Sukses

Citilink Kembali Terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma 1 September 2022

Maskapai Citilink kembali membuka penerbangan dari bandara Halim Perdanakusuma. Ini direncanakan mulai beroperasi pada 1 September 2022 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Maskapai penerbangan pelat merah Citilink kembali membuka penerbangan dari bandara Halim Perdanakusuma. Ini direncanakan mulai beroperasi pada 1 September 2022 mendatang.

Ada 4 kota tujuan yang dilayani melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Yakni, Surabaya, Denpasar, Padang, dan Malang.

“Citilink menyambut baik pengoperasian kembali Bandara Halim Perdanakusuma setelah sempat ditutup untuk revitalisasi pada Januari lalu. Pada tahap awal, Citilink akan melayani penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Surabaya, Denpasar, Padang dan Malang,” kata Direktur Utama Citilink Dewa Kadek Rai dalam keterangannya, Selasa (30/8/2022).

Dewa menambahkan dengan beroperasinya kembali penerbangan Citilink di Bandara Halim Perdanakusuma ini diharapkan dapat memberikan alternatif bagi masyarakat. Artinya masyarakat wilayah Jakarta dan sekitarnya bisa punya opsi lain bepergian menggunakan transportasi udara.

Citilink senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lini operasional penerbangannya, baik dari pre-,in-, hingga post-flight dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Tujuannya untuk dapat memastikan seluruh penerbangan berjalan secara optimal dengan tetap memprioritaskan keamanan, keselamatan serta kenyamanan bagi seluruh pelanggan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jadwal Terbang

Penerbangan Citilink yang kembali beroperasi di Bandara Halim Perdanakusuma di antaranya adalah sebagai berikut:Surabaya – Jakarta (Halim) QG 171 berangkat 05:30 WIB tiba 07:00 WIBJakarta (Halim) – Surabaya QG 178 berangkat 19:20 WIB dan tiba 20:45 WIB

Jakarta (Halim) – Denpasar QG 192 berangkat 08:50 WIB dan tiba 11:45 WITADenpasar – Jakarta (Halim) QG 195 berangjat 12:15 WITA dan tiba 13:10 WIB

Jakarta (Halim) – Denpasar QG 194 berangkat 13:40 WIB, dan tiba 16:45 WITADenpasar – Jakarta (Halim) QG 197 17:45 18:40

Jakarta (Halim) – Padang QG 046 berangkat 06:20 WIB dan tiba 08:10 WIBPadang – Jakarta (Halim) QG 047 berangjat 09:25 WIB dan tiba 11:20 WIB

Jakarta (Halim) – Malang QG 164 berangkat 12:20 WIB dan tiba 13:50 WIBMalang – Jakarta (Halim) QG 165 berangkat 14:40 WIB dan tiba 16:15 WIB

Jakarta (Halim) – Surabaya QG 174 berangkat 17:35 WIB dan tiba 19:20 WIBSurabaya – Jakarta (Halim) QG 179 berangkat 20:00 WIB dan tiba 21:30 WIB

3 dari 3 halaman

Kemenkeu Buka Peluang Swasta Kelola Bandara Halim Perdanakusuma

Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Encep Sudarwan, menanggapi isu terkait perubahan pengelola Bandara Halim Perdanakusuma dari Angkasa Pura II menjadi anak usaha Lion Group, PT Angkasa Transportindo Selaras (ATS).

Encep menjelaskan, Bandara Halim Perdanakusuma memang salah satu aset negara. Dimana dalam pemanfaatan aset negara tersebut bisa dilakukan dengan sektor swasta.

"Bolehkan itu dikerjasamakan? Tentu saja boleh, baik dengan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Contohnya lapangan golf di dekat bandara itu,  juga dikerjasamakan dengan swasta melalui skema Kerjasama Pemanfaatan (KSP)," kata Encep dalam bincang DJKN, Jumat (22/7/2022).

KSP adalah pemanfaatan BMN atas aset negara oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu untuk mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan lainnya. Pemanfaatannya,  termasuk kerja sama dengan swasta.

Dari Kementerian Keuangan hanya berperan sebagai pengelola barang, sedangkan pengguna barang dari bandara Halim adalah Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Artinya, Kemenhan berhak membuat perjanjian kerjasama dengan pihak swasta.

Kendati begitu, Kemenhan tetap harus meminta izin kepada Kementerian Keuangan sebagai pengelola barang milik negar, sebelum Kemenhan melakukan pemanfaatan atas BMN bersama pihak swasta.

Namun saat ini, pihaknya belum bisa menjelaskan duduk duduk perkara terkait peralihan penggunaan barang di Bandara Halim Perdanakusuma dari AP II  kepada swasta. Rencananya, akan ada rapat dengan pihak terkait membahas hal tersebut.

"Saya belum akan menjawab detail terkait hal ini, kami akan rapat dengan mereka terkait duduk perkaranya," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.