Sukses

Cerita Mantri BRI, Cepat Tanggap Bantu Warga Terdampak di Lokasi Terisolir Gempa Cianjur

BRI sudah sigap memberikan bantuan sejak hari pertama pasca gempa Cianjur di Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Gempa bermagnitudo 5,6 mengguncang wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022. Bencana alam itu membuat ribuan masyarakat terdampak dan terpaksa harus mengungsi. Cepat tanggap, BUMN bersama masyarakat gotong royong untuk mempercepat pemulihan pasca bencana.

Salah satunya, BRI melalui CSR BRI Peduli terjun langsung membantu warga terdampak dengan membangun posko BRI Peduli Bencana yang terletak di Kampung Gunung Lanjung, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Satuan tanggap bencana BRI, yakni Tim Elang, bahu membahu bersama Satgas BUMN, warga, dan pihak lainnya mengevakuasi dan menjamin kebutuhan warga terdampak.

BRI menyalurkan bantuan 2.000 makanan cepat saji, 300 paket sembako, obat-obatan, hingga kebutuhan balita kepada warga terdampak gempa. BRI juga mengadakan pemeriksaan Kesehatan bagi pengungsi di posko BRI Peduli Bencana tersebut

Selain itu, Tim elang bersama berbagai pihak terkait aktif membantu evakuasi warga yang masih terisolir akibat akses yang terhalang reruntuhan bangunan.

Salah satunya, Mantri BRI Muhammad Rendy Nugraha atau akrab dipanggil Rendy ikut menjadi relawan membantu korban gempa Cianjur secara langsung.

Lelaki berusia 30 tahun ini, menceritakan dahsyatnya dampak gempa. Di mana, beberapa kampung yang terdampak gempa di Cianjur masih ada yang kekurangan bantuan, sebab terjadi gangguan dalam penyaluran bantuan.

“Di lokasi bantuan masih masuk, cuma banyak yang kekurangan karena akses untuk mobil itu susah. Masih banyak puing-puing rumah yang berserakan,” ungkap Rendy kepada Liputan6.com.

Rendy menangani 5 kampung yang terdampak gempa, diantaranya Kampung longkewang, kampung Gasol, kampung Munjul, kampung panahegan, kampung nagrog, desa Gasol kecamatan Cugenang, kab Cianjur.

Kendati mengalami kesulitan dalam penyaluran bantuan, akhirnya bantuan tetap bisa disalurkan menggunakan kendaraan motor untuk mempercepat penyaluran kepada korban gempa.

Hampir 95 persen rumah di 5 kampung itu terdampak gempa. Hanya tersisa beberapa rumah yang masih dalam kondisi cukup baik, meskipun sebagian bangunan ada yang hancur.

“Jarang sekali rumah yang berdiri kokoh, semuanya kiri kanan depan belakang hancur rata dengan tanah,” ujarnya.

Akhirnya, banyak warga yang mengungsi ke wilayah yang jauh dari bangunan, seperti mendirikan tenda darurat di lapangan, persawahan, hingga di tanah-tanah kosong. Dia menyebut ada puluhan orang meninggal dunia dan ratusan korban luka-luka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaluran Bantuan BRI

Rendy menuturkan BRI sudah sigap memberikan bantuan sejak hari pertama pasca gempa. “Kita sudah dari hari pertama sudah bantu logistik, makanan cepat saji. Karena untuk dapur umum itu di hari pertama belum ada semuanya. Pokoknya BRI memberikan makanan cepat saji, dan kita langsung salur-salurkan ke posko-posko yang tidak terjangkau oleh mobil,” ujarnya.

Dikatakan saat ini sekarang logistik yang disediakan BRI untuk korban gempa sudah cukup lengkap. Mulai dari tenda, alat mandi, obat-obatan, pakaian, dan kebutuhan bayi. Meski hal yang kurang adalah tenaga medis, karena sudah banyak korban gempa yang jatuh sakit.

“Jadi, kalau yang urgent butuh bisa langsung datang ke posko BRI. Kami membutuhkan tim medis, sudah banyak warga yang jatuh sakit,” ujar Rendy.

Dari BRI terdapat satu posko pusat, sehingga bantuan-bantuan diletakkan terlebih dahulu di posko pusat. Kemudian barulah tim BRI termasuk Rendy menyalurkannya ke posko-posko kecil.

“Kita sebar-sebar ke posko-posko kecil, jadi sesuai dengan mantri-mantri binaan BRI-nya. Disini satu desa satu mantri sebagai koordinatornya,” ujar Rendy.

Dari penglihatan Rendy, bantuan dari BRI membantu para korban dan mereka senang menerimanya. “Mereka terlihat bahagia sekali dengan bantuan ini,” ujarnya.

Tak sendiri, mantri BRI lain yang memutuskan menjadi relawan gempa Cianjur adalah Fadila Karima (34 tahun). Dai ikut membantu korban gempa, khususnya di wilayah Desa Cijedil.

Fadila menggambarkan kondisi desa tersebut yang terdapat banyak bangunan hancur termasuk bangunan tempatnya bekerja. Keberadaan puing-puing dampak gempa membuat akses jalan terganggu sehingga menyulitkan penyaluran bantuan. “Bagian atas kita desa Cibeureum, Sarampad, dan lainnya susah dijangkau kendaraan baik motor maupun mobil pribadi,” ungkap Fadila.

Akibat minimnya akses jalan menyulitkan penyaluran bantuan berupa tenda. Beberapa korban gempa yang selamat bahkan ada yang tidur berdampingan dengan mayat korban gempa.

Akibat sulitnya akses jalan, banyak masyarakat mengeluh belum mendapatkan bantuan. “Akses jalan sulit, kain kafan tidak bisa tersalurkan tidak bisa ke sana. Kebetulan saya sebagai mantri di Cijedil ini prihatinnya kita kasian sama mereka yang di sana (tidak terjangkau bantuan),” ujarnya.

Tak patah arang, Fadila berusaha menelpon kepala desa untuk meminta kerjasama agar korban gempa yang jauh dari jangkauan posko, tetap bisa mendapatkan bantuan.

“Saya kebetulan kenal dengan beberapa kadesnya, untuk menghindari penjarahan jadi saya telponin. Butuh apa, kita bisa bantu. Nanti kepala desa kirim ambulan, bisanya ambulan itu gak diberhentiin,” ucapnya.

Sejauh ini bantuan yang masih dibutuhkan korban gempa adalah makanan dibanding hal lainnya, baik makanan instan maupun sembako.

Selain mengurucurkan bantuan, BRI ikut melakukan pemantauan dan inventarisasi aset yang terdampak. Hal baik, hingga saat ini kondisi kantor maupun Unit Kerja BRI di daerah terdampak bencana dalam kondisi baik dan tidak ada kerusakan yang signifikan.

Meski di tengah bencana, BRI tetap menyiagakan unit kerja agar dapat memberikan layanan perbankan demi menjaga kegiatan perekonomian dapat segera berangsur pulih. Masyarakat bisa mendapat layanan di BRI Kantor Cabang Cianjur, Kantor Cabang Pembantu (KCP) Cirancang, KCP Sukanagara, KCP Cipanas, maupun 27 unit BRI Unit di seluruh wilayah di Cianjur, Jawa Barat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.