Sukses

Menko Luhut: Indonesia Butuh Teknologi Kejar Target Emisi Karbon 2060

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan penggunaan tekonolgi kepada investor dalam pengurangan emisi karbon Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah mulai menjajaki sejumlah kerja sama dalam menghasilkan energi bersih di Tanah Air. Penggunakan teknologi terkini akan menjadi alat untuk mengejar target emisi karbon di 2060.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut mengatakan dalam setiap kesempatan bertemu investor menyampaikan Indonesia sangat terbuka dengan penggunaan teknologi. Asalkan, kehadiran teknologi tersebut tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi domestik.

"Apapun yang kita diskusikan dengan negara maju, kita welcome dengan teknologi yang ada tapi jangan sampai ganggu perekonomian kami," kata Luhut dalam rangkaian acara G20 yang diselenggarakan Himpuni di IPB International Convention Center Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/10/2022).

Maka, kata Luhut jalan tengah yang diambil dengan menggabungkan kedua energi tersebut. Energi bersih ramah lingkungan dengan energi fosil.

"Makanya kita lakukan mix energi. Ada EBT tapi karena belum cukup dengan kemungkinan supercritical energy. Khususnya di luar jawa dan itu sudah ada perpresnya sudah mengatur hal demikian," tutur Luhut

Ini menjadi pilihan karena penggunaan energi bersih tidak bisa langsung diterapkan begitu saja. Terpenting, bisa mencapai karbon netral tepat waktu. Mengingat semua negara wajib mengurangi emisi karbonnya untuk mengendalikan krisis perubahan iklim.

Rata-rata negara dunia telah berkomitmen untuk mencapai karbon netral pada 2050. Sementara Indonesia menargetkan karbon netral dicapai pada 2060. Namun dengan kehadiran teknologi pencapaian karbon netral bisa tercapai sebelum waktunya.

"Kita akan bekerja keras buat itu dengan perkembangan teknologi kita bisa dicapai di tahun 2050 atau 2055," kata dia.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mayoritas Perusahaan Kelas Dunia Tak Punya Target Nol Emisi Karbon

Studi yang dirilis oleh organisasi nonprofit Net Zero Tracker mengungkapkan sebagian besar perusahaan multinasional di dunia belum berperan aktif mencegah perubahan iklim. Perusahaan swasta kelas kakap ini belum memiliki target pengurangan emisi karbon hingga nol persen atau nol emisi karbon.

Dilansir dari The Straits Times, Rabu (19/10/2022) studi yang dilakukan Net Zero Tracker menunjukkan, hanya 32 dari 100 perusahaan swasta terbesar di dunia yang telah menetapkan target untuk mencapai nol emisi karbon, Sedangkan 68 dari 100 perusahaan publik terbesar ini belum memasang target sama sekali.

Di sektor-sektor dengan emisi tinggi seperti energi, infrastruktur dan manufaktur, hanya 14 persen dari pendapatan gabungan tahunan perusahaan swasta yang tercakup oleh target tersebut dibandingkan dengan 77 persen pendapatan dari perusahaan yang terdaftar di sektor yang sama.

 

3 dari 3 halaman

Tidak Masuk Jangka Pendek

Selain itu, studi tersebut juga menemukan bahwa perusahaan-perusahaan swasta ini belum menetapkan target secara maksimal, dengan cenderung tidak memasukkan tujuan jangka pendek, yang mencakup cakupan penuh emisi atau detail tentang bagaimana perusahaan menggunakan penyeimbangan karbon.

Hanya empat dari perusahaan swasta dengan target emisi yang benar-benar memiliki rencana untuk memenuhi janji mereka, demikian menurut studi tersebut.

"Perusahaan swasta sangat kekurangan net zero dibandingkan dengan sesama mereka yang terdaftar secara publik," kata John Lang, pimpinan proyek Net Zero Tracker.

Jika hal tersebut dibiarkan, Thomas Hale, profesor di Oxford University’s Blavatnik School of Government, mengatakan ada risiko perusahaan swasta lolos dari pengawasan dan mendapatkan keuntungan yang tidak adil.

"Regulasi yang cerdas diperlukan untuk menciptakan keterlibatan di lapangan dan menutup celah yang berpotensi sangat besar dalam aksi iklim perusahaan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.