Sukses

Sistem Bayar Tol Tanpa Berhenti Bakal Ubah Desain Jalan Tol, Seperti Apa?

Secara perencanaan, sistem transaksi atau bayar tol tanpa berhenti bisa diterapkan di seluruh ruas tol Indonesia akhir 2023, atau paling lambat awal 2024.

Liputan6.com, Jakarta Sistem transaksi non-tunai dan nirsentuh atau bayar tol tanpa berhenti lewat skema Multi Lane Free Flow (MLFF) akan mengubah desain konstruksi jalan tol ke depannya.

Pasalnya, fungsi gerbang tol sebagai tempat membayar jasa saat mengenakan jalan bebas hambatan bakal hilang.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengatakan, konstruksi jalan tol baru ke depan pastinya akan disesuaikan mengikuti kebijakan anyar transaksi tol tanpa berhenti tersebut.

"(Desain) sudah berubah. Jadi kita kan juga mendapatkan desain baru dari Bina Marga untuk design gate. Sehingga itu yang merupakan simplified design (penyederhanaan desain), sudah kita terapkan," kata Danang di Jakarta, dikutip Rabu (8/6/2022).

"Kalau yang mulai pasca full MLFF tidak ada lagi pakai gerbang-gerbang besar kan," dia menambahkan.

Danang lantas mencontohkan pembangunan Jalan Tol Serpong-Cinere (Seksi 2 Pamulang-Cinere) yang sudah berbeda dengan jalan tol eksisting lainnya.

"Tol Cinere-Serpong, itu sudah simplified design. Hanya rangka baja, kemudian ada kain terpal putihnya. Jadi tidak menggunakan model gedung-gedung yang besar seperti yang kita lihat selama ini," terangnya.

Secara perencanaan, sistem transaksi tanpa sentuh dan setop target bisa diterapkan di seluruh ruas tol Indonesia akhir 2023, atau paling lambat awal 2024.

Namun, tidak serta merta gerbang tol eksisting nantinya bakal dirubuhkan. Danang mengutarakan, fungsi pintu tol bisa saja dipertahankan sebagai welcome gate untuk menunjukan identitas budaya di wilayah tempatnya berada.

"Tergantung fungsinya. Ada beberapa contoh, seperti di Bali, ini kan masih ada permintaan dipertahankan sebagai identity dari daerah tersebut. Apalagi menghadapi G20 justru malah di-upgrade," tuturnya.

"Jadi satu per satu akan kita evaluasi. Tapi prinsipnya secara fungsional gerbang-gerbang tol secara gradual akan dihilangkan," tandas Danang.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

6 Ruas Tol Bakal Uji Coba Bayar Tanpa Berhenti Akhir 2022, Mana Saja?

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, mengatakan sistem transaksi nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) bakal mulai dilaksanakan akhir 2022. 

Timeline itu masih sesuai jadwal awal, dimana uji coba transaksi non-tunai tanpa berhenti itu bakal dilaksanakan untuk 6 ruas tol di penghujung tahun ini.

"Ada Tol Jagorawi, Tol Dalam Kota, Tol Bali Mandara, totalnya ada enam ruas tol," ujar Danang di Kantor Bina Marga Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Menurut dia, hingga saat ini jadwal uji coba MLFF masih sesuai perjanjian awal, yakni pada Desember 2022. Badan usaha pengelola juga sudah bisa mengklaim biaya jasa kepada para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Itu akan dimulai atau tidak sangat tergantung pada uji coba dan kesiapan mereka. Enam ruas ini akan jadi pertama untuk kita laksanakan secara komersial," terang Danang. 

Danang menuturkan, implementasi MLFF bakal dilakukan secara bertahap. Secara kajian ini memang sudah direncanakan sejak 2017, yang awalnya mengubah sistem pembayaran tunai jadi non-tunai (cashless).

"Nanti ke depannya tanpa gerbang, komplikasinya meningkat cukup tinggi. Sehingga kita mau memastikan proses piloting 6 ruas tol pas uji coba bisa kita laksanakan," tuturnya. 

 

 

3 dari 4 halaman

Bayar Tol Tanpa Setop Dimulai di 2022, Jawa dan Bali Jadi yang Pertama

Sebelunmnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai konstruksi implementasi elektronifikasi transaksi tol menuju Sistem Transaksi Nontunai berbasis Multi Lane Free Flow (MLFF) alias transaksi pembayaran tol dengan teknologi nirsentuh.

Hal ini ditandai dengan ditetapkannya Roatex Ltd., Hungaria, sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) Kerja Sama Pemerintah dangan Badan Usaha untuk sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh melalui Surat Penetapan Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tanggal 27 Januari 2021.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menyatakan, target pelaksanaan konstruksi MLFF dimulai pada tahun 2021.

"Kemudian untuk implementasinya secara bertahap dimulai pada tahun 2022 dan penerapannya berdasarkan lingkup wilayah dan tidak per ruas tol," ungkap Danang, Senin (1/2/2021).

 

4 dari 4 halaman

Teknologi

Dengan ditetapkannya Roatex Ltd. sebagai pemenang tender, perusahaan bersama dengan BPJT akan segera mempersiapkan rencana kerja pelaksanaan proyek. Pada tahun pertama, sejak telah ditandatangani perjanjian Kerjasama BUP dengan Pemerintah, adalah masa pelaksanaan konstruksi, dari masa 10 tahun konsesi Kerjasama.

Diharapkan pada awal tahun 2022, sebagian besar ruas jalan tol, terutama di Jawa dan Bali sudah dapat menerapkan MLFF.

Rencananya teknologi yang akan diterapkan berbasis GNSS (Global Navigation Satelite System) yang merupakan teknologi paling mutakhir dalam sistem transaksi Nontunai Nirsentuh berbasis MLFF.

Teknologi ini sangat terbuka bagi pengembangan untuk pelayanan jalan berbayar lainnya, seperti ERP (Electronic Road Payment), trafik manajemen berbasis data induk (Big Data), dynamic pricing, parking, dan lain-lain sesuai perkembangan kebutuhannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.