Sukses

Dana PEN Baru Terserap Rp 70 Triliun, Paling Banyak untuk Bansos

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan realisasi penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional baru 15,4 persen.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan realisasi penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional baru 15,4 persen. Artinya anggaran yang terserap baru R70p 70,37 triliun dari pagu anggaran Rp 455,62 triliun.

"Penggunaan dana PEN telah terserap 15,4 persen atau Rp 70,37 triliun," kata Airlangga di Istana Presiden, Jakarta Pusat, Senin (9/5).

Dia membeberkan, penyerapan dari sektor kesehatan baru mencapai 9,7 persen atau sekitar Rp 11,87 triliun. Penyerapan anggaran tersebut digunakan untuk membayar insentif tenaga kesehatan, klaim biaya perawatan pasien Covid-19, perpanjangan jaminan kesehatan dan dana desa.

Dari pos anggaran perlindungan sosial masyarakat telah terserap 32 persen atau senilai Rp 49,27 triliun. Dana tersebut digunakan untuk sejumlah program bantuan sosial pemerintah seperti Program Keluarga Harapan (PKH), BLT Minyak Goreng, BLT Dana Desa, Bansos untuk PKL, Pemilik Warung dan Nelayan, dan program Kartu Prakerja.

"Perlindungan masyarakat ini Rp 49,27 triliun atau 32 persen," kata dia.

Sementara itu, penyerapan dari pos anggaran penguatan pemulihan ekonomi Rp 9,22 triliun atau baru 5,2 persen. Dana tersebut digunakan untuk mendukung sektor pariwisata, dukungan kepada UMKM dan untuk perpajakan.

Dia menambahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk memperhatikan dua hal, yakni terkait perkembangan sektor energi dan pangan.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Indonesia ini meminta dibentuk satgas yang memantau penyakit yang tumbuh pada hewan agar tidak bertransmisi dan mengganggu stabilitas.

"Presiden meminta dibentuknya Satgas untuk penyakit yang baru tumbuh di hewan yaitu kutu mulut, ini betul-betul harus diawasi," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Realisasi Dana PEN Baru 11,6 Persen hingga 18 April 2022

Realisasi anggaran Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Tahun Anggaran 2022 hingga 18 April 2022 sebesar Rp 52,66 triliun atau 11,6 persen dari alokasi total sebesar Rp 455,62 triliun.

Hal ini disampaikan  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Keterangan Pers Update Penanganan Pandemi Covid-19, Senin (18/4/2022).

“Terkait dengan program daripada PEN ini kita melihat bahwa dari segi program PEN ini realisasi sudah 11,6 persen atau Rp 52,66 triliun,” kata Menko Airlangga.

Dia menjelaskan, kinerja PC-PEN tahun ini didorong oleh klaster perlindungan masyarakat, penanganan bidang kesehatan terutama untuk percepatan vaksinasi serta penguatan pemulihan ekonomi di daerah masing-masing.

Untuk rinciannya, realisasi kluster penanganan kesehatan mencapai Rp 2,5 triliun, capaian ini terutama untuk insentif perpajakan atas vaksin dan alat kesehatan, serta penanganan Covid-19 melalui Dana Desa.

Realisasi kluster perlindungan masyarakat mencapai Rp 45 triliun atau 29 persen dari pagu anggaran, khususnya untuk program PKH, kartu Sembako, kartu Prakerja, BLT Desa, dan Bantuan Tunai PKLWN.

3 dari 3 halaman

Pariwisata hingga Perpajakan

Selanjutnya, realisasi kluster penguatan pemulihan ekonomi capaiannya sebesar Rp5,07 triliun yang utamanya untuk program pariwisata, pangan, subsidi/IJP UMKM, dan insentif perpajakan.

Khusus untuk Bantuan pedagang kaki lima warung dan nelayan ditambahkan dari skema PKLWN untuk kemiskinan ekstrem yang semula untuk 212 kabupaten kota ini, ditambah menjadi 514 kabupaten kota untuk bantuan BLT minyak goreng, dan ini juga ditambahkan untuk nelayan sebanyak 1,76 juta orang.

“Dan rinciannya TNI Polri telah menyalurkan sebesar 60,9 persen dari target yaitu 840,282 orang. Polri menyalurkan 38 persen atau 519.523 orang dan diharapkan ini bisa diselesaikan menjelang idul fitri nanti,” pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.