Sukses

Menteri ATR Hadi Tjahjanto Tebar Ancaman, Pecat Anak Buah Terbukti Pungli

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto mengultimatum para jajaran ATR/BPN melakukan pungutan liar (Pungli).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto mengultimatum para jajaran ATR/BPN melakukan pungutan liar (Pungli).

“Saya juga mengingatkan tidak ada jajaran ATR/BPN yang melakukan Pungli apabila ada saudara yang melakukan pungli tidak ada ampun tentunya, saya proses dan dipecat,” ucap Hadi Tjahjanto, dalam Konferensi Pers Rakernas, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (26/7).

Ia menegaskan jika para pegawai memang terbukti melakukan kesalahan tindak pidana dirinya tidak akan segan untuk melepas jabatannya sambal dilakukan proses hukum.

Akan tetapi dirinya juga akan pasang badan untuk membela para jajaran ATR/BPN yang apabila terjadi diskriminalisasi.

“Sebaliknya apabila ada pejabat Kakanwil dan Kakanta dan pegawai yang sudah menjalankan tugas sesuai prosedur namun didiskriminalisasi, saya akan pasang badan untuk membela mereka,” terang Hadi.  

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wanti-Wanti Hadi Tjahjanto ke Anak Buah: Kalau Bisa Mudah, Kenapa Harus Dipersulit

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) kembali menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2022 dengan tema yang diusung "Memperkuat Sinergi dan Inovasi Pelayanan Pertahanan dan Tata Ruang" Di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (26/7).

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto mengatakan pembahasan Rakernas 2022 merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan fokus tiga pembahasan.

Pembahasan tersebut antara lain, pertama pendaftaran tanah melalui pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Kedua penyelesaian sengketa dan konflik pertahanan termasuk mafia tanah.

Ketiga dukungan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) terkait Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam rangka mendukung kemudahan berusaha.

"Ada 3 fokus pembahasan adalah hal yang menjadi arahan Presiden. Untuk PTSL di mana proses pendaftaran tanah saat ini mencapai 74,8 persen," ujar Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (26/7).

Hadi meminta kepada para jajarannya untuk dapat melayani masyarakat dengan baik cepat. Juga memberikan pelayanan tanpa mempersulit masyarakat.

"Kalau bisa mudah kenapa harus dipersulit, sehingga rakyat tidak lagi merasa dipersulit dan tidak susah," terang Hadi.

 

Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Menteri ATR Hadi Tjahjanto: Mafia Tanah Tak akan Bisa Masuk dengan Sistem Digital yang Saya Bangun

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Hadi Tjahjanto menyatakan perang dengan mafia tanah. Salah satunya dengan digitalisasi layanan pertanahan. Upaya tersebut agar menutup ruang gerak para mafia tanah.

“Digitalisasi layanan pertanahan adalah program strategis dari Kementerian ATR/BPN dan terus saya jadikan prioritas. Dan kemudian, saat ini juga kita akan meningkatkan kemampuannya dengan teknologi yang terkini seperti blockchain, itu untuk implementasi sertipikat elektronik,” terang Hadi Tjahjanto dalam keterangan tertulis, Selasa (19/7/2022).

Hadi Tjahjanto memaparkan, sejumlah penyempurnaan terus dilakukan sebelum layanan pertanahan digital diimplementasikan secara menyeluruh. Penyempurnaan dilakukan guna menutup celah-celah yang selama ini dimanfaatkan oleh mafia tanah.

“Mafia tanah tidak akan bisa masuk dengan sistem digital yang akan saya bangun, hingga kepercayaan akan terus meningkat hingga masyarakat bisa tenang, masyarakat memiliki kepercayaan bahwa tanahnya tidak akan hilang,” ujar Hadi Tjahjanto.

Menteri ATR/Kepala BPN juga menjelaskan bahwa meskipun nantinya layanan digital sudah terealisasi, Kementerian ATR/BPN tetap melakukan pengecekan secara manual untuk meminimalisir terjadinya kesalahan.

“Kita harus melakukan double check, cek pertama adalah proses secara robot dimasukkan ke suatu sistem, ketika keluar kita harus cek lagi secara fisik, benar tidak, luasnya sekian, atas nama siapa, sesuai dengan yang diinginkan,” jelasnya.

Digitalisasi layanan pertanahan ini juga terus disosialisasikan kepada seluruh Kantor Wilayah BPN dan Kantor Pertanahan yang tersebar di seluruh Indonesia. Hadi Tjahjanto berharap, setiap insan pertanahan di Kementerian ATR/BPN mampu menjalankan, mengembangkan, hingga memaksimalkan layanan pertanahan digital tersebut.

Adapun digitalisasi layanan pertanahan ini diharapkan dapat membantu menuntaskan tiga instruksi utama Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kepada Menteri ATR/Kepala BPN, yakni mendaftarkan seluruh tanah di Indonesia, menyelesaikan konflik pertanahan, dan mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.