kelas 2 di SD Inpres Buraen 2, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang ini berhasil menempati posisi pertama dalam kompetisi tingkat dunia Abacus Brain Gym 2022 yang diikuti oleh sekitar 7.000 siswa dari seluruh dunia,” tulis dia.

Ia juga menyebutkan, peserta mendapatkan juara dua berasal dari Qatar dan juara ketiga berasal dari Amerika Serikat. “Nono juga merupakan peraih juara Lomba Olimpiade Internal Sekolah Binaan Astra Prestasi yang sangat membanggakan NTT, Indonesia juga dunia, proficiat anak Nono,” tulis dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Abacus Brain Gym

Mengutip dari laman abacusbraingym.com, Nono meraih juara terbaik pada 2022 atau the best champion of the year dan berada di peringkat pertama. Ia mendapatkan score 95,75 dan count 15.201. Pada posisi dua ditempati Bala Abhyudaya Balasubramonian asal Qatar dengan score 96,71 dan count 7.506. Kemudian posisi tiga dipegang pleh Arya Shivade dari Amerika Serikat dengan score 97,71 dan count 6.138.

Caesar juga masuk top 3 champions at the current time. Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay mendapatkan score 96,97 dan count 700 dan berada di peringkat pertama. Posisi dua dipegang Malak Mohamed Said Al Sayed Hamouda asal Qatar dengan score 84,74 dan count 526. Selanjutnya posisi tiga dipegang Rafael Putra Pakpahan asal Indonesia dengan score 91,81 dan count 511.

Di laman Abacus Brain Gym, CEO dan Pendiri Abacus Brain Gym, LLC, Juli Agustar menulis Abacus Brain Gym adalah membuat koneksi yang mengubah kehidupan anak-anak dari menutup celah keterampilan inovasi, kemajuan teknologi hingga ketimpangan penghasilan.

Juli mengatakan, pihaknya menerapkan pengetahuan dan bangun fondasi kuat dengan perangkat alat abad 21 yang berakar pada kebijaksanaan kuno melalui sempoa.

Ia menulis, sosok yang bisa melakukan matematika cukup cerdas secara finansial tampaknya sukses secara keuangan di usia dini dan memengaruhi kehidupan pribadinya.

"Penelitian menunjukkan orang-orang ini memiliki kehidupan yang lebih kaya, lebih bahagia, membuat keputusan yang lebih baik, dan warga negara yang bertanggung jawab,” ujar dia dikutip dari laman Abacus Brain Gym.

Ia menilai, seseorang yang memiliki dasar keterampilan matematika yang kuat akan memperoleh gelar sarjana lebih tinggi sehingga akhirnya hasilkan 60 persen lebih banyak daripada mereka yang tidak.

“Singkatnya membantu anak-anak kita mengembangkan kecerdasan mereka sebaik mungkin mulai dari kefasihan matematika sejak dini tentu bukan segalanya, tetapi tidak diragukan lagi itu adalah hadiah bagi anak-anak kita,” tulis dia.

 

3 dari 3 halaman

Melakukan Penelitian

Juli mengatakan, sebagai orangtua, ia meluangkan banyak waktu untuk meneliti hal-hal terbaik yang dapat disediakan untuk anaknya. Ini sebelum kehilangan kesempatan selama tahun-tahun perkembangan paling kritis anaknya.

"Saya menjumpai program matematika mental sempoa di sebagian besar negara Asia selama liburan keluarga pada 2001. Saya benar-benar tertarik dan terkesan dengan hasil pelatihan dengan mengamati anak-anak yang mengikuti matematika mental sempoa ini,” tulis dia.

Juli membutuhkan lebih dari satu tahun untuk penelitian. Beberapa perjalanan mengunjungi pusat pembelajaran sempoa di seluruh dunia dan belum lagi keterlibatan keuangan untuk benar-benar memahami konsep di balik pelatihan yang luar biasa ini untuk generasi anak-anak kita,” tulis dia.

Juli menuturkan, Abacus Brain Gym telah melayani anak-anak dan orangtua dengan penuh kasih selama lebih dari satu dekade.

Juli menyebutkan filosopi Abacus Brain Gym untuk menumbuhkan potensi otak utama anak-anak dan kepercayaan diri melalui intervensi strategis pelatihan matematika selama periode perkembangan otak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.