Sukses

Benarkah Indonesia Tak Impor Beras 3 Tahun? Ini Faktanya

Benarkah Indonesia sudah tidak pernah lagi mengimpor beras konsumsi dalam 3 tahun ke belakang?

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog membuka data seputar stok beras nasional saat ini. Hal itu dilakukan sesuai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim, bahwa Indonesia tidak lagi melakukan impor beras selama 3 tahun terakhir.

Kepala Divisi Pengadaan Komoditi Perum Bulog Budi Cahyanto membenarkan, negara memang sudah tidak pernah lagi mengimpor beras konsumsi dalam 3 tahun ke belakang.

"Mengutip omongan pak Presiden Jokowi, kita sudah tidak impor selama bertahun-tahun. Kalau menurut catatan kami sama, kita sudah tidak impor selama 3 tahun," ujar Budi dalam sesi bincang virtual, Jumat (19/8/2022).

Menurut dia, itu merupakan buah kolaborasi antara pemerintah dan petani dalam menjaga kecukupan stok bahan pangan utama masyarakat RI tersebut.

"Jadi memang apa yang sudah dilakukan secara bersama-sama di tingkat petani dan diupayakan oleh pemerintah sekarang, karena konsumsi tertinggi karbohidrat kita memang dari beras," ungkapnya.

Secara data, Budi melanjutkan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) kini ada di kisaran 1,1 juta ton. Jumlah itu dinilai sudah sesuai dengan kebutuhan konsumsi masyarakat ke depan.

"Itu sesuai ketentuan FAO, sesuai rekomendasi Permentan juga, juga yang direkomendasikan para analis. Dengan penduduk Indonesia kurang lebih 260 juta (jiwa) itu kita paling tidak memiliki antara 1-1,5 juta ton," bebernya.

"Itu sekarang kita kuasai, kita sebarkan di wilayah Indonesia. Untuk beras sendiri saya pikir stoknya santet kuat, sangat baik. Jadi kita berpeluang untuk ekspor," kata Budi.

Adapun bila merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia sejak 2019 sebenarnya masih mengimpor beras. Namun bukan untuk kepentingan konsumsi masyarakat umum, tapi untuk didistribusikan ke lokasi seperti hotel, restoran hingga kafe.

Pada 2021 silam, Indonesia masih mendatangkan 407.741,4 ton beras dari sejumlah negara seperti India, Thailand dan Vietnam. Angka tersebut naik dari impor 2020 sebesar 356.286,2 ton.

Jumlah impor beras tertinggi dalam 3 tahun terakhir yakni pada 2019, dimana Indonesia mendatangkan 444.508,8 ton stok impor yang terbanyak dari Pakistan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi: 3 Tahun Indonesia Tak Impor Beras

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir Indonesia tidak lagi impor beras. Hal itu membuktikan bahwa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri.

“Untuk beras konsumsi, kita sudah tidak lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Pembangunan bendungan dan irigasi telah mendukung peningkatan produktivitas nasional,” kata Jokowi dalam Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/2022).

Sejalan dengan itu, Indonesia mendapatkan penghargaan dari International Rice Research Institute, karena Indonesia dinilai mampu mencapai sistem ketahanan pangan dan swasembada beras sejak tahun 2019.

“Alhamdulillah, kita baru saja memperoleh penghargaan dari International Rice Research Institute,” ujar Jokowi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Produksi Beras Surplus Terus

Sebelumnya Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri mengungkapkan produksi beras setiap tahunnya mengalami surplus lebih tinggi dari kebutuhan konsumsinya sehingga ketersediaan aman dan lebih dari cukup dan bahkan dapat dikatakan Indonesia sudah swasembada beras.

"Pada tahun 2019, beras surplus sebesar 2,38 juta ton, 2020 surplus 2,13 juta ton dan 2021 surplus 1,31 juta ton. Inilah capaian nyata perberasan kita di era pemerintah Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin. Capaian ini tentu di tengah wabah pandemi covid 19," demikian dikatakan Kuntoro Boga di Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Di satu sisi, Kuntoro pun menjelaskan, memang adanya impor beras khusus di tahun 2021, terangnya impor ini adalah beras khusus untuk misalnya restoran asing dan menir pecah 100 persen, bukan beras konsumsi umum.

Dari kondisi ini, ia menekankan pentingnya cermat memahami data dengan melihat kode HS agar tidak mengeneralisir importasi beras, sebab faktanya data BPS mencatat Indonesia pada tahun 2021 mengekspor beras untuk konsumsi sebanyak 3,3 ribu ton.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.