Sukses

Lalu Lalang Kendaraan di Jabodetabek Diprediksi Meroket Seperti Sebelum Pandemi

Kendaraan dengan skala sebelum pandemi Covid-19 akan terjadi kembali. Artinya, akan ada lonjakan yang lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mewanti-wanti soal pelayanan yang perlu dipersiapkan. Menyusul, adanya peningkatan jumlah kendaraan dan angkutan di Jabodetabek.

Mengacu data yang dikantonginya, ada peningkatan 7 persen untuk mobilitas angkutan menjadi 2,3 kendaraan di Jabodetabek.

Selain itu, ada peningkatan 6,9 persen untuk pergerakan kendaraan di sekitar Jabodetabek selama Natal dan tahun baru dibandingkan dengan tahun lalu.

"Ini tentu jadi satu kebahagiaan, tapi juga warning untuk kita, bahwa jumlah penumpang yang akan ikut dalam konektivitas di Jakarta itu meningkat," ujar dia dalam Penutupan Posko Angkutan Nataru, Rabu (4/1/2023).

Dia mewanti-wanti soal kesiapan dari para pemangku kepentingan di Jabodetabek. Termasuk pada operator pelayanan transportasi di wilayah tersebut.

Dengan peningkatan yang ada saat ini, Menhub memprediksi kepadatan dan pergerakan kendaraan dengan skala sebelum pandemi Covid-19 akan terjadi kembali. Artinya, akan ada lonjakan yang lebih tinggi.

"Kita tahu bahwa kesiapan dari kita semuanya relatif tidak, belum maksimal, tapi penumpang itu sudah ada kenaikan. Apa yang terjadi 2019 mungkin akan segera terjadi, Pak Dirut KAI, kita harus siap-siap pelayanan masyarakat dengan baik," paparnya.

10 Juta Penumpang

Menhub Budi mengungkap jumlah penumpang angkutan umum yang tembus hingga 10 juta. Paling banyak adalah pada saat momen Tahun Baru 2023 dengan 6,3 juta penumpang.

Sementara, menurut datanya, ada sekitar 4,2 juta penumpang di masa Natal 2022. Dimana, ini berarti ada kenaikan hingga 31 persen dari periode yang sama tahun lalu.

"Jadi kenaikannya signifikan sekali. Dan tahun baru ada 6,3 juta penumpang, menjadi (total) 10 juta (penumpang), jadi kenaikannya signifikan. Jadi tidak heran apabila apakah itu udara, kereta api, (angkutan) darat dan (angkutan) laut penuh (kapasitasnya)," terang Menhub Budi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menhub Budi Sebut Pelayanan Selama Nataru Menantang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pelayanan posko angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) cukup menantang. Salah satu faktornya adalah adanya cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah.

Pasalnya, cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini langsung berpengaruh pada kegiatan transportasi. Baik itu adanya gelombang tinggi, hingga banjir yang menghambat perjalanan di darat.

"Kalau kita melihat ke semua ini apa yang kita lakukan struggling atau menantang karena cuaca. Cuaca ini mempengaruhi, baik hujan, angin, arus, semua itu secara langaung berdampak pada kegiatan teansportasi. Laut, darat, udara semua terdampak,"ujarnya dalam Penutupan Posko Angkutan Nataru, Rabu (4/1/2023).

 

3 dari 3 halaman

Keterlambatan Penerbangan

Dia mengisahkan, salah satunya adalah keterlambatan dari penerbangan pesawat. Dengan cuaca yang tak menentu, maka pesawat tak bisa melakukan lepas landas atau mendarat. Sehingga, jadwal yang seharusnya sesuai, kembali mundur beberapa waktu.

"Saat di (sektor) udara juga terganggu satu aktivitas yang terganggu dimana penerbangan yang mestinya terjadi tepat waktu ada keterlambatan," jelasnya.

Terkait kendala akibat cuaca ini, Menhub Budi meminta jajarannya dan seluruh pihak terkait untuk melakukan evaluasi. Tujuannya agar ada perbaikan saat menghadapi momen mudik selanjutnya.

"Bahwa apa yang kita catat dalam apa yang dilakukan selama periode ini perlu dapat perhatian dan evaluasi. Perlu ada evaluasi karena evaluasi ini penting untuk (menghadapi momen) lebaran dan untuk persiapan konektivitas jadi lebih baik," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.