Sukses

Menteri Teten Luncurkan Indonesia Digital Meetup 2022: Jadi Ajang Percepatan Digitalisasi UMKM

Dalam Indonesia Digital Meetup 2022 ini, terdapat pameran dari sejumlah platform pendukung digitalisasi. Dengan begitu, UMKM diharapkan bisa menjalin kerja sama.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meresmikan gelaran Indonesia Digital Meetup 2022. Ia memandang ajang ini bisa menjadi langkah percepatan digitalisasi UMKM.

Dalam Indonesia Digital Meetup 2022 ini, terdapat pameran dari sejumlah platform pendukung digitalisasi. Dengan begitu, UMKM diharapkan menjalin kerja sama dengan berbagai platform sehingga kedepannya bisa mengoptimalkan peluang pemasaran produk.

"Saya kira IDM ini memang sangat bagus dirancang untuk mempertemukan seluruh ekosistem untuk mendukung percepatan digitalisasi UMKM kita," kata Teten Masduki, di Smesco Indonesia, Jakarta, Kamis (1/9/2022).

Ia melihat dengan adanya internet marketer, reseller, dan para pelaku pemasaran online lainnya, ini bisa membantu pemasaran dari produk UMKM. Sehingga bisa naik kelas kedepannya.

"Saya kira dengan event ini kita harapkan akan terjadi percepatan UMKM kita go digital. Target kita 30 juta UMKM go online," ujar dia.

Pada kondisi transformasi digital saat ini, sarana dagang secara daring bukan hanya e-commerce. Namun, ada pemasaran melaui media sosial hingga perkembangan belanja dalam kategori game.

"Nah kita ingin produknya bisa dilengkapi oleh UMKM," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perlu Strategi

Lebih lanjut, ia menerangkan dengan adanya beragam jenis penjualan, ternyata membutuhkan strateginya sendiri. Maka, kolaborasi antara UMKM sebagai produsen dan pemasar online perlu dilakukan.

"Ini perlu strategi sendiri, UMKM mungkin tak cukup SDM (sumber daya manusia), mereka bisa dengan produksi saja, untuk bantu menjualnya, kita butuh jagoan-jagoan reseller, internet marketer," paparnya.

Melalui kolaborasi ini, ia berharap kedepannya bisa memperbanyak produk lokal yang dikonsumsi masyarakat. Menurut data, saat ini ada sekitar 50 persen yang pasarkan adalah produk impor.

"Padahal produk lokal kita masih bagus, hingga sekecil apapun produk UMKM bisa dipasarkan online, namun butuh bantuan," kata dia.

 

3 dari 4 halaman

Tulang Punggung Ekonomi

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan setiap Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di dunia pernah berada di level yang sama seperti di Indonesia sekarang. Meskipun jumlahnya besar dan menjadi tulang punggung ekonomi negara, namun masih banyak yang perlu diperbaiki.

"Ini bukan pengalaman Indonesia saja, tapi negara lain juga pernah mengalami hal yang sama," kata Teten dalam acara Pemberian NIB untuk Pelaku UMK Perseorangan di DIY, Yogyakarta, Selasa (23/8/2022).

Teten mencontohkan, penggunaan peralatan produksi yang masih sederhana. Tidak sedikit UMKM yang masih menggunakan alat-alat rumah tangga untuk produksi, bukan perlengkapan standar produksi industri.

 

4 dari 4 halaman

Perbaiki Akses Pasar

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dengan memperbaiki akses pasar untuk para pelaku UMKM. Caranya dengan membeli produk UMKM agar mereka bisa memperbaiki kualitas produk dan memberikan berbagai kemudahan dan keberpihakan.

"Presiden menetapkan 40 persen belanja pemrintah pusat dan pemerintah daerah ini harus beli prduk UMKM," kata dia.

Total anggaran yang harus dibelanjakan produk UMKM tidak kurang dari Rp 400 triliun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, kata Teten dengan belanja tersebut ke sektor UMM bisa menyerap tenaga kerja hingga 2 juta orang dan berkontribusi 1,85 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Teten menjelaskan, dengan pembelian produk UMKM oleh pemerintah diharapkan pengusaha lokal bisa memperbaiki kualitas produknya. "Dulu jeruk Thailand juga asam dan warnanya pusat, tapi kalau tidak dibeli, petani tidak ada kesempatan untuk memperbaiki produknya. Jadi kita beli produk UMKM," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.