Sukses

Hindari Penipuan, BCA Tegaskan Tak Pernah Minta Data Pribadi Nasabah

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya nasabah Bank BCA untuk tidak mudah percaya dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan BCA.

Liputan6.com, Jakarta - Belum lama ini sempat beredar viral terkait edaran Surat Resmi Kenaikan Tarif Transaksi yang mengatasnamakan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA.

Dalam aksinya, oknum tersebut meminta nasabah BCA untuk mengonfirmasi data melalui link phising yang diberikan. Hal itu pun dibantah tegas oleh Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn.

Hera mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya nasabah Bank BCA untuk tidak mudah percaya dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan BCA.

"Misalkan, menawarkan untuk upgrade BCA prioritas atau menawarkan untuk mengirimkan angka Rupiah tertentu agar tidak dibebankan biaya transaksi antarbank. Jadi itu semua tidak benar," ujar Hera usai acara Penanaman 1.000 Pohon di Kaki Gunung Sasak, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (29/11/2022).

Dia menjelaskan, untuk BCA prioritas, ada juga sistem undangan yang dilakukan oleh internal BCA.

"Jadi tidak benar ada pihak-pihak yang misalkan di sosial media menyatakan ayo masuk menjadi upgare nasabah prioritas dengan bayar segini, itu gak pernah," papar Hera.

Jadi, lanjut dia, pihaknya akan selalu mengelolanya di internal BCA.

"Kita akan undang nasabah untuk naik menjadi nasabah prioritas kami misalnya," ucap Hera.

Tak hanya itu, Hera juga menegaskan tidak adanya penghilangan biaya beban transfer dari BCA.

"Lalu untuk transfer antarbank yang dibebankan untuk menghilangkan beban tersebut, itu juga tidak pernah ada. Jadi kami imbau kembali untuk tidak serta merta cepat percaya dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan BCA," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Segera Lapor

Hera pun lantas meminta kepada siapa pun, khususnya nasabah BCA untuk bisa segera melapor apabila mendapat transaksi mencurigakan.

"Kalau ada transaksi yang mencurigakan dari orang yang tidak dikenal, segera menghubungi Halo BCA di nomor 15000888, langsung call, dn langsung konfirmasi benar tidak itu dari BCA," kata dia.

"Jadi jangan mau menyerahkan nomor-nomor data rahasia perbankan. BCA tidak pernah meminta data rahasia perbankan dari nasabah atau pun masyarakat," jelas Hera.

Sebelumnya, dalam upaya mendapatkan data seseorang dengan teknik pengelabuan alias phising menjadi salah satu penipuan online yang marak terjadi hingga hari ini. Umumnya, phising dilakukan dengan menyebarkan informasi palsu atau hoax melalui website, media sosial, dan WhatsApp palsu.

Salah satu hoax yang beredar saat ini, berkaitan dengan edaran Surat Resmi Kenaikan Tarif Transaksi yang mengatasnamakan BCA. Dalam aksinya, oknum tersebut meminta nasabah untuk mengkonfirmasi data melalui link phising yang diberikan.

Nah yang wajib kamu perhatikan, umumnya oknum akan mengirimkan surat yang menyerupai Kop Surat resmi Bank BCA.

Dalam surat tersebut disebutkan bahwa untuk meningkatkan layanan, BCA akan menaikkan tarif transfer antar bank dari Rp6.500 per transaksi menjadi Rp150.000 per bulan dan akan di autodebet setiap bulan.

 

3 dari 4 halaman

Ada Ancaman dalam Surat

Ketika menerima informasi tersebut, biasanya kamu menjadi panik atau khawatir akan kenaikan tarif tersebut. Oknum kemudian mengirimkan link konfirmasi kenaikan tarif dengan pilihan setuju atau tidak setuju dan memintamu untuk mengisi nomor HP, nomor kartu ATM, PIN, kode OTP, dan lainnya.

Di surat terdapat ancaman bahwa jika tidak mengirimkan link konfirmasi dianggap setuju kenaikan tarif transfer, sehingga mau tidak mau si penerima surat harus mengisi dan mengirimkan konfirmasi.

Ketika selesai mengisi data-data pribadi perbankan, kemudian kamu diminta mengklik tarif yang dipilih: Tarif baru Rp150.000 atau Tarif lama Rp6.500 lalu kirim konfirmasi.

Di momen tersebut, si pelaku sudah mendapatkan data pribadi perbankan untuk mengakses akun rekening milik nasabah dan menguras uangnya.

Dari kasus tersebut kamu harus ingat bahwa BCA tidak pernah mengerluarkan surat edaran kenaikan tarif transfer seperti yang diinformasikan oleh oknum. Artinya, jangan sampai kamu meng-klik link phising tersebut.

 

4 dari 4 halaman

Sebar Hoaks

Ya, surat tersebut adalah jelas AKSI PENIPUAN alias HOAKS. Surat tersebut BUKAN surat resmi dari BCA. Jika diperhatikan, surat tersebut banyak terdapat typo dan tata bahasa yang tidak profesional.

Sehubungan dengan beredarnya surat yang menggunakan kop surat BCA yang dipalsukan tersebut, BCA pun mengimbau untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA.

Jika dilihat nomor atau akun pengirimnya, pastikan informasi yang didapatkan selalu berasal dari nomor/akun resmi BCA. WhatsApp Bank BCA 08111500998 dengan centang hijau, Halo BCA 1500888 tanpa awalan 021, +62, dan lainnya. Akun-akun resmi social media BCA bisa dilihat di www.bca.co.id/socialmedia.

Jadi, mulai sekarang, kamu harus berhati-hati ya, jika mendapatkan surat yang mencurigakan dan mengatasnamakan BCA. Cek dulu kebenaran informasi yang disampaikan melalui kontak resmi Halo BCA atau via aplikasi haloBCA yang bisa di download di Appstore atau Playstore/ atau cek di website resmi BCA www.bca.co.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.